Happy reading
.
.
."Tantee..! Janji eskrim sama permennya mana Tann!" Kiran merengek sembari menarik narik lengan Hanna. Sudah sejak sedari pagi Kiran rewel ingin dibelikan eskrim, Hanna sampai kelimpungan mendengar rengekan Kiran.
Afif terkekeh, ia kasihan kepada istrinya. "Yaudah, ayo ikut om, kita pergi beli eskrim." Kiran sontak menoleh dengan netra yang berbinar, "Bener ya om! Yang rasa strawberry!" Afif mengangguk, "Iya bener, ayo." Afif berjalan keluar rumah diikuti Kiran yang melompat kegirangan. Hanna hanya menggelengkan kepalanya sembari masih bergulat dengan piring kotor.
Tak lama, Afif dan Kiran kembali dengan plastik penuh makanan manis ditangan Kiran. "YEYY, BENERAN DIBELIIN." Teriaknya kegirangan, Hanna menghampiri Afif dan menyalaminya. "Aa, emang gapapa Kiran dibeliin jajan sebanyak ini? Kita belum bilang ke kak Devan sama mba airin loh."
Afif mengelus kepala Hanna seraya tersenyum, "InsyaAllah gapapa." Ujarnya, Hanna hanya menghela nafas kasar
Hanna menggapai lengan Kiran, "Kakak, ini eskrimnya taruh di kulkas dulu ya? Kakak mandi dulu biar wangii."
Kiran menunjukan raut cemberut
"Yahh, mau abisin dulu Tante.." Hanna tersenyum, "Kalo kamu ga mandi nanti eskrimnya dimakan sama om." Hanna menambahkan, padahal ia tau betul Afif tidak menyukai makanan manis.
Kiran dengan sigap menatap Afif dengan tatapan tajam
"HAH?! GABISA GITU DONG! YAUDAH AKU MANDI DULU!!" Ujarnya kemudian berlari ke kamar mandi dengan handuk bergelantungan di pundaknya.
Afif menoleh kearah Hanna, "Loh? Kan aku gasuka manis."
Hanna mengangkat kedua pundaknya tak acuh
Afif menyeringai dan memeluk tubuh Hanna dari belakang dengan pundak Hanna menjadi tumpuan kepalanya, "Boleh deh, asal makanannya itu kamu." Goda Afif mampu membuat sang empu memerah karenanya
"Apasih a? Jangan aneh aneh masih pagi begini."
Afif mengeratkan pelukannya dan menggapai tangan kanan Hanna kemudian mengecupnya singkat dan segera melarikan diri pergi ke halaman belakang
"AA!!"
*.✧
Suara klakson mobil terdengar dari luar rumah, Afif keluar rumah dan mendapati sebuah mobil berwarna putih terparkir di depan rumahnya. Terlihat sesosok pria keluar dari mobil tersebut dan langsung menghampiri Afif, "Assalamualaikum fif, si Kiran mana?" Tanya sang pria yang tak lain adalah Devan.
"Didalem, lagi makan eskrim sama Hanna." Ucap Afif pergi ke dalam rumah diikuti oleh Devan. Kiran yang tiba tiba melihat ayahnya datang langsung memberikan eskrimnya kepada Hanna dan menghampiri ayahnya.
"ayahh!!!" Pekik Kiran dan langsung mendapat gendongan dari sang ayah, "Asik ga nginep di rumah Tante?" Tanya Devan sembari menggendong Kiran.
Kiran menjawab dengan mata yang berbinar, "Asikk bangettt, om beliin aku es krim!!" Ujarnya bersemangat bukan main.
Hanna tersenyum melihat Afif yang sedari tadi menatap percakapan antara anak dan ayah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘿𝙚𝙖𝙧, 𝙈𝙧 𝙍𝙚𝙛𝙧𝙞𝙜𝙚𝙧𝙖𝙩𝙤𝙧
Romance'Gimana ceritanya bisa nikah Ama kulkas?1!?!' Hanna adalah siswi yang masih menduduki bangku kelas dua SMA. Ia begitu menyukai teman seangkatannya yang dingin seperti kulkas 100 pintu, ia selalu berpikir bahwa, "Ah, ga mungkin juga kan gw nikah ama...