Red Light
Night Has Come Fanfiction
Bab 13: Rahasia Mafia
Ia terbangun, tepat pukul dua malam. Ini sudah kali keempat, dan entah berapa kali lagi ia harus membunuh. Tidak. Ia belum pernah membunuh siapapun sebelumnya. Tidak secara langsung. Ia hanya berpartisipasi pada kesepakatan para Mafia.
Juwon, dia Mafia namun terbunuh di malam pertama. Itu bukan salah mereka, para Mafia. Itu hukuman dari sistem karena mereka belum memilih siapa yang akan dibunuh hingga waktu yang ditentukan.
Sejak saat itu, mau tak mau mereka harus membunuh seseorang tiap malam.
Yang kedua adalah Joonyoung. Itu ide Wooram dan ia menyetujuinya, begitu juga dengan Mafia yang lain. Wooram membunuh Joonyoung dengan tangannya sendiri. Mencekik gadis itu hingga tak bernapas, selamanya.
Karma segera menghampiri Wooram. Dia bodoh karena terlalu banyak bicara. Namun, ia yakin kematian Wooram tidak akan berimbas apapun pada Mafia yang lain.
Mereka semua tak ada hubungannya dengan Wooram.
Pada akhirnya, ia membuat rencana. Sesuatu yang akan menguntungkan para Mafia. Alasan kenapa Jisoo yang menjadi korban setelah Joonyoung. Tim Warga pasti akan terpecah belah, membuat para Mafia lebih mudah membunuh banyak Warga lagi. Mereka akan keluar dari sini. Menang.
"Youngeun." Ia berdiri di depan gadis yang kini tergeletak di lantai lorong, masih tertidur. Mafia itu menatap Youngeun tanpa ekspresi.
Ia berjongkok di samping tubuh Youngeun, tangannya mencengkeram leher gadis itu, namun tak terlalu erat.
"Kamu harus berhenti membuat keributan."
"Peraturan harus dipatuhi."
"Para Mafia harus mengadakan rapat
untuk memilih siapa yang akan dieksekusi."
Ia menyeringai saat melihat peraturan yang muncul di ponselnya. "Kamu beruntung, Youngeun." Ia melepaskan tangannya dari leher Youngeun.
"Aku tak akan membiarkan siapapun membunuhmu—tidak, tak akan ada yang berani menyakitimu. Selama aku hidup, kamu juga akan tetap hidup," ujarnya sambil mengusap pipi Youngeun.
"Karena kamu berharga bagiku."
...
Youngeun membuka matanya saat bel pagi hari bergema di lorong. Ia duduk, merasakan badannya yang pegal-pegal karena semalam ia tak sempat mempersiapkan diri saat malam tiba. Tertidur di lorong terbuka adalah pilihan yang sangat bodoh.
Tapi lagi-lagi Youngeun masih selamat.
"Sebelum pemungutan suara terakhir ditutup,
Polisi menggunakan Keahlian mereka."
Dokter menominasikan siapa yang harus Disembuhkan.
Ia menominasikan Kim Junhee."
"Ah, benar. Junhee." Youngeun segera beranjak dan bergegas kembali menuju kolam renang. Kemarin, ia memang memilih Junhee. Youngeun cukup yakin jika pemuda itu bukanlah Mafia.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗥𝗲𝗱 𝗟𝗶𝗴𝗵𝘁
Fanfiction𝘈𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘳𝘦𝘵𝘳𝘦𝘵 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘤𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘪𝘮𝘱𝘪 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬 𝘣𝘢𝘨𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘦𝘭𝘰𝘮𝘱𝘰𝘬 𝘴𝘪𝘴𝘸𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘦𝘣𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘧𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘪�...