Azriel menatap dingin orang yang berada di depannya ini, sedangkan orang itu menarik sudut bibirnya, ia meremehkan Azriel.
Setelah sekian lamanya ia tidak keluar, akhirnya ia keluar dan mempunyai lawan. Pria itu mengeluarkan pedang samurainya dari sarung pedangnya.
Azriel menatap dingin pria itu, namun dalam hati ia menyeringai, ingin bermain pedang dengannya?.
"Baiklah, aku akan melakukan penyiksaan secara live" batin Azriel menyeringai.
Azriel menatap kearah Jiu, memberi isyarat untuk mengambilkannya sebuah pedang untuknya, ia hanya menghormati lawannya, jika lawannya menggunakan senjata maka ia juga akan menggunakan senjata.
Jiu yang mengerti, ia menyuruh Celine untuk mengambilkan pedang samurai untuk Azriel.
Celine pergi mengambil pedang samurai. Sedangkan Azriel hanya menatap datar pria di depannya ini.
Tidak sampai satu menit Celine kembali dengan pedang samurai di tangannya, ia berjalan menaiki panggung dan memberikan pedang itu kepada Azriel.
Suasana menjadi menegangkan ketika Azriel melepaskan sabuk pedang itu dari pedangnya. Ia mengarahkan mata pedang itu kearah pria itu dengan kilatan dingin di matanya.
"Aku yang memulai, atau kau yang memulai?" Tanya Azriel dengan nada dingin, bahkan suaranya itu terdengar jelas oleh semua orang, karena tempat itu benar-benar hening tanpa suara.
Orang-orang di lantai tiga menegakkan badan mereka, mereka menatap serius panggung yang berada di bawah.
Mendengar hal itu pria itu menunjukkan seringainya di balik topeng yang menutupi seluruh wajahnya.
Tanpa aba-aba ia langsung menyerang Azriel, namun Azriel menangkis serangan itu, pedang dan pedang saling berbenturan.
Sreeng!
Sleeb
Sreeng!
Suara pedang yang saling berbenturan, pertarungan itu terlihat sengit, karena gerakan mereka yang sama-sama cepat.
Namun dapat mereka lihat ekspresi wajah Azriel yang hanya datar, bahkan sesekali ia menghela nafas panjang, lalu menatap tajam pria itu. Sudah cukup bermain-mainnya.
Jleb
Sreeng
Sleb
Bukh
Bruk!
Dengan mengarahkan semua keahliannya, dalam sekejap ia dapat mengalahkan pria itu, bahkan pria itu terkulai tak berdaya, Azriel menatap dingin pria yang tak berdaya itu, bahkan ada darah mengalir yang keluar dari tubuh pria itu.
Azriel mengelap pedangnya yang berdarah, karena darah pria itu, lalu menyimpan kembali pedangnya pada sarung pedang.
Ia berjalan kearah pria itu, lalu berjongkok, menyesuaikan diri dengan pria itu. Ia mencengkram kuat rahang pria itu, hingga pria itu meringis kesakitan.
Azriel mendekatkan mulutnya ke telinga pria itu, dan membisikkan sesuatu.
"Terimalah siksaan mu" bisik Azriel menyeringai, membuat pria itu bergidik ngeri.
Azriel menjauhkan mulutnya dari telinga pria itu, samar-samar ia tersenyum menyeringai. Ia mengeluarkan sebuah belati yang ada di saku jubah hitamnya.
Suasana menjadi menegangkan, apa yang akan Azriel lakukan?. Azriel mengarahkan belati itu ke perut pria itu, dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Azriel Weizmann [Hiatus]
Ficção Adolescente[Baca Selagi On Going❗] Azriel Weizmann Pria yang berumur 24 tahun, mempunyai wajah yang tampan dan sifat yang dingin, cuek, irit bicara, dan pintar. Tak lupa ia adalah seorang Mafia yang sangat di takuti. Namun ia terbunuh saat mengalami kecelakaan...