𝘽𝙖𝙗𝙖𝙠 𝙓𝙄𝙄𝙄 - 𝙍𝙖𝙢𝙖𝙙𝙝𝙖𝙣

2 0 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Hanna terbangun pada dini hari dan mendapati sebelahnya kosong. Diatas kasur hanya ada dia seorang.

Hanna mengambil ponselnya dan jam menunjukkan pukul tiga dini hari. Hanna mengambil posisi duduk dan meregangkan tubuhnya. "Aa Mana yah?" Gumam Hanna, ia kemudian mengangkat bahunya acuh."nyeh, biarin lah. Aa juga uda gede kan."

Hanna kemudian beranjak dari kasurnya dan pergi keluar kamar, ia berjalan pergi ke dapur dan mendapati Afif yang sedang bergelut dengan teflon diatas kompor gas.

Hanna memeluk tubuh Afif dari belakang, "Aa ngapain?" Seraya mendusel dusel wajah nya dipunggung Afif.

"Sayang.. kamu bawa balon?" Tanya Afif berhasil membuat Hanna terheran

"Hah? Aku gabawa apa apa, orang baru bangun."

Kegiatan memasak Afif terhenti, ia membalikkan badannya

"Disini, ada yang ganjel." Ujarnya sembari mengelus perut Hanna

"Iyalah, aku bawa dua badan." Hanna memajukan bibirnya

"Kapan kontrol lagi? Udah sebulanan loh."

Hanna meletakan jari telunjuk di dagunya layaknya orang perpikir keras

"Kita terakhir kontrol seminggu yang lalu... Jadii, gimana kalo besok? Aa sempat?"

Afif menggeleng, "Kayaknya kalo besok kayaknya aa gabisa, ada meet di kantor."

"Yahh, yauda deh aku sama mba Natha aja."

Afif tersenyum, "jangan ngambek ya sayangku.. nanti kalo sikembar udah lahir ku jajanin seblak ya?" Mata Hanna berbinar, "HOREEE MAKASIH AA KU SAYANG!!"

Hanna menjeda kalimatnya, "Btw, kenapa aa subuh begini udah bangun? Masak lagi."

Afif tersenyum, "Kan seminggu yang lalu kita udah puasa sayang.. kamu udah ninggalin berapa hari coba?"

"Hehe, baru inget.. sekitar tiga hari? Mungkin." Hanna terkekeh seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Hanna melepas apron yang sedang dipakai oleh Afif, "Udah a, sini biar aku yang masak." Ujarnya

"Udah udah, bumil sana duduk. Biar chef yang masak." Balas Afif, mendorong pelan tubuh Hanna menjauh dari dapur

Hanna Terkekeh, "Iya deh iya, chef bintang tujuh ya?"

Hanna pun merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan tv yang menyala, menampilkan siaran berita yang sangat khas. Berita yang sedang ramai tentang seorang wanita yang menemukan secarik kertas ucapan pernyataan cinta di tas sekolah anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Afif yang baru selesai memasak meletakan makanannya ke meja di depan sofa, "Udah nonton berita yang begituan, nanti kebawa mimpi lagi. Beneran gamau makan di kamar aja?" Tanya Afif, Hanna menggeleng, "Dikamar panas kalo di meja makan dinginn. Udah paling bener disofa lah." Ujarnya

Hanna mengambil piring berisi nasi dan nugget ayam tersebut dan menuangkan air putih kedalam gelas. "Sayang, dimakan dong sayurnya."

𝘿𝙚𝙖𝙧, 𝙈𝙧 𝙍𝙚𝙛𝙧𝙞𝙜𝙚𝙧𝙖𝙩𝙤𝙧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang