Part 15 🔞

3.3K 94 3
                                    

ENJOY, GUYS..



































LANJUT











































Zee berjalan memasuki area kantin. Tangannya masih menggandeng Marsha. Gadis itu pun mendudukan Marsha disalah satu kursi kantin. Kemudian, Zee langsung duduk dikursi tepat dihadapan Marsha.

Marsha masih menampakan wajah bingungnya. Sebelumnya, Zee mengatakan bahwa pak Meydi sudah menunggunya. Tapi, mengapa Zee membawanya ke kantin? Fikir Marsha sesaat.

"Zee? Sebenernya, ada apa sih? Kok, kamu malah bawa aku kesini? Kata kamu, aku udah ditungguin sama pak Meydi." tanya Marsha akhirnya.

"Sorry, Sha. Aku bohong soal itu." Zee mencoba jujur.

"Maksud, kamu?" tanya Marsha yang masih tak mengerti.

"Sebenernya, kamu gak ditungguin sama pak Meydi." jujur Zee akhirnya.

"Hh?" Marsha semakin dibuat bingung.

"Sorry, Sha. Aku gak bermaksud bohongin kamu."

"Zee? Kamu kenapa sih?" tanya Marsha lebih lembut.

"Sebenernya, ada satu hal yang pengen aku kasih tau ke kamu."

"Apa?"

"Tapi.. Aku gak bisa bilang sekarang."

"Kenapa?" Marsha semakin dibuat penasaran.

Belum sempat Zee menjawab, tiba-tiba Christy datang menghampiri.

"Zee? Aku cariin kemana-mana, ternyata ada disini." seru Christy yang langsung duduk disamping Zee.

"Sorry, Chris. Aku lupa bilang." balas Zee kemudian.

Ntah mengapa, jawaban Zee itu terasa seperti jarum yang sedang menusuk-nusuk dadanya. Pandangan mata Christy pun beralih kearah Marsha dihadapannya.

"Oh iya, Christy? Ini Marsha. Kamu kenal, kan?" lanjut Zee yang seakan paham dengan tatapan Christy saat ini.

"Ya. Aku kenal." jawab Christy memaksakan senyum.

"Hai." sapa Marsha tersenyum membalas senyuman Christy.

"Hm. Berhubung aku udah laper, kita pesen makanan aja, yuk." ajak Zee mengusulkan. Dan langsung mendapat anggukan dari Christy maupun Marsha.

Dari kejauhan. Tanpa mereka sadari, sedari tadi Chika memperhatikan. Sebenarnya, tatapan gadis itu tertuju kepada Christy. Kemudian, ia tersenyum. Sepertinya, gadis pirang itu tertarik dengan Christy.

Sampai tiba-tiba, seseorang memeluknya dari belakang. Chika langsung menoleh menatap orang tersebut.

"Aran?" gumam Chika kala itu.

Lelaki yang dipanggil Aran tersenyum manis kearah Chika. "Hai!" sapanya riang.

"Kok, kamu disini?" tanya Chika heran.

"Emangnya, ga boleh?" Aran melepas pelukannya.

"Ya, boleh."

"Ya udah. Makan siang, yuk!" ajak Aran kemudian.

"Yuk!" setuju Chika.

"Mau kemana?" tanya Chika lagi saat mendapati Aran yang hendak berjalan kearah pintu keluar.

"Ya, mau makan sianglah." jawab Aran.

"Makan siangnya, disini aja." ajak Chika.

"Tapi, aku pengen makan diluar." ungkap Aran yang menolak ajakan Chika.

The Only Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang