Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!
Siapa yang kangen Kaivan dan Mega??? Yuk merapat 🔥
Hari senin seperti biasa author bawain kelanjutan cerita untuk kita semua 😊. Sebelumnya jangan lupa VOTE sekarang biar gak kelupaan. Author harap chapter ini bisa tembus 500 votes dan 100 komentar 😁
Langsung aja kita ke ceritanya. Hope you guys enjoy it, let's check this out.
Enjoy and happy reading.
*
*
*Adam menarik lengan Mega dan membawanya keluar dari ruangan Garendra. Suasana sudah sangat tidak kondusif dan memaksanya mengambil langkah demikian.
"Lepasin! Apa-apaan kamu Adam!" kesal Mega yang berontak setelah mereka sudah berada cukup jauh dari ruang kerja Garendra.
"Kamu yang apa-apaan, kenapa kamu malah mancing-mancing emosi Om Garendra segala?" balas Adam menatap Mega tajam.
"Emangnya kenapa! Apa masalahnya sama kamu!" sentak Mega dengan kesal.
"Harusnya kamu itu diem dan nurut sama semua omongan aku Mel," ucap Adam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Sampe mati pun aku nggak sudi nurutin kamu Dam," balas Mega tajam.
"Oke terserah kamu, yang penting kamu liat sekarang kan? Kamu itu nggak bisa menang dari aku, bahkan usaha kamu yang sampe menikah kontrak pun sia-sia," ujar Adam tersenyum licik. Hal itu sontak membuat Mega langsung melebarkan kedua bola matanya.
"Apa maksud kamu?" sengit Mega dingin.
"Udah aku bilang kamu itu mending di rumah dan nurut sama aku, bukannya ngelawan pake segala cara sampe buat pernikahan konyol itu, semua itu nggak ngaruh, pada akhirnya aku yang akan pegang kendali GS Corp," ujar Adam dengan wajah mencemooh.
Wajah Mega benar-benar keruh dibuatnya. Pria di depannya ini sungguh sangat menjijikan. Bisa-bisanya ia memiliki hubungan keluarga dengan manusia busuk satu ini?
"Kamu yang udah kasih tau Papa?" tanya Mega dingin.
"Apa perlu aku perjelas lagi Camellia?" Adam balik bertanya dengan retoris.
Plak!
Mega menampar pipi Adam sekuat tenaga hingga sudut bibir pria itu sobek dan mengeluarkan sedikit darah. Adam hanya terkekeh ringan sembari mengusap pelan bibirnya.
"Dari dulu kamu emang selalu busuk, sampe sekarang pun kamu makin menjijikan," tekan Mega dengan wajah keruh penuh amarah.
Ucapan Mega membuat kekehan Adam hilang dan digantikan raut wajah keras. Ia kembali mengambil sebelah tangan Mega dan menggenggamnya erat.
"Cukup basa-basinya Mel, kita pergi sekarang," ucap Adam dingin dan kembali menarik Mega untuk pergi. Tujuannya adalah pintu utama.
"Lepas! Jangan sentuh-sentuh aku pake tangan kotor kamu Dam!" berontak Mega mencoba melepaskan cekalan tangan Adam yang tidak membuahkan hasil. Cekalan pria itu terlalu kuat.
"Aku nggak peduli mau sekotor apa aku di mata kamu," gumam Adam menulikan telinganya dari segala cacian yang Mega berikan.
Mereka sampai di luar dan membuat Gavin yang masih menunggu di luar pun memasang ekspresi terkejut.
"Bu Mega!" pekik Gavin.
"Gavin tolong aku Vin! Singkirin si busuk ini dari tangan aku!" teriak Mega masih berontak.
Gavin yang hendak menolong Mega langsung dihentikan oleh Adam dengan suara datarnya.
"Jangan coba-coba ikut campur! Kamu itu cuman kacung, perempuan ini sudah bukan atasanmu lagi," ujar Adam dingin.
Sontak membuat Gavin langsung membulatkan matanya. Ia menatap Mega yang juga sedang menatap tajam Adam.
"Jangan sembarangan ngomong kamu brengsek!" maki Mega.
"Kamu yang udah buat jabatan itu lepas sendiri Mel, Om Garendra nggak akan biarin kamu balik ke perusahaan setelah ini," jawab Adam yang kembali menarik Mega untuk mengikuti dirinya.
"Bu Mega!" Gavin kembali memanggil Mega karena ia tidak tau harus bagaimana. Ia bukanlah keluarga Mega yang berhak mengambil sikap.
"GAVIN! KASIH TAU KAIVAN KALO AKU DICULIK SI BUSUK INI!" teriak Mega yang masih mencoba berontak dari tarikan kasar Adam.
Mega baru mengingat Kaivan saat ini. Ia baru mengingat satu-satunya sosok yang bisa membantunya lepas dari monster busuk semacam Adam. Ia sangat menyesal karena baru mengingat Kaivan di saat-saat seperti ini. Seharusnya sejak awal ia membawa Kaivan bersamanya.
Gavin pun menatap kepergian Mega dengan mata nanar. Adam telah membawa atasannya pergi dari kediaman ini. Entah kemana pria itu akan membawa Mega.
***
Kaivan sampai di rumah kediaman Sanjaya dengan hati was-was. Entah kenapa sejak tadi perasaannya tidak enak. Pria itu langsung keluar dari mobilnya dengan tergesa-gesa dan langsung memasuki rumah. Kedua matanya mengernyit kala mendapati kondisi rumah begitu sepi. Entah kemana semua penghuni rumah ini, padahal tadi siang Mega terburu-buru pergi dari rumahnya tanpa berpamitan dengannya.
Kaivan segera beranjak ke kamarnya dan mencari di setiap sudut. Ia sama sekali tidak menemukan keberadaan Mega di sana. Ada dimana wanita itu? Kaivan kembali lagi ke bawah setelah tidak menemukan keberadaan Mega dimanapun. Saat itu netranya menangkap keberadaan Gavin yang sepertinya baru keluar dari ruang kerja Garendra.
"Tuan Kaivan," sapa Gavin yang melihat Kaivan menghampirinya.
"Gavin, dimana istri saya? Kamu pergi sama dia kan tadi ke sini?" tanya Kaivan tanpa basa-basi.
Namun pertanyaan Kaivan disambut dengan ekspresi tidak tenang dari pria di depannya. Gavin terlihat bingung akan mengatakan sesuatu. Di satu sisi Mega menyuruhnya untuk memberitahu Kaivan, tapi di sisi lain Garendra sudah mengancamnya untuk tutup mulut.
"Kamu nggak perlu lagi tau dimana keberadaan putri saya Kaivan," ucap seseorang dari belakang Kaivan yang membuat pria itu langsung berbalik. Terlihat Garendra sudah berdiri di sana.
"Maksud Papa apa?" tanya Kaivan yang bingung.
"Saya sudah tau kesepakatan yang kalian lakukan dibalik pernikahan kalian sendiri," jawab Garendra membuat kedua mata Kaivan menyipit.
"Kesepakatan apa yang Papa maksud?" tanya Kaivan was-was.
"Tentang kontrak pernikahan selama 2 tahun sampai Mega hamil dan mendapatkan posisinya," jawab Garendra lagi tegas.
[Sebagian chapter telah dihapus. Baca kelengkapan ceritanya hanya di ebook yang tersedia di Google Play.
Link pembelian ada di bio profil author.
Yuk baca kelengkapannya sekaligus support author untuk terus berkarya 😊]
KAMU SEDANG MEMBACA
My Powerful Wife (COMPLETED)
RomanceMenjadi suami kontrak nona kaya yang sombong? Kenapa tidak? Kaivanlah orangnya. Kisah Kaivan Prawira, seorang dokter bedah saraf yang harus menikah kontrak dengan CEO muda yang ambisius bernama Mega Sanjaya demi membayar hutang peninggalan adiknya...