Happy Reading
.
.
.
."Bunda, Hanna berangkat. Assalamualaikum!." Ucap seorang gadis sembari menyalami sang ibu.
"Iyaa. Waalaikumsalam. Kamu hati hati di jalan. Jalan tuh liat depan." Petuah sang ibu. Khawatir pada anaknya.
"Iyaaa bundaa." melambaikan tangannya lalu pergi ke sekolah.
"Aduhh, ngeri sama Hanna. Kemaren pulang pulang bawa luka di kaki. Hari ini bawa hadiah apa lagi dia? Nurun banget sikap papahnya." Ucap sang ibu menggelengkan kepalanya
。*゚+
"Pagi han!!" Sapa seorang gadis bersurai coklat yang menghampiri Hanna.
"Ohh, Pagi Zel."
"Dari kemarin kuliat kamu sering banget ngeliatin cowo sebelas Tiga itu? Emang kenapa sih? Ohh, suka ya?" Goda sang gadis bernama Hazel tersebut.
"Dih, so tau banget." Jawab ketus Hanna membawa raut wajah tak bersahabat
"Walahh, dia tuh ku denger denger ga pernah respon satu cewe pun lohh. Emang mau sama cowo kaya gitu? Dia-"
"Nanti dulu bahasnya. Ke kelas dulu lah." Potong Hanna meninggalkan sang gadis di depan sekolah.
Setelah acara bergosip di tengah koridor, akhirnya mereka sampai di ruang kelasnya. Ruang kelas masih sepi sekali. Mereka duduk di kursi masing masing. Setelah meletakan tasnya, Hazel memutar kursi milik siswa lainnya menghadap ke Hanna.
"Ah, kamu mah ga asik. Cerita dong sekali kali." Ucap Hazel memainkan isi kotak pensil Hanna
"Mau cerita apaan? Dikira anak kecil kali minta cerita Mulu. Sadar heh, udah kelas dua SMA." Timpal Hanna
"Dih, ga asik bet. Sedihh aku tuh."
"Waduhh, masih pagii udah pada gosip ya??" Tanya seorang gadis yang tiba-tiba menghampiri mereka berdua.
"Engga dong Ra, kita lagi ngobrolin cowo yang hanna suka lohh." Jawab Hazel dengan raut wajah sumringah
Zahra menarik sebuah kursi dan duduk di sebelah Hanna mulai memperhatikan
"Eh tas mu-"
"Nope, gapapa. Nanti aja ga penting atuh." Potong Zahra dan memberi fokusnya kembali kepada Hazel
Hanna memutar bola matanya malas menanggapi kedua temannya.
"Gini loh Ra , dari kemaren aku perhatiin tuh Hanna sering banget ngelirik cowo kelas XI 3 loh. Kubilang dia suka ya tapi dianya ga ngaku." Jelas Hazel
"Wahh parah, ngaku aja teh kalo suka. Lu mah hobinya nyembunyiin sesuatu dari kita." Balas Zahra menepuk keras bahu Hanna
"Aww,Apaan sih? Gila kali suka sama dia." Ringis Hanna
"Walahh, eh tugas Uda pada kelar? Liat dong.. gua belum ni.. hehe." Kekeh Zahra
。*゚+
"Baik anak anak. Buka buku paket IPS halaman .." jelas seorang pria yang sedang menerangkan materi.
Hanna tidak memperhatikan sang guru. Melainkan mengarahkan pandangan nya ke arah luar jendela dengan tangan yang menjadi tumpuan kepalanya. Ia memperhatikan seorang pemuda bersurai hitam yang tengah mengobrol dengan teman temannya.
"Hanna! Perhatikan papan tulis."
Perhatian Hanna buyar seketika karena di peringati oleh sang guru.
"B-baik pak!."
"Ish, tu cowo ganggu konsentrasi aja." Pikir Hanna mengutuk sang pemuda.
Jam pelajaran pun berakhir. Lonceng berbunyi, menandakan datangnya waktu istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘿𝙚𝙖𝙧, 𝙈𝙧 𝙍𝙚𝙛𝙧𝙞𝙜𝙚𝙧𝙖𝙩𝙤𝙧
Romance'Gimana ceritanya bisa nikah Ama kulkas?1!?!' Hanna adalah siswi yang masih menduduki bangku kelas dua SMA. Ia begitu menyukai teman seangkatannya yang dingin seperti kulkas 100 pintu, ia selalu berpikir bahwa, "Ah, ga mungkin juga kan gw nikah ama...