𝘽𝙖𝙗𝙖𝙠 𝙄𝙄 - 𝘼𝙢𝙞𝙣 𝙥𝙖𝙡𝙞𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙪𝙨

17 2 0
                                    

Happy Reading
.
.
.
.

"Hah? Ibu.. bercanda kan?" Tanya sang gadis dengan mata yang terbelalak

"Wajah ibu bohong ga?"

Sang gadis terpaku. Ia baru saja menyampaikan perasaan nya pada ibu dari orang yang ia sukai, apa apaan ini? Pikirnya

"Ibu keep aman kok rahasia kamu. Asal kamunya harus beneran suka, jangan beralih dulu." Ucap sang kepala sekolah sembari tertawa kecil

"Buuu, aku malu lohh O///O."

"Apa ibu kasih tau ke apip aja yaa.." goda sang kepala sekolah

"IBU MAH GITUU." Pekik sang gadis dengan wajah yang Masih memerah

"Enggaa, ibu bercanda kok. Kamu boleh kembali ke kelas kamu sekarang. Tinggal sedikit kok, ibu selesain sendiri aja." Titah sang kepala sekolah

"Ehh, gapapa Bu. Aku tolongin tanggung tinggal dikit."

Sang kepala sekolah mengangguk dan tersenyum.

Setelah lama berbincang dengan kepala sekolahnya, Hanna pamit keluar ruang kepala sekolah tersebut. Ia berjalan kembali ke ruang kelasnya. Tanpa sengaja berpapasan dengan seorang pemuda yang kini menyapanya.

"Hannaa!!."

"Ohh, bang Zen. Kenapa bang?"

"Engga, bosen aja sekali kali nyapa kamu juga kan." Ucap pemuda bernama Zen tersebut.

"Bang, boleh nanya?"

"Boleh. Silakan."

"Bang Zen kenal ga sama cowo XI IPA 3 yang rambut item?" Tanya nya sedikit memalingkan wajahnya

"Yang rambut item banyak loh na, yang mana?"

"Yang tone nya putih kek mayat terus main basket."

"Putih sama main basket juga banyak-"

"Ikut Tapak suci." Potong sang gadis yang kian kesal

"Ohh, Afif. Temen basket ku tuh kenapa? Suka Lo?" Tebakan yang tepat sasaran

"Ga jadi bang, aku ke kelas dulu yak. Dadahhh." Akhir sang gadis melalui Pemuda bernama Zen tersebut.

"Apaan tu bocah? Suka kali ya?." Gumam Zen lalu ikut pergi dari koridor sepi tersebut.

*.✧。*゚+

Matahari yang tadinya berada di atas langit langit pun tergantikan oleh bulan yang menyinari malam. Sang gadis sedang membaca bagian dari Al Qur'an.

"وَّخَلَقْنٰكُمْ اَزْوَاجًاۙ"

"𝑲𝒂𝒎𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒊𝒑𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒂𝒔𝒂𝒏𝒈-𝒑𝒂𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏."

(Source : An Naba' 78 : 8)

"Shadaqallahul adzim.."

"Apa aku uncrush aja ya? Kalo aku tetep suka.. aku suka sama jodoh orang dong?" Pikir sang gadis sembari meletakan kembali Al Qur'an tersebut ke atas mejanya

"Hush, ga boleh gitu.. siapa tau juga dia jodoh aku." Ucap sang gadis lalu terdiam sejenak

Ia terduduk di atas kasurnya terdiam kemudian, mengangkat kedua tangannya seraya berdoa

"YA ALLAH JADIKANLAH IA JODOH HAMBA YA ALLAH.. AAMIIIINN." Ucap sang gadis berteriak agak kencang.

"ANNA!! UDAH MALEM, JANGAN TERIAK TERIAK!" Teriak sang ibu yang terdengar dari luar kamar sang gadis.

𝘿𝙚𝙖𝙧, 𝙈𝙧 𝙍𝙚𝙛𝙧𝙞𝙜𝙚𝙧𝙖𝙩𝙤𝙧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang