Bab 33 H?

13.7K 1.5K 113
                                    

⚠️Warning⚠️

► Aku up jika Vote mencapai 500+
► Tidak menerima readers yang membawa bawa tokoh lain dalam cerita ini!
► Cerita ini berjalan atas alur yang Author pikirkan, pembaca tidak berhak mengatur!.
► Follow dan Vote jangan sampai lupa, biar kalian dapet info dari Author.
► Jika anda suka, baca!. Jika tidak suka, pergi dari lapak ini!, saya tidak ingin mendengar keluh kesah kalian yang tidak suka dengan lapak saya!.

~•~•~•~

Setelah dua hari melatih pendengaran dengan Kiran yang berhasil melewati latihan dengan enam kepala serigala. Bahkan ia di hari ke dua dengan menghadapi enam kepala serigala, ia langsung jatuh pingsan, ketika sampai tiga jam berlatih tanpa jeda.

Sekarang Kiran dan Azriel berada di ruang latihan tembak. Azriel menodongkan pistolnya kearah titik hitam di tengah.

Dor

Azriel berhasil menembaknya tepat di tengah. Kiran yang memperhatikan hal itu sungguh takjub. Azriel menoleh menatap dingin Kiran.

"Sekali gagal, satu timah panas akan menembus tubuhmu" Ucap Azriel dingin.

Gluk

Kiran menelan salivanya dengan susah payah, ia menatap kearah titik hitam yang kecil dan jauh. Ia tidak yakin apakah dia bisa melakukannya?.

"Mengerti!?" Tanya Azriel dengan nada dingin dan penuh penekanan. Kiran hanya menganggukkan kepalanya.

Mendapat anggukan itu, Azriel memberikan pistol kepada Kiran dan langsung di terima oleh Kiran.

Kiran mulai mengarahkan ujung pistolnya kearah titik hitam yang jaraknya jauh, ingat!, ia harus mengenai titik tengah yang ada di lingkaran itu.

Ia menutup sebelah matanya, dan menarik nafas sejenak. Sedangkan Azriel ia menatap Kiran dengan tangan yang menyilang di dadanya.

"Tenangkan pikiranmu dan fokuskan pada satu targetmu, ikuti kata hatimu dan yakinkan, bahwa kamu harus mengenai target, jika meleset nyawamu akan melayang" Ucap Azriel dengan nada dingin, ia memberikan arahan kepada Kiran.

Kiran yang mendengar itu mengerti, ia mulai menenangkan pikirannya, tangannya yang awalnya sedikit gemetar kini mulai tenang.

Ia memejamkan sebelah matanya dan mulai fokus dengan satu titik yang menjadi targetnya.

"Tepat!" Batin Kiran. Ia menunjukkan senyum tipisnya.

Dor

Peluru yang di tembakkan oleh Kiran berhasil mengenai titik di tengah yang sama dengan Azriel. Ia menatap Azriel dengan senyum tipis terukir di bibirnya.

Azriel hanya menatap datar Kiran, ia sedikit menganggukkan kepalanya, namun dalam hati ia cukup puas dengan Kiran.

“Sungguh berbakat” batin Azriel puas. Namun ekspresi wajahnya hanya datar seolah itu hanya hal biasa.

Eits jangan senang dulu, ini hanya latihan ronde yang pertama. Sekarang Kiran akan berlatih dengan ronde yang ke dua, yaitu menembak sebuah benang yang bergerak.

Azriel yang pertama yang akan mencontohkan pada Kiran. Ia berhasil menembak benang itu hingga putus. Benang itu bergerak ke kanan dan ke kiri yang mengikat sebuah botol kaca kecil di bawahnya.

Kiran sekali lagi di buat takjub oleh Azriel, bahkan dengan sekali mengarahkan dan langsung menembak tanpa persiapan.

Azriel menatap Kiran dengan tatapan dinginnya. "Ingat!, jika gagal kau akan menerima hukuman" Ucap Azriel dingin di balas anggukan kepala oleh Kiran.

Azriel Weizmann [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang