Bab 44 💘⚠️

11.2K 1K 1.3K
                                    

⚠️Warning⚠️

Terdapat adegan berbahaya/adegan kekerasan ❗

Mengandung unsur kekerasan pada diri sendiri/mutilasi diri sendiri❗

~~~~

Kring

Kring

Bel istirahat berbunyi, membuat semua murid yang awalnya mengantuk menjadi bersemangat. Mereka semua keluar dari kelas masing-masing, dan bergegas menuju kantin.

Sedangkan Kiran?, Ia juga mulai beranjak dari duduknya, di ikuti Calista di belakangnya. Bertepatan dengan keduanya yang keluar kelas, Ginar berjalan mendekat kearah keduanya.

Sekarang mereka bertiga berjalan berdampingan dengan Kiran yang berada di tengah, Ginar di sisi kanan, dan Calista di sisi kiri.

Banyak pasang mata yang menatap kearah mereka, tidak!, lebih tepatnya kearah Kiran dan Ginar. Keduanya tampak cantik dan dingin.

Hei Kinan melupakan seseorang yang akan menjemputnya.

"Kiran" Tiba-tiba suara dingin terdengar, membuat Kiran dan yang lainnya menghentikan langkahnya.

Ketiganya berbalik ke belakang, dapat di lihat Alkha yang menatap Kinan dengan tatapan tajam dan mengintimidasi, namun hal itu tidak berefek apapun pada Kiran.

Ia mengangkat sebelah alisnya tanda tanya. "Apa?" Tanya Kiran dengan nada malasnya.

Alkha menghela nafas dalam-dalam, ia mencoba untuk sabar. Ekspresinya berubah datar dan santai, ia melangkah mendekat kearah Kiran, lalu menarik lengan Kiran dengan lembut.

Kiran hanya pasrah, sebenarnya ia sedikit takut, ia takut bukan karena tatapan Alkha, melainkan takut cowok itu akan melakukan sesuatu yang menyusahkannya.

Kiran dan Alkha berjalan di depan di ikuti Ginar dan Calista yang berjalan di belakang.

Sesampainya mereka di kantin, atensi semua orang menatap kearah Kiran dan yang lainnya. Terlihat kantin sangat padat, hanya ada beberapa tempat duduk yang kosong, dan sialnya itu satu meja dengan Kenzo dkk.

Mereka menuju ke stand makanan untuk memesan makanan mereka, setelah selesai memesan makanan, mereka membawa makanan mereka masing-masing. Mau tidak mau mereka bergabung dengan Kenzo dkk.

Kiran, Ginar, dan Alkha hanya menatap sekilas mereka yang tampak memperhatikan ketiganya. Tidak!, lebih tepatnya memperhatikan Kiran dan Alkha.

Sedangkan Calista?, ia hanya menunjukkan ekspresi biasa, walaupun dapat di lihat dari sorot matanya yang tampaknya menatap Kenzo dan yang lainnya dengan malu-malu.

Mereka mulai menikmati makanan mereka tanpa banyak bicara, hanya ada keheningan di antara mereka, dan terdengar suara dentingan sendok dan piring.

Kiran nampak acuh tak acuh dengan kehadiran Kenzo yang terus memperhatikannya, selagi itu tidak mengusiknya, ia hanya diam tanpa protes.

Sedangkan di pojok kantin, seseorang terus memperhatikan mereka dengan tangan yang terkepal di bawah meja.

"Sial, Calista gue bakal aduin Lo ke Daddy" batin orang itu menyeringai.

.

Di China Beijing..

Terlihat Azriel yang berada di sebuah mall untuk membeli keperluannya memasuki labirin nanti malam. Ia mengenakan pakaian serba hitam dengan masker yang menutupi setengah wajahnya.

Azriel Weizmann [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang