Azriel Weizmann [Hiatus]

Bab 20

Votenya dulu boleh? 🌟🌟🌟

~•~•~•~

Azriel membuka pintu ruangan itu dengan perlahan dan...

Sleep

Sret

Jarum dan pisau kecil melayang, namun dengan refleks yang cepat, pendengaran yang tajam, dan pengelihatan yang tajam dengan cepat ia menghindar.

Walaupun ia menghindar tetap saja ada beberapa jarum dan pisau beracun dapat mengenai tubuhnya. Azriel terlebih dahulu mencabut jarum yang menancap di tubuhnya.

Bahkan dapat ia rasakan efek racunnya yang mulai bekerja, tubuhnya mulai merasakan sakit, dan...

"Uhuk!, uhuk!" Azriel memuntahkan cairan merah yang cukup banyak, Azriel menyeka darah yang berada di sudut mulutnya, ia menatap dingin ruangan di depannya ini, gelap, minim akan cahaya.

Mesin senjata itu hanya bekerja sebentar, Azriel yang ingin bangkit, tapi tiba-tiba ia mendengar sebuah suara, ini bukan suara mesin, tapi ini sebuah mekanisme jebakan.

Mata Azriel menggelap dingin, di tambah rasa sakit yang ada di tubuhnya ini semakin menjadi, apa racunnya begitu cepat bekerja?, wajah Azriel memucat. Apa dia harus mundur?, oh tentu saja tidak.

Azriel menutup matanya, ia mulai memfokuskan pendengarannya, walaupun ruangan di depannya ini gelap, dengan ketajaman pendengarannya ia dapat mengetahui letak mekanisme jebakan di pasang.

Setelah 2 menit telah berlalu, Azriel membuka matanya. "Dapat!" Batin Azriel menyeringai, ia mengeluarkan belatinya.

Dengan keyakinan yang kuat ia melempar pisau itu ke arah yang ia yakini itu adalah tombol untuk menonaktifkan mekanisme jebakan.

Dubh!

Tepat sasaran!, ruangan itu menjadi terang, Azriel tidak mendengar lagi suara mekanisme jebakan yang aktif. Namun mata Azriel berkilat dingin, tidak ada siapa-siapa di ruangan itu.

Azriel mengamati sekeliling, hingga pandangannya fokus dengan salah satu tembok yang sedikit terbuka, hanya sedikit, namun dengan pengelihatan yang tajam dan insting yang kuat, dapat Azriel tebak orang itu telah masuk ke ruangan itu.

Azriel berjalan menuju tembok itu, ia mendekatkan telinganya di tembok itu, dapat ia dengar sebuah aliran listrik yang mengalir, hah~ tampaknya ada sistem pelindung di pintu ini sehingga ia tidak bisa mendengar suara di dalam ruangan itu.

Azriel kembali menelisik sekeliling, ia ingin mencari tombol untuk membuka pintu ini, matanya mengamati sekeliling hingga berhenti di sebuah vas di samping dirinya.

Vas itu berdebu, namun Azriel melihat sebuah telapak tangan di vas itu, dengan otak cerdasnya ia memutar vas itu, dan...

Drrrrt

Tembok itu terbuka, Azriel langsung menodongkan pistolnya kearah seseorang dengan pakaian serba hitam yang duduk di sofa.

Pria itu terkejut ketika melihat pintu ruangan itu terbuka, bagaimana mungkin?. Pria itu ingin mengambil pistolnya yang berada di atas meja tapi tiba-tiba...