𝘽𝙖𝙗𝙖𝙠 𝙑𝙄𝙄𝙄 - 𝙋𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣𝙩𝙞𝙣 𝙗𝙖𝙧𝙪

13 2 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Hanna menggeleng sambil melihat ponselnya, tak lama bunyi klakson mobil terdengar dan seseorang yang menutup pintu mobil, lalu mengetuk pelan pintu rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hanna menggeleng sambil melihat ponselnya, tak lama bunyi klakson mobil terdengar dan seseorang yang menutup pintu mobil, lalu mengetuk pelan pintu rumah. Dan terdengar suara seorang pria mengatakan "Assalamualaikum." Dengan nada datar.

Hanna segera membukakan pintu. Terlihat sosok pria yang sedikit lebih tinggi dari dirinya. "Waalaikumsalam" balas Hanna dengan tersenyum manis. "Ayo masuk, aku beneran udah masak kok." Seru Hanna, ber jalan ke dapur dan diikuti oleh Afif yang ketika sampai di dapur, langsung duduk manis di atas kursi me ja makan.

Hanna menimbakan nasi ke dua piring yang telah tertata di atas meja. dengan tumis kangkung dan tempe goreng yang menjadi lauk pauk. Mm kedengarannya enak.

Hanna menata lauknya di dekat nasinya lalu meminta sang suami untuk mencoba. Kemudian menduduki tubuhnya di atas kursi, berhadapan dengan sang pria. Hanna menatapnya dengan penuh harap. Afif kemudian menyuapkan sendok yang berisi makanan tersebut ke mulutnya. Sang pria tidak menunjukan ekspresi apapun tetapi, Hanna memperhatikan senyuman kecil terukir di wajah sang pria. "Enak, kamu belajar masak dari mana?" Tanya sang pria nada bicaranya berubah jadi sedikit lebih lembut sekarang.

"Tadi aku sambil nelfon bundaku, sekali kali nyoba masak lagi.. soalnya terakhir kali aku masak makanannya gosong. Wajan nya ikut gosong." Ucap Hanna dengan raut agak malu

Afif terkekeh mendengar jawaban sang istri dan mengelus kepalanya, "gapapa cuma ini agak asin, tapi enak kok." Sembari tersenyum kecil menatap dirinya. Wajah Hanna memerah, ini pertama kalinya ia melihat Afif tersenyum, "masyaAllah, nikmat Allah mana lagi yang aku dustakan?" Pikir Hanna membalas senyuman Sang pria.

Keduanya menikmati makan siang bersama dengan sedikit bercanda canda. "Oh iya, aku baru sadar. Kamu ga kerja hari ini?" Tanya Afif seraya menghabiskan makanannya.

"Engga, aku izin. Kurang enak badan."

Afif menganggukkan kepalanya, "Oh." Ucapnya. Ia kemudian berangkat dari kursinya dan merapikan kemeja yang tengah ia pakai.

"Aku mau balik ke kantor, sebentar lagi jam istirahat selesai." Ucap Afif, merapikan dasinya

Hanna ikut berangkat dan menyodorkan tangannya kepada Sang suami, Afif meraba kantung celananya dan mengeluarkan dua lembar uang kertas berwarna biru. "Nih." Ucapnya seraya memberikan lembaran tersebut. "Ya Allah aku mau salam loh, tapi makasih deh." Balas Hanna tersenyum lebar dan menyalami tangan sang suami. Afif menepuk dahinya, "Ohh gitu, yaudah ambil aja aku pamit ya. Assalamualaikum." Akhirnya lalu beranjak pergi dari dalam rumah, memasuki mobilnya dan pergi dari rumah tersebut.

𝘿𝙚𝙖𝙧, 𝙈𝙧 𝙍𝙚𝙛𝙧𝙞𝙜𝙚𝙧𝙖𝙩𝙤𝙧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang