Kemarin, entah sekitar jam berapa Bu Leha datang ke kamarnya lagi setelah ia suruh pergi untuk istirahat juga. Bu Leha datang membawa obat yang ia butuhkan. Aisley pun segera menelan pil pahit kesukaannya hanya dengan menggunakan air sebagai perantara.
Kemudian Aisley tidur dengan nyenyak lagi.
Aisley yang dulu hidup sebagai Gita terbiasa bangun pagi. Alasan itulah yang membuatnya kini berada di dapur untuk membantu Bu Leha menyiapkan sarapan.
Dengan telaten Aisley mencuci sayur sawi hijau dan juga kecambah di bawah guyuran air kran, kemudian ia menyiapkan panci berukuran sedang untuk merebus kedua sayuran yang telah ia cuci. Lalu ia memasukkan kedua sayuran tadi ke dalam panci yang berisi air. Terakhir ia menyalakan kompor dengan api sedang.
Bu Leha menatap takjub kearah Aisley. Ya, meski ia tahu kalau merebus sayuran untuk pecel rumahan memang sangat mudah, tapi ini adalah sesuatu yang mustahil melihat sosok Aisley yang merebus mie saja tidak bisa, kini dengan mudahnya merebus sayuran.
Selain kepribadian, memangnya amnesia bisa buat keahlian seseorang berubah juga ya? Pikir Bu Leha.
"Bu, kenapa bengong? Mau aku aja yang gorengin tempenya?" tanya Aisley saat menyadari tatapan Bu Leha yang kosong.
Bu Leha kelabakan sendiri jadinya. "Eh--nggak usah, Ais. Ibu masih bisa kok."
Mana mungkin ia membiarkan tangan anak majikannya terkena cipratan minyak goreng??? Jika itu dibiarkan bisa-bisa ia habis ditangan sang majikan. Maka dari itu Bu Leha kembali fokus pada penggorengan, dan segera menggoreng tempe.
"Bu, Ais izin mandi dulu ya. Udah gerah," pamit Aisley.
"Mau Ibu anterin ke kamar mandi umum desa, Ais?" tawar Bu Leha yang kini takut kejadian menegangkan kemarin terulang kembali.
Aisley menggeleng. "Aku mau mandi di rumah aja, Bu."
"Hati-hati ya, lantainya licin. Soalnya Ibu nyuci baju kotor di kamar mandi, jadi kemungkinan lantai di kamar mandi rumah ini lebih licin daripada kamar mandi umumnya."
Pesan Bu Leha itu di dengarkan baik-baik oleh Aisley. Lagipula ia tidak mau cari perkara dengan jatuh untuk yang kedua kalinya. Mana rasa pusing kemarin masih saja terasa.
"Yaudah, Ais pergi mandi dulu ya."
Beberapa menit kemudian, Aisley sudah selesai mandi dan juga berdandan ala rumahan. Ia mengenakan dress sederhana warna coklat muda selutut.
Meski skincare dan make up yang ada di kamarnya banyak, Aisley hanya menggunakan pelembab dan sunscreen diwajahnya. Dan untuk bibirnya hanya ia beri lip balm warna pink agar tidak pucat.
Aisley melangkah mendekati meja makan yang terbuat dari kayu itu.
Disana hanya terdapat Bu Leha dan juga satu pemuda dengan paras lumayan tampan yang ia yakini bernama Aden.
"Bu, Bapak kemana?" Pertanyaan Aisley mampu menginterupsi atensi kedua anak dan Ibu yang tadi tengah berinteraksi.
Bu Leha kaget karena kedatangan Aisley. Lebih tepatnya ia kaget dengan penampilan Aisley. Bagaimana tidak kaget?! Dress rumahan yang Aisley pakai adalah dress pemberiannya yang ia beli di pasar!!
Ia membelikan dress itu tepat sebelum kedatangan Aisley di rumah ini, dan ia memberikannya ke Aisley setibanya Aisley dirumah ini. Tapi seingatnya Aisley tidak menyukai hal-hal yang berbau murahan, makanya Aisley menempatkan dress itu di rak lemari paling bawah. Lalu kenapa tiba-tiba Aisley menggunakan dress itu sekarang?
Bahkan pemuda yang berinteraksi dengan Bu Leha itu sedari tadi tak kalah kaget mendengar panggilan Aisley pada ibunya. Ia tambah kaget Aisley menanyakan keberadaan bapaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
new journey!! [END]
Fantasi-Typo bertebaran -Belum revisi CERITA INI HANYA ADA DI PLATFORM WP LAPAK AVENLY SAJA (Jika kalian menemukan di apk baca lain silahkan lapor karena itu plagiarisme!) Anggita Magnolia kini hidup di tubuh orang lain. Lebih tepatnya ia sudah meninggal...