Bab 1: Sebuah Tempat yang Sunyi

2.3K 194 8
                                        

Red Light

Night Has Come Fanfiction

Bab 1: Sebuah Tempat yang Sunyi


"Bukan aku mafianya!"

Teriakan lantang terdengar dari kursi belakang bus yang melaju melewati jalur sepi dengan pepohonan rimbun di sisi kanan dan kiri. Keributan yang berasal dari para murid yang tengah bermain peran itu tentunya mengganggu sebagian besar murid lain. Salah satunya adalah Yoo Youngeun.

Gadis yang menjabat sebagai wakil ketua kelas itu mendecak kesal sambil dengan terpaksa membuka kelopak matanya yang masih berat. Ia mengutuk dalam hati karena lupa membawa penyuara telinga padahal ia tahu betapa ributnya teman-teman sekelasnya, terutama di tempat terbatas seperti ini.

Youngeun melirik ke sebelah kirinya, Kim Junhee, sang ketua kelas masih tertidur damai, menyandarkan kepalanya di kaca jendela bus. Junhee mungkin terlalu lelah sampai mengabaikan kebisingan di belakang.

Tiba-tiba, seorang siswa berteriak marah, "Bisakah kalian diam? Kyungjun mencoba untuk tidur!"

Youngeun mengintip ke arah belakang, melihat Kim Jinha, salah satu anggota perundung di kelas Youngeun yang baru saja berteriak. Di depannya, duduk dua orang, Shin Seungbin dan Ko Kyungjun. Kyungjun merupakan 'ketua' dari kelompok perundung itu, laki-laki paling memuakkan di kelas ini—yang pasti akan disetujui semua murid lain.

Kyungjun yang menyadari tatapan Youngeun menatapnya balik dan menyeringai sebelum kembali menutup matanya untuk tidur. Youngeun mendengus kesal dan memutuskan untuk berdiri dari kursinya saat kelompok di belakang memprotes Jinha yang mengatur mereka. Mereka adalah murid-murid yang cukup populer, sering hangout bersama, dan punya catatan sosial yang bagus.

Youngeun berbalik untuk menghadap ke para murid di bagian belakang, berusaha menyeimbangkan dirinya karena bus bergoyang tidak stabil. "Teman-teman, tolong kecilkan suara kalian, semua orang ingin beristirahat," ujar Youngeun dengan nada sopan, berusaha tidak menyinggung siapapun di sana.

"Baiklah, maafkan kami, Youngeun." Heo Yul membuat gestur meminta maaf dan mulai berbisik-bisik mengikuti permintaan Youngeun meski masih disertai keluhan dari beberapa orang di kelompok itu.

"Terima kasih sudah menyuruh mereka untuk tetap tenang," ujar Junhee yang ternyata telah terbangun, dia mengucek matanya saat melihat Youngeun berdiri. Senyuman kecil tersungging di bibirnya.

Youngeun mengangguk dan hendak berjalan ke bagian depan bus, tetapi tangannya ditahan oleh seseorang yang duduk di kursi depannya. "Kamu mau kemana? Berbahaya berkeliaran saat bus berjalan."

Jang Hyunho, atlet kelas yang merupakan teman dekat Youngeun tampak khawatir. Youngeun bisa saja jatuh jika bus berhenti atau berbelok di tikungan. Gadis itu segera menggeleng dan melepaskan tangan Hyunho yang menahannya, "Aku hanya ingin bertanya pada Pak Jo, kapan kita akan sampai."

Setelah mengatakan alasannya, Youngeun berjalan ke kursi depan tempat Pak Jo Yongjoon duduk. Ia sedikit kecewa karena seseorang di samping Hyunho tidak memberikan komentar.

...

Langit sudah berubah gelap saat akhirnya bus sampai di pusat retret. Jalanan sepi, hanya diteringai lampu jalan di beberapa sisi dan cahaya bulan yang bersembunyi malu-malu di balik awan. Tidak jauh beda dengan apa yang mereka lihat di perjalanan, hanya ada pepohonan rimbun dan bukit yang mengelilingi tempat ini. Mereka benar-benar diminta menikmati alam selama acara retret.

𝗥𝗲𝗱 𝗟𝗶𝗴𝗵𝘁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang