Part 21

670 23 0
                                    

         Hari telah pagi,karena hari ini adalah hari libur Magic 5 bersama eyang dan Fathir tengah mengobrol di ruang keluarga mengenai kemarin malam.
"Eh guys,kemarin malem tuh,gua sama Rahsya tuh nemuin emas batangan di gudang Jl.Cempaka"kata Gibran.
"Gua yang nemuin juga,lo yang ngaku²?!"kata Rahsya pada Gibran.
"Ya kan gua bilang,gua sama lo"kata Gibran.
"Serah?!"balas Rahsya.
Gibran tersenyum.
"Kenapa lo?!"kata Rahsya heran melihat Gibran senyum.
"Ga ga kenapa²"balas Gibran.
"Seriusan Sya,lo nemuin emas batangan?!"kata Irshad tak percaya.
"Ngapain juga gua boong?!"kata Rahsya.
"Terus ngapain lo sama Gibran ke gudang Jl.Cempaka malem²?"tanya Naura.
Rahsya pun menjelaskan pada Naura dan yang lainnya.
"Jadi ada yang kirim chat sama foto ke lo kek gitu?!"kata Irshad.
Rahsya mengangguk.
"Gimana kalo kita selidiki kasus ini sebelum lapor polisi"usul Rahsya.
"Boleh tuh,tar gua bawa alat canggih gua yang super keren"kata Irshad.
"Serah lo dah"kata Rahsya.
"Tapi kalian hati² ya?!"kata eyang.
"Iya kalian harus hati² dan saling melindungi satu sama lain,terus nanti kabarin papa ya?!"tambah Fathir.
"Siap papa,eyang"kata Adara.
"Kita berangkat dulu pa,eyang"kata Rahsya.
"Assalamualaikum"kata Magic 5.
"Waalaikum salam"jawab Fathir dan eyang.
Mereka pun berangkat menggunakan kendaraan mereka masing².Di tengah perjalanan tampaknya Irshad tengah menjacari alatnya.
"Lo cari apa Shad?"tanya Gibran.
"Gua lagi cari capung pelacak gua"kata Irshad.
"Capung pelacak?!buat apa?"tanya Adara.
"Ya buat mantau lokasi gudang itu lah,buat apa lagi?!"kata Irshad.
"Yaudah sih"kata Adara.
"Ketemu gk?"tanya Rahsya.
"Kayaknya gk ada deh?!oh iya gua baru inget"kata Irshad.
"Apa?!"kata Gibran.
"Gua taroh capung pelacak gua di kamar,terus gua lupa bawa?!"kata Irshad.
"Yaudah lah,kita gk usah pake capung pelacak lo,lagian juga kita tau lokasinya"kata Naura.
"Bener tuh kata Naura?!"kata Gibran.
Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju gudang di Jl.Cempaka.
                                     ***
          Tak lama setelah itu pun akhirnya mereka sampai.
"Eh,kok sepi sih?!"kata Irshad dengan heran.
"Bagus dong kalo sepi,jadi kan kita gk perlu susah² buat selidiki?!"kata Gibran.
"Kok gua gk yakin"kata Irshad.
"Udah,mendingan kita masuk sekarang"kata Rahsya.
Mereka pun masuk ke dalam gudang tersebut,dan mereka menemukan sebuah kotak yang berisi emas batangan dengan kertas di atas nya,Rahsya pun segera mengambil kertas tersebut dan membaca isi dari kertas tersebut bersama dengan saudaranya.
*Siapa pun yang menemukan
"Shad,sekarang mendingan lo telpon polisi"suruh Rahsya.
"Yaudah gua telpon dulu"kata Irshad sembari mengambil ponselnya.
Tak lama setelah itu akhirnya polisi sampai di tempat mereka,dan segera mengambil kotak berisi emas batangan itu untuk melakukan menyelidikan.
"Makasih ya anak² kalian udah menghubungi pihak kami untuk menangani kasus ini"kata pak polisi.
"Iya pak sama²,kita juga seneng kok pak"jawab Rahsya.
"Kalo begitu kami pamit dulu"kata pak polisi.
Magic 5 hanya membalas dengan anggukan,dan polisi itu pun pergi dari situ.
"Yaudah guys,yuk kita pulang"ajak Adara.
"Yaudah ayok"kata Naura.
"Eh,kita belom kabarin papa,gua kabarin dulu ya"kata Irshad.
"Yaudah,lo kabarin papa aja dulu"kata Rahsya.
Irshad pun langsung mengambil ponselnya untuk mengabari pak Fathir,tak lama setelah itu Irshad pun selesai mengabari pak Fathir.
"Yaudah yuk pulang"kata Irshad.
Dan mereka pun pergi dari tempat itu untuk pulang ke rumah.

                                                Bersambung....

MAGIC 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang