Bab 28

15.6K 1.3K 55
                                    

"Anda lelah hidup?, tuan muda Azis?" Tanya Azriel menatap tajam Azis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anda lelah hidup?, tuan muda Azis?" Tanya Azriel menatap tajam Azis.

Sedangkan Azis dan Kevan yang mendengar hal itu hanya bisa diam, dan meneguk salivanya dengan susah payah.

Azriel yang melihat keterdiaman mereka dan melihat ekspresi ketakutan dari wajah mereka hanya mendengus. Ia merogoh saku baju seragamnya, dan mengeluarkan sebuah pulpen.

Jangan salah, itu bukan pulpen biasa, isi dari pulpen itu bukan hanya tinta, melainkan sebuah pisau kecil.

Jangan salah, itu bukan pulpen biasa, isi dari pulpen itu bukan hanya tinta, melainkan sebuah pisau kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bisa cek di Tokopedia 😁)

Awalnya Azis dan Kevan menatap bingung Azriel, apa yang akan Azriel lakukan?. Namun sesaat kemudian mata mereka membulat ketika Azriel melepas tutup pulpen, apa itu!?, pisau!?.

Azriel menatap datar pisau kecil, jari-jarinya mengelus permukaan pisau, tajam, tampak seperti baru, dan tidak pernah di pakai.

Gluk

Azis dan Kevan menelan salivanya dengan susah payah. Sedangkan Azriel menatap dingin mereka berdua, di dalam hatinya ia menyeringai.

"Pisau kecil ini tidak akan membunuh mereka, palingan hanya akan membuat mereka sekarat" batin Azriel menyeringai.

Ia melangkah maju, membuat Azis dan Kevan melangkah mundur. "L-lo mau ngapain?" Tanya Azis ia berkeringat dingin.

Namun Azriel tidak menghiraukan perkataan Azis, ia terus melangkah maju, sedangkan kedua pemuda itu melangkah mundur.

"Be-berhenti!" Teriak Azis panik, ia seperti menghadapi kematian.

Kini Azis dan Kevan tidak bisa mundur lagi, karena mereka sudah terpojok di dinding. Azriel mengarahkan pisaunya ke leher Azis.

Baru saja benda tajam itu akan mengenai leher Azis, tapi tiba-tiba...

"Berhenti!" Teriak seseorang membuat Azriel dan kedua pemuda itu menatap kearah sumber suara.

Azriel Weizmann [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang