17. Teori

39 2 0
                                    

Assalamu'alaikum

Selamat membaca...

.
.

"Tidak ada persaingan di antara kita. Apa yang kita dapat hari ini, itu adalah hasil kerja keras kita selama ini."
_The Genius

.
.

Sepertiga malam adalah waktu yang tepat untuk kita memanjatkan doa. Sepertiga malam menjadi waktu yang sangat istijabah untuk kita beribadah dan berdoa. Rizem Aizid, dalam bukunya "Ajak Aku ke Surga" menjelaskan bahwa, diwaktu sepertiga malam terakhir Allah SWT turun ke langit di dunia, hal itu tentu dijelaskan dalam suatu hadits.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, 'Orang yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni.'" (HR Bukhari dan Muslim).

Seperti yang sedang dilakukan oleh remaja laki-laki yang dengan khusyuk nya berdoa di atas sajadah setelah melaksanakan sholat sunah tahajud. Bisa kalian tebak siapa dia? Iya, dia adalah Danu Kukuh Pramana. Tanpa ia sadari, Pradika sejak tadi memperhatikannya dari celah pintu kamar.

Setelah dilihatnya sang adik sudah beranjak dari sajadah, Pradika lantas masuk kedalam kamar untuk sekedar menanyakan keadaan.

"Jam berapa lo baru tidur?" Mendengar suara yang tidak asing baginya, Danu segera berbalik badan.

"Jam satu. Kenapa Mas?" Dilihatnya Pradika yang duduk di atas kasurnya membuat Danu ikut mendekat ke arah Abang sekaligus wali kelasnya itu.

"Kenapa tidur jam segitu? Lo lagi demam, jangan begadang, ngga bagus."

Memang sejak sore tadi Danu mendadak demam. Ia sendiri pun bahkan tidak tau kenapa bisa demam tiba-tiba. Memang niatnya setelah selesai sholat isya, Danu akan langsung tidur. Tapi matanya ini tidak bisa diajak kerjasama. Ia tidak merasakan kantuk sama sekali. Dan berakhir ia yang baru bisa tidur di jam satu malam.

"Ngga bisa tidur."

"Cuma tidur satu jam berarti?" Tanya Pradika memastikan. Pasalnya, adiknya itu tidak pernah tidur lagi setelah sholat tahajud.

Danu menganggukkan kepalanya. Kalau saja Pradika sekarang tidak berada di kamarnya, sudah dipastikan sekarang Danu sedang menghafal surah An-Naba untuk persiapan saat ia naik ke kelas dua belas nanti. "Kalau tidur lagi takutnya telat bangun subuh."

"Sekarang masih demam?" Tanya Pradika.

Tangan Danu terulur menyentuh dahinya sendiri. "Udah mendingan."

"Pagi jangan sekolah dulu. Istirahat di rumah."

Danu membelalakkan kedua matanya. Mana mungkin ia tidak sekolah. Hari yang ditunggu sudah di depan mata, mana mungkin ia menyia-nyiakannya. "Lupa apa gimana Mas. Hari ini mau ada usulan ke pihak sekolah mengenai peraturan sekolah."

Pradika mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia pikir adiknya itu memilih untuk melakukan aksi demo, ternyata memilih cara baik-baik. "Kenapa pilih cara itu?"

Danu tersenyum. "Gue ngga mau aja hanya karna aksi demo, nama gue dihapus dari daftar siswa terbaik. Dan seharusnya mas juga tau, kalau selama lima semester nama kita ada di daftar siswa terbaik_"

GENIUS CIRCLE [TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang