Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!
Siapa yang nungguin Kaivan dan Mega???
Udah penasaran sama kelanjutan ceritany??
Kalo iya, sebelum baca jangan lupa VOTE dulu guys. Pembaca udah nyentuh angka 3 ribuan masa votes 500 aja gak sampe. Gimana ini pembacanya pada siders doang. Padahal gak ada sperempatnya author minta loh buat double up.
Tapi berhubung pembaca My Powerful Wife udah sampe 100k jadi hari ini author bakal kasih double up deh yayyy.
Apapun postingan yg author kasih di sini jangan protes ya karena kan judulnya double update.
Oke langsung aja masuk ke ceritanya. Hope you guys enjoy it, let's check this out.
Enjoy and happy reading...
*
*
*Suara ayam berkokok membangunkan Kaivan dari tidur lelapnya. Perasaan hangat langsung menyapanya kala dirasa sebuah tangan lembut melingkari tubuhnya. Kaivan segera membuka matanya, dan benar saja tebakannya semalam. Mega sendiri yang akan berbalik dan memeluknya.
Namun Kaivan tidak kesal dengan hal itu. Justru sebuah senyuman tipis muncul di bibirnya. Ia perhatikan wajah sang istri yang masih terlelap dalam mimpinya tanpa terganggu dengan adanya suara ayam. Lihatlah wajah itu, betapa sempurnanya lekukan-lekukan yang ada di sana sehingga membuatnya begitu indah. Kaivan mengeratkan dekapannya sehingga kehangatan semakin melingkupinya.
Cup.
Sebuah kecupan Kaivan berikan di dahi istrinya dengan lembut. Ia kembali mengamati wajah cantik sang istri yang membuatnya tak ingin beranjak dari ranjang. Melihat Mega dalam kondisi tenang seperti ini sungguh membuatnya sangat damai. Meskipun saat sadar gadis itu akan membuat banyak drama tapi Kaivan tidak akan terlalu mempermasalahkannya. Yang ia butuhkan hanya stok kesabaran yang semakin banyak saja.
***
"Van!" panggil Mega yang berjalan keluar rumah. Ia tidak melihat Kaivan saat dirinya bangun tidur. Padahal kan ia ingin bermanja dengan suaminya di atas kasur.
Pandangan Mega menemukan Kaivan yang sedang berada di kebun jagung di sebelah rumahnya. Pria itu tidak sendiri melainkan bersama ayah dan adiknya. Mega segera mendekati area kebun itu dengan wajah yang masih terlihat bengkak baru bangun tidur.
"Bang, istri lo tu," ucap Haidar yang pertama menyadari kedatangan Mega.
Kaivan langsung menoleh dan menemukan istrinya sudah berdiri di pinggir kebun, masih menggunakan baju tidur semalam. Kaivan pun menghampirinya.
"Kenapa? Kok baru bangun langsung ke sini? Itu belum dicuci mukanya?" tanya Kaivan menghampiri Mega.
"Kamu kok nggak ada pas aku bangun?" protes Mega tanpa menanggapi pertanyaan dari Kaivan.
"Aku pikir kamu masih lama tidurnya, yaudah aku bangun duluan," jawab Kaivan sambil merapikan rambut Mega yang masih berantakan.
Mega beralih memeluk Kaivan dan kembali memejamkan kedua matanya. Ia masih ingin bermanja-manja dengan suaminya tanpa memperdulikan Haidar yang sudah menatap mereka cengo.
"Udah pagi kali kak, bangun bangun!" sembur Haidar julit.
"Diam kamu bocah!" balas Mega sengit. Sejak semalam adik Kaivan itu sudah menjadi teman adu mulutnya saja. Ia mendongak dan menatap Kaivan manja.
"Ivan...," rengek Mega manja.
Rengekan Mega membuat Kaivan hanya terkekeh. Ia beralih mengangkat kedua kaki Mega untuk melingkar di pinggangnya. Menggendong istrinya untuk kembali ke rumah. Tentu saja hal itu langsung membuat Mega kegirangan. Ia memeluk Kaivan semakin erat. Kaivan membawa Mega untuk duduk di ruang tamu, itupun dengan Kaivan yang duduk dan Mega berada di pangkuannya.
"Udah selesai ngambeknya?" goda Kaivan mengingat istrinya merajuk tadi malam.
"Kamu gak liat aku peluk kamu duluan?" sembur Mega yang kesal ditanya seperti itu. Hal yang justru membuat Kaivan langsung tertawa kecil.
"Nggak mau mandi dulu biar seger?" tanya Kaivan lagi membuat Mega menggeleng.
"Masih ngantuk Van," jawab Mega parau.
"Makanya mandi dulu biar seger, nanti nggak ngantuk lagi," tawar Kaivan.
"Nggak ah, mau sama kamu aja," tolak Mega.
"Kamu yakin datang ke sini cuma buat tidur? Kita nggak tiap hari bisa ke sini lo," tanya Kaivan lagi. Kali ini berhasil membuat Mega yang sejak tadi memejamkan kedua matanya pun mulai membukanya lagi.
"Terus ngapain? Kamu nggak minta aku buat panen jagung kan?" tanya Mega akhirnya. Membuat Kaivan tertawa. Sungguh Mega sangat bersyukur karena bisa melihat Kaivan tertawa berkali-kali di sini.
"Jagungnya belum bisa dipanen sayang," ujar Kaivan lembut. Membuat Mega sangat terpesona.
"Terus ngapain kamu di sana?" tanya Mega lagi.
"Cuma ngasih pupuk sama bersihin lahannya, kerjaan ringan selagi nunggu kamu bangun," jawab Kaivan lagi. Mega hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.
"Ada danau bagus di dekat sini, kamu pasti suka kalo ke sana," ujar Kaivan sambil berpikir.
"Beneran?" tanya Mega sambil mendongakkan kepalanya.
"Iya, salah satu tempat yang harus dikunjungi kalo ada orang baru datang ke kampung ini," jawab Kaivan santai.
"Yaudah ayo ke sana, udah lama banget aku nggak pernah ke tempat wisata," ajak Mega yang kini menegakkan tubuhnya.
"Kalo gitu sekarang kamu mandi dulu sana," perintah Kaivan.
"Hmm kamu nggak mau mandiin aku gitu?" tawar Mega dengan kerlingan nakal.
"Yang ada kita nggak jadi pergi nanti," tolak Kaivan.
"Nggak papa lah, aku seneng kok," ujar Mega tersenyum senang. Membuat Kaivan menggeleng-gelengkan kepalanya tak paham lagi dengan pola pikir Mega.
"Bisa nggak kamu berpikir bersih sehari aja?" tanya Kaivan heran.
"Kalo tentang kamu nggak bisa," jawab Mega enteng. Kaivan langsung menaikkan sebelah alisnya mendengar jawaban Mega.
"Soalnya kamu bikin aku ketagihan sama permainan kamu," ucap Mega frontal tanpa tau malu.
Kaivan langsung menurunkan Mega dari pangkuannya. Mau ditaruh dimana mukanya kalau sampai ibu atau ayahnya mendengar ucapan Mega barusan? Belum lagi tingkah Mega yang sangat genit padanya.
"Udah-udah, mandi sana, abis sarapan kita berangkat," usir Kaivan yang menggiring Mega sampai masuk ke dalam kamar mandi.
"Van, nggak mau bareng mandinya?" tanya Mega masih berusaha menggoda suaminya.
[Sebagian chapter telah dihapus. Baca kelengkapan ceritanya hanya di ebook yang tersedia di Google Play.
Link pembelian ada di bio profil author.
Yuk baca kelengkapannya sekaligus support author untuk terus berkarya 😊]
KAMU SEDANG MEMBACA
My Powerful Wife (COMPLETED)
RomanceMenjadi suami kontrak nona kaya yang sombong? Kenapa tidak? Kaivanlah orangnya. Kisah Kaivan Prawira, seorang dokter bedah saraf yang harus menikah kontrak dengan CEO muda yang ambisius bernama Mega Sanjaya demi membayar hutang peninggalan adiknya...