08. BENAR-BENAR BUBAR

50 6 2
                                    

Hallo
Assalamu'alaikum
Gimana kabar kalian pren?
Semoga kabar baik ya...

Gimana reaksi kalian setelah baca part 07?

Apakah The Genius benar-benar bubar?
Saya sendiri pun tidak tau, hehe..

Daripada penasaran, baca cerita ini aja ya pren.

Selamat membaca....

.
.

"Kita sepakati. Orang yang tidak punya masalah, adalah orang paling munafik."
_GENIUS CIRCLE

.
.


Sejak bubarnya The Genius Circle 3 bulan lalu, baik Ayra, Syakila, Nurmala, Nila, Danu dan Tedy tidak saling menyapa. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Tidak ada lagi kumpul di kantin, tidak ada lagi kumpul di rooftof sekolah, dan hal itu membuat siswa lain bertanya-tanya. Mereda sudah menduga bahwa The Genius Circle pasti sudah bubar.

Pradika, orang yang paling memperhatikan gerak-gerik Danu dan temannya. Rencananya, cowok yang menjadi wali kelas XI IPS A itu akan mengumpulkan Danu dan teman-temannya di suatu tempat sebelum ujian semester.

Pradika tidak pernah main-main dengan ucapannya. Karna hari senin akan dilaksanakan ujian semester akhir, maka hari sabtu ini Pradika menyuruh mereka untuk datang ke ruangannya sebelum pulang sekolah.

"Bagaimana perasaan kalian setelah bubarnya The Genius Circle?" Ucap Pradika saat orang yang sudah ia panggil berada di ruangannya.

Ayra dan Syakila saling pandang. Mereka berpikir bahwa Danu lah yang menceritakan semuanya kepada Pradika.

"Tidak perlu panik. Saya bisa tau dari gerak-gerik kalian walaupun tidak ada yang memberi tau." Lantas, cowok itu kembali melanjutkan ucapannya. "Berikan satu kata alasan kenapa satu persatu dari kalian keluar dari The Genius?"

"Masalah. Karna..." Ucapan Danu langsung di potong oleh Pradika. Padahal cowok itu belum menyelesaikan ucapannya.

"Cukup satu kata. Saya tidak meminta penjelasan."

Habis sudah kata-kata Danu. Abangnya itu benar-benar mudah berubah sekali sifatnya antara di rumah dan di sekolah. Padahal kalau di rumah tidak sedingin itu.

Berdeham sejenak, Pradika kemudian melanjutkan ucapannya. "Tidak ada manusia yang sempurna. Berarti, manusia pasti mempunyai masalah. Kita sepakati, orang yang tidak punya masalah adalah orang yang paling munafik. Benar begitu?"

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Pradika. Baik menganggukkan kepala, ataupun menjawab dengan ucapan.

"Orang yang menghindar dari masalah, adalah orang yang? Jawab, Nuu." Pradika sengaja menyuruh adiknya untuk menjawab.

"Pengecut." Jawabnya singkat.

"Apa dengan keluar dari The Genius Circle bisa menyelesaikan masalah kalian? Saya rasa tidak. Kecuali, masalah itu ada di circle itu sendiri. Benar begitu Danu Kukuh Pramana?"

Danu menghela nafas. Kalau sudah begini, Pradika pasti akan terus membawa nama Danu. Karna apa? Karna Pradika tau, masalah Danu bukan berada di The Genius Circle, tapi di luar dari circle itu.

"Kenapa harus gue lagi?" Ucap Danu bergumam.

"Setelah bubar, bahkan salah satu dari kalian pun tidak ada yang berusaha untuk kembali membentuknya. Padahal sudah banyak siswa yang terinspirasi dari kalian, kekompakan kalian, cara belajar kalian, cara kalian menghadapi masalah bersama. Dimana ucapan kalian yang dulu ingin mengubah peraturan sekolah? Tunggu ada korban dulu baru mau mengubah peraturan itu?" Semua bungkam mendengar ucapan Pradika. Tidak ada yang berani bersuara.

GENIUS CIRCLE [TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang