Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!
Ada yang nungguin Kaivan dan Mega? Hari senin waktunya update keseruan mereka nih.
Sebelum baca, jangan lupa VOTE ya guys sebagai syarat baca. Yuk jangan pelit votenya biar makin lancar update-annya guys.
Hope you guys enjoy it, let's check this out.
Enjoy and happy reading.
*
*
*Kaivan memasuki kamarnya setelah seharian melakukan aktivitas. Ia menatap ranjangnya dengan perasaan hampa. Meletakkan tas kerja dan mendudukkan dirinya di atas ranjang dengan lelah. Perlahan dirinya membuka laci nakas di sampingnya, mengambil sebuah amplop berisi dokumen yang telah ia simpan dengan baik selama 1 tahun ini.
Dokumen berisi kontrak kesepakatan antara dirinya dan Mega. Masih tersisa 1 tahun lagi baginya untuk tetap berstatus sebagai suami Mega. Ia menyimpan baik-baik kontrak itu karena tidak ingin kehilangan status sebagai suami Mega yang akan dilakukan oleh Garendra. Apabila ia sudah menemukan Mega nantinya, ia berjanji untuk menghancurkan kontrak ini dan mengikat Mega selamanya bersamanya.
Kaivan menyimpan kembali kontrak itu dan membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Memejamkan kedua matanya membayangkan kembali momen manis saat ia tidur bersama istrinya. Bohong jika Kaivan bilang dirinya baik-baik saja.
Jika banyak orang melihatnya sudah dalam kondisi baik-baik saja dan melakukan aktivitas seperti biasa, maka percayalah Kaivan masih tidak baik-baik saja di dalamnya. Pria itu hanya berusaha terlihat baik di depan semua orang agar tidak ada lagi orang-orang yang mengusik waktunya dalam mengenang Mega.
Jika di luar Kaivan akan terlihat melakukan aktivitas seperti biasa dengan segala kesempurnaannya, maka saat ia kembali ke dalam kamarnya sendiri semua itu akan hilang. Kaivan akan memejamkan kedua matanya dan mengenang semua momen indah bersama Mega, menikmatinya sampai kesadarannya hilang. Jika kalian mengira Kaivan hanya pasrah dengan keadaan maka kalian salah besar.
Kaivan masih terus melakukan pencarian istrinya. Pencarian yang ia lakukan sudah mencakup seluruh Negara, dan kini sedang di tahap beberapa Negara. Setiap harinya Kaivan tidak akan lupa menanyakan kabar kepada para detektif yang ia sewa untuk menemukan istrinya.
"Aku kangen banget sama kamu," gumam Kaivan dalam keheningan.
Untuk ke sekian kalinya, air mata Kaivan kembali turun meleleh di sekitar pelipisnya malam ini. Sudah tak terhitung berapa banyak air mata yang Kaivan keluarkan setiap malamnya. Semakin hari batinnya semakin parah merindukan istrinya, menjerit pilu dalam ketidakpastian. Entah sampai kapan Tuhan akan menyiksanya seperti ini.
***
Haidar duduk di sebuah kafe sambil mengaduk-aduk minumannya, menunggu seseorang yang entah dimana tidak datang-datang. Berulang kali ia mengecek arlojinya dan mendecak kesal. Jika bukan karena begitu pentingnya pertemuan mereka kali ini, ia tidak akan duduk bagai orang dungu di sini sejak pagi hari.
Seorang pria dengan rambut blonde yang tidak merata di atas rambut hitamnya memasuki kafe dengan pakaian santainya. Pria itu begitu santai masuk dan melangkah menuju Haidar yang sedang duduk dengan wajah badmood-nya.
"Hai Bro, apa kabar?" tanya pria itu sama sekali tidak menunjukkan wajah bersalah.
"Bangsat lo, gue udah nungguin 3 jam di sini kayak orang dongo," umpat Haidar melihat kedatangan pria blonde dengan kaus oblong dan sandal jepitnya.
"Sorry Bro, gue ketiduran tadi. Biasa kerjaan gue numpuk sampe pagi," ucap pria itu masih tanpa wajah bersalah.
Haidar berusaha meredakan emosinya mengingat tujuannya datang ke sini. Ia tahu kalau pria di depannya bisa membantunya menemukan solusi atas masalah kakaknya. Ya, selama ini Haidar tidak buta melihat bagaimana kehidupan Kaivan. Meski Kaivan menampilkan hidup normal, namun Haidar lebih dari tahu kalau setiap malam saat Kaivan sudah di dalam kamarnya, kakaknya akan menangis pilu merindukan istrinya.
"Jadi ada perlu apa lo mau nemuin gue? Nggak biasanya lo mau minta bantuan gue?" tanya pria itu dengan wajah heran setelah meminum minuman Haidar dengan santai. Melihat wajah keruh Haidar membuatnya berinisiatif mencairkan suasana.
"Gue...," Haidar bingung untuk memulai darimana.
"Santai aja Bro, bilang langsung ke intinya aja," potong pria tadi melihat kebingungan di wajah Haidar.
"Lo bisa nyari orang hilang gak?" tanya Haidar yang langsung ke inti. Membuat pria itu langsung mengerutkan keningnya bingung.
"Nyari orang hilang?" pria itu mengulang pertanyaan Haidar sambil berpikir yang langsung diangguki oleh Haidar.
"Kenapa gak telpon polisi aja?" tanya pria itu dengan wajah polosnya.
"Kalo polisi guna juga gue nggak akan minta bantuan lo. Gue tau lo bisa ngelacak keberadaan orang," jawab Haidar kesal.
"Gue bingung aja, nggak biasanya ada orang yang minta cariin orang lain. Biasanya pasti pada minta cariin kode rahasia, atau pencurian uang online, gak biasanya ada yang nyariin orang," ujar pria itu cukup kebingungan.
"Ya sekarang lo nemu itu gue. Jadi lo bisa atau nggak?" balas Haidar.
"Hmm, gampang lah itu. Ada nomor HP-nya? Muka sama nama?" tanya pria itu.
"Kalo nomor HP nggak bakal guna, soalnya dia gak bawa HP-nya," jawab Haidar.
"Foto sama nama?" tanya pria itu cuek.
"Ini fotonya, namanya Mega Sanjaya," jawab Haidar sambil menyodorkan ponselnya kepada pria itu.
Pria itu yang mendengarkan namanya pun menoleh. Wajah cueknya sudah hilang digantikan dengan raut keheranan. Ia melihat foto yang ditunjukan oleh Haidar.
"Lo serius itu?" tanya pria itu.
"Ngapain gue bohong ke lo? Nggak guna dong gue nungguin lo 3 jam," julid Haidar.
"Kenapa lo mau nyari dia?" tanya pria itu heran.
"Dia istri Abang gue, udah setahun Abang gue nyari dia tapi gak ketemu," jawab Haidar yang langsung membuat pria itu melebarkan kedua matanya.
[Sebagian chapter telah dihapus. Baca kelengkapan ceritanya hanya di ebook yang tersedia di Google Play.
Link pembelian ada di bio profil author.
Yuk baca kelengkapannya sekaligus support author untuk terus berkarya 😊]
KAMU SEDANG MEMBACA
My Powerful Wife (COMPLETED)
RomanceMenjadi suami kontrak nona kaya yang sombong? Kenapa tidak? Kaivanlah orangnya. Kisah Kaivan Prawira, seorang dokter bedah saraf yang harus menikah kontrak dengan CEO muda yang ambisius bernama Mega Sanjaya demi membayar hutang peninggalan adiknya...