Part 45

228 19 1
                                    

        Malam pun telah tiba,jam sudah menunjukkan pukul 19.10 wib.Berarti balapan akan dimulai 50 menit lagi,usai sholat isya Rahsya dan yang lainnya izin pergi keluar dengan alasan ingin melihat bintang jatuh yang akan terjadi malam ini.

        Fathir pun mengizinkan mereka,dikarenakan ia juga tidak akan ada di rumah malam ini.

        "papa mau kemana emangnya?" tanya Adara.
        "papa mau menyusul eyang di luar kota?!" ucapnya lembut dengan menatap anak bungsunya.

        Gibran yang dari tadi diam akhirnya mengajukan pertanyaan. "berapa lama papa sama eyang di luar kota?"
        "kemungkinan agak lama,di sana juga ada proyek yang harus papa liat?!" ucap Fathir.

        Tak lama setelah itu,Fathir pun berangkat dengan menggunakan mobil yang ia kendai sendiri. Sebelum berangkat ia terlebih dahulu berpamitan dengan ke-5 anaknya.

        Setelah sang ayah pergi dengan mobilnya,magic 5 segera pergi ke jl.kenangan untuk menerima tantangan dari Daniel.

*Jl.Kenangan*

        Terlihat banyak orang di jalan tersebut untuk menonton pertunjukan,baik cewek maupun cowok.

        Di tengah kerumunan tersebut,Daniel muncul dan menghampiri lawan tandingnya malam ini.

        "gimana?lo udah siap kalah?" ucapnya.

        Rahsya memandang lekat ke wajah lawannya,dengan tersenyum ia berkata. "lo gk usah sombong,kita liat aja siapa yang menang nanti?!"

        "bro udah mulai,yok?!" ucap salah seorang lelaki yang menghampiri Daniel.

        Mereka berdua segera menuju area balapan,dan bersiap untuk mulai beraksi.Terlihat seorang perempuan berada di tengah mereka dengan membawa bendera.

Terlihat seorang perempuan berada di tengah mereka dengan membawa bendera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Ready

       1...2...3...Goo!!

        Mereka berdua melaju dengan kecepatan penuh,dan orang-orang yang ada di sana pun menyoraki mereka.

        Saat ini Rahsya dan Daniel tengah berada di jalan yang dekat dengan jurang dan rawan kecelakaan,saat Daniel menyalip Rahsya,tanpa ia sadari datang sebuah truk dengan kecepatan tinggi dari arah kanannya.

        Segera ia membanting stang motornya dan menabrak pembatas jalan sehingga mengakibatkan tubuhnya terpental dan jatuh ke jurang.

        Rahsya yang melihat itu segera menghentikan motornya dan berlari ke arah tempat Daniel terjatuh.

*Area balap*

        Semua orang yang berada di sana harus dibuat kebingungan mengapa Rahsya dan Daniel tak juga kunjung muncul.

        Namun tiba² ponsel Gibran berbunyi dan tertulis nama Rahsya dari layar ponselnya.

        "assalamualaikum sya,lo dimana sih?"
        "waalaikum salam,Gibran ini Daniel kecelakaan.."
        "Daniel kecelakaan?!"

        Semua orang yang mendengar ucapan Gibran langsung mengalihkan pandangannya ke Gibran,dengan raut wajah heran dan juga panik.

        "lo serlok,gua sama yang lain kesana sekarang?!"
        "oke.."

        Panggilan berakhir,setelah mendapat serlok dari Rahsya,Gibran dan yang lainnya segera pergi ke tempat kejadian.

        Tak memerlukan waktu lama,mereka akhirnya sampai ke tempat kejadian.Dan ternyata sudah ada polisi di sana,karna sebelum menelpon Gibran,Rahsya terlebih dahulu menelpon polisi untuk menelusuri tempat tersebut.

        "melihat dari situasi dan keadaan jurang,kemungkinan besar akan sulit untuk menemukan korban,juga jika ketemu kemungkinan besar korban tidak bisa selamat?!" tutur komandan polisi.

        Mereka terdiam mendengar penuturan komandan polisi tersebut.

        komandan!!

        Teriak salah satu anggota polisi,kemudian berlari kearah mereka.

        "saya menemukan hp korban?!" ucapnya sambil menunjuk hp tersebut.

        Komandan polisi langsung memberi instruksi kepada semua anggotanya untuk mencari korban.

        "apa kami bisa ikut mencari pak?" tanya Rahsya.
        "tidak bisa,jurang ini sangat berbahaya buat kalian,sebaiknya kalian pulang dan saya akan menghubungi orang tua korban?!" perintahnya.

        Mereka pun sepakat dan sebelum pergi mereka meninggalkan pesan. "nanti kalo udah ada perkembangan tolong hubungi kami pak?!"

        Polisi mengiyakan pesan mereka lalu segera pergi untuk mencari Daniel.

*Rumah Magic 5*

        Mereka semua duduk termenung di ruang tengah,memikirkan keadaan Daniel sekarang.

        "den..non?!" ucap mbak Siti yang berhasil membuyarkan lamunan mereka.
        "mbak siti ngagetin aja?!" ucap Adara cemberut.
        "maaf non..ini tadi mbak Siti dapat amanat dari bapak,katanya selama bapak dan eyang di luar negri kalian gak boleh tidur larut malam,karena gak baik buat kesehatan?!" tutur nya.
        "iya mbak?!" ucap mereka serempak.
        "kalo gitu mbak Siti ke belakang dulu" ucapnya lalu pergi ke belakang.

        Setelah sang art pergi,mereka masih saja duduk di sofa ruang tengah itu.Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk tidur.

*Pagi hari*

        "gimana udah ada kabar soal Daniel?" tanya Gibran kepada Rahsya.

        Rahsya menghela nafas panjang lalu berkata. "belum ada?!"

        Mereka berdua terdiam beberapa saat,sampai akhirnya Adara datang menghampiri mereka.

        "guys kita berangkat yuk?!" ajaknya.
        "Naura sama Irsyad mana?" tanya rahsya.
        "mereka udah berangkat duluan tadi?!"
        "tumben banget tu anak berangkat duluan?!" ucap Gibran heran. "yaudah yuk berangkat?!"
        "non den tunggu!" teriak seseorang dari arah belakang,yang harus membuat mereka membalikkan badan.
        "ada apa mbak?" tanya Adara.
        "jadi gini non...."

        Mbak Siti pun menjelaskan tentang apa yang dia ketahui,alhasil membuat mereka bertiga saling pandang satu sama lainnya.

        "mbak seriusan aja lah,mbak Siti salah dengar kali.Mana ada suara hantu,orang ini masih pagi" ucap Gibran tidak percaya dengan omongan mbak Siti.
        "ih aden masak gk percaya sih,beneran den ada tadi mbak Siti dengar waktu masak di dapur"
        "yaudah sekarang mbak Siti tunggu sini biar Rahsya liat dulu"
        "iya den..."

        Rahsya pun pergi ke tempat dimana mbak Siti mendengar suara itu.

Beberapa saat kemudian...

        "gimana den?" tanya mbak Siti begitu melihat Rahsya telah kembali.
        "gak ada apa-apa mbak,semuanya aman-aman aja"
        "tuh kan,mungkin mbak Siti kebanyakan nonton film horor sih,jadi kebawa-bawa" celoteh Adara.

        Mbak Siti terdiam sambil merenungkan apa yang di bilang Adara.

        "yaudah mbak,kita berangkat dulu?!" pamit Gibran.
        "iya den hati-hati" balas mbak Siti.



                                               Bersambung.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAGIC 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang