23. plot twist

37 3 0
                                    

Hai
Assalamu'alaikum

Selamat membaca

.
.

"Bagaimana jadinya kalau orang yang kamu suka, ternyata malah suka dengan teman mu sendiri?"
_GENIUS CIRCLE

"Jangan jatuh cinta dengan seseorang yang masih mencintai orang lain."
_Ayra Anjani

.
.

Malam ini Ayra sengaja mengajak Syakila untuk pergi ke stand jualan Pradika. Katanya, Ayra ingin beli jus Alpukat. Dimana lagi yang menjual jus terdekat kalau tidak di stand jualan Pradika. Baru saja Ayra memberhentikan motornya dekat stand jualan, ternyata disana sudah ada Tedy yang duduk dengan santainya.

"Hadeuh, crush lo tuh Kil." Ucap Ayra pelan, takut kalau Tedy sampai mendengarnya.

Syakila memutar bola matanya malas. Dari sekian banyak cowok, kenapa harus Tedy? "Dih... Crush lo kali, Ay."

Ayra membalasnya dengan kekehan ringan. Sembari berjalan mendekati stand jualan, Ayra tak sengaja berpapasan dengan Danu. Biasanya cowok itu paling sering menyapanya, tapi kenapa kali ini tidak? Bahkan Danu pura-pura tidak melihatnya. Dia kenapa? Pikir Ayra.

"Bang Dika." Sapa Ayra dengan senyum tipisnya saat sudah berhadapan dengan Pradika.

Pradika yang semula menundukkan kepalanya kini beralih menatap orang yang menyapanya. "Eh, Ay, sama siapa kesini?"

"Sama Syakila." Sahut Ayra, cewek itu mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Syakila yang ternyata ikut bergabung duduk dengan Tedy. "Oh iya Bang, jus Alpukat nya kasih empat ya. Toping coklat dua, toping keju dua, untuk dibawa pulang."

Pradika menganggukkan kepalanya. "Oke, tunggu ya."

"Iya Bang." Setelahnya Ayra ikut bergabung dengan Syakila dan Tedy. Hanya saja ia mengambil duduk yang berhadapan dengan Syakila, sementara Syakila sendiri duduk bersebelahan dengan Tedy.

Danu, entah darimana cowok itu kini kembali melewati Ayra. Tapi yang di tatapnya bukan Ayra, melainkan Syakila. "Seru banget mainnya, Sya." Ucap Danu miris, Syakila yang mendengarnya hanya menatap Danu heran.

"Cemburu tuh." Ucap Tedy yang masih sibuk memainkan ponselnya.

Jadi, Danu suka sama Kila? It's okay, Ay, lo nggak berhak cemburu. Ingat Ay, lo udah punya Akara. Lo cuma suka ke Danu, bukan cinta. Batin Ayra, cewek itu memejamkan matanya. Sebenarnya Ayra memang memiliki rasa kepada Danu, tapi cewek itu mencoba menyangkalnya, mengingat kembali bahwa cewek itu sudah mempunyai Akara.

Sadar Ay, sadar.

"Ay, are you okay?" Ucap Syakila sembari menggenggam tangan kiri Ayra.

Tersadar, Ayra langsung membuka matanya. Cewek itu lantas tersenyum dan menganggukkan kepalanya singkat. "Gapapa, Kil. Santai aja."

***

Aiza Balqis_ ia adalah kakak sepupu Ayra yang rumahnya tak jauh dari rumah Ayra. Usianya hanya beda 1 tahun saja dengan Ayra. Rencananya malam ini Ayra akan menginap di rumah Aiza. Sekarang saja cewek itu sudah rebahan di kasur kamar Aiza. Mood nya mendadak berubah setelah mendapati fakta bahwa Danu ternyata menyukai temannya sendiri, Syakila.

"Ini jus Alpukat untuk siapa, Ay?" Tanya Aiza mendekati meja riasnya karna Ayra meletakkan jus Alpukat nya di atas meja rias.

"Untuk kak Iza." Jawabannya singkat sembari memainkan ponsel.

Aiza mengerutkan keningnya. "Untuk gue?" Ayra hanya menjawabnya dengan gumaman.

"Tumben." Gumam Aiza. Meskipun begitu, Aiza tetap mengambil jus Alpukat dengan toping keju itu.

Ayra yang semula rebahan, kini mengubah posisinya menjadi duduk sandaran pada sandaran kasur. Beginilah Ayra kalau sudah mendengar ucapan yang membuatnya terkejut. Mendadak menjadi lemas dan malas bicara. "Kak Za, sini deh."

Menurut, Aiza yang sedang meminum jus Alpukat pun berjalan mendekati Ayra dan duduk bersila di atas kasur. Ia jarang melihat Ayra yang murung seperti ini. Apalagi cewek itu terlihat sangat lemas, tidak seperti biasanya. "Lo sakit apa gimana, Ay?"

"I'm fine, but..." Ayra menggantung ucapannya. Mendadak dadanya sesak mengingat kejadian beberapa jam lalu saat di stand jualan Pradika tadi.

"Kenapa, Ay?"

"Kakak kenal Danu?" Aiza menganggukkan kepalanya. Bagaimana mungkin Aiza tak mengenalnya, dulu waktu Ayra kelas sepuluh, Aiza sering menjemput Ayra di sekolah. Dan Ayra sering mengenalkan teman-temannya.

"Kalau Syakila udah pasti kenal, kan, kak?" Lagi-lagi Aiza menganggukkan kepalanya.

"Kakak tau, ternyata Danu suka sama Syakila." Ucap Ayra akhirnya.

Aiza membelalakkan matanya saat mendengar ucapan Ayra. Bagaimana bisa? Apa ia tidak salah dengar? "Ha? Serius Ay,?" Ayra hanya menganggukkan kepalanya.

"Demi apa?" Aiza bahkan sampai menutup mulutnya sendiri karna terlalu syok mendengarnya.

"Kaget, kan, kak? Gue nggak kalah kagetnya."

Aiza menggeleng-gelengkan kepalanya. Padahal beberapa waktu lalu Ayra masih menceritakan cewek bernama Lena yang profil instagram nya sama seperti Danu. Kenapa cepat sekali cowok itu jatuh cinta dengan yang lain. Semudah itukah melupakan? "Padahal beberapa waktu lalu masih sama si Lena itu, kan, Ay?"

Ayra menganggukkan kepalanya. "Iya, kak. Tapi gue kurang yakin sih kalau Danu beneran suka ke Lena."

Aiza mengangguk-anggukkan kepalanya. Yang dikatakan Ayra ada benarnya juga. Kalau benar suka, seharusnya tidak segampang itu untuk melupakan. "Iya juga, mana cepat banget lupain nya."

Aiza terdiam beberapa saat. Entah apa yang dipikirkannya. "Lo masih suka ke Danu, Ay?" Tanyanya tiba-tiba.

Ragu-ragu Ayra menganggukkan kepalanya, kemudian menggeleng cepat. "Nggak tau, kak. Tapi, dengar fakta dia suka sama Kila, kok gue nggak terima ya?"

"Banyakin sabar ya, Ay. Ingat, udah punya Akara." Ucap Aiza mengingatkan.

Ayra menatap ke arah Aiza serius. "Kakak juga udah ada si Abang tapi malah dekat lagi sama cowok lain." Abang yang dimaksud Ayra adalah pacar Aiza.

Mendengar ucapan Ayra membuat Aiza menyengir tanpa dosa. "Kalau kakak sama Abang kan LDR karna Abang lagi pendidikan. Kalau kamu sama Akara, kan, nggak LDR."

Ayra menghembuskan nafasnya kasar. Dalam hatinya, ia tak terima kalau Danu menyukai orang lain, tapi mau bagaimana pun juga ia tidak berhak melarangnya. "Jangan jatuh cinta dengan seseorang yang sedang mencintai orang lain. Gitu nggak sih, kak?"

"Yaps, bener banget. Gapapa dia suka sama temen lo, ikhlasin aja. Semua udah berjalan sesuai dengan takdir."

Melihat Ayra yang tidak merespon apapun membuat Aiza menyentuh pundak sepupunya yang tak lain adalah Ayra. "Ay, kenapa?"

Sebagai jawaban, Ayra hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Hal itu membuat Aiza kembali berucap. "Ay, lo sama Akara udah lama jalin hubungan. Kalau lo mau udahan dan lebih milih Danu, belum tentu hubungan lo bertahan lama."

"Gue nggak tau kak." Ucap Ayra menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"It's okay, nanti juga terbiasa, Ay." Aiza membawa Ayra kedalam dekapannya. Mengusap kepala sepupunya dengan sayang memberi kenyamanan untuk Ayra. Aiza juga sedang berada sama persis seperti yang Ayra rasakan, mencintai dua pria dalam satu hati.

.
.

Hallo
Gimana kabar kalian? Semoga kabar baik, ya..
Yuk kasih vote dan komen kalian.
Sampai ketemu di part selanjutnya.

Assalamu'alaikum

24 April 2024

GENIUS CIRCLE [TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang