Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!
Gimana kabarnya? Ada yang nungguin Kaivan dan Mega??
Tim ini lebih gercep ya daripada tim TOOTP. Pembacanya banyak. Votesnya nambah. Mantap guys. Lanjutkan 👍
Seperti biasa sebelum baca kalian wajib VOTE dulu untuk mencapai target kita buat double up nih. Siapa yg mau double up? Target 500 votes ya.
Dann hari ini adalah part khusus manis-manis Kaivan dan Mega. Yayy.. Bakalan so sweet lah pokoknya. Makanya langsung aja siapin posisi enak untuk baca.
Hope you guys enjoy it, let's check this out.
Enjoy and happy reading...
*
*
*Seperti permintaan Mega, pagi ini Kaivan sudah dalam perjalanan menuju kampung halamannya. Tentunya bersama istri cantiknya yang sudah memulai drama sejak bangun tidur. Entah Kaivan harus merasa bersyukur atau tidak diberikan stok kesabaran begitu melimpah sehingga segala drama Mega dapat ia hadapi sampai saat ini.
"Van aku capek," keluh Mega yang duduk di sampingnya.
"Ini baru 1 jam Mega, masih ada 5 jam lagi sampe ke sana," balas Kaivan.
"Tapi aku capek banget, berhenti dulu," keluh Mega lagi.
"Gak mungkin lah berhenti di sini, ini jalan besar," jawab Kaivan memperhatikan jalan dengan teliti.
"Ivannn," rengek Mega yang membuat Kaivan sungguh pusing.
"Bentar-bentar, cari tempat yang aman buat berhenti," ucap Kaivan masih memperhatikan jalanan di depannya. Tak ia dengarkan rengekan dari istrinya.
Mega menggeliatkan tubuhnya berulang kali. Bahkan ia mengangkat kedua kakinya ke atas kursi. Hal yang membuat Kaivan akhirnya kehilangan kesabaran.
"Turunin kaki kamu," perintah Kaivan tegas.
"Nggak," tolak Mega dengan wajah cemberut.
Kaivan pun memberhentikan mobilnya setelah menemukan tempat yang cocok untuk menepi. Ia segera menatap Mega yang kini menatapnya dengan wajah memelas.
"Capek," keluh Mega.
"Terus maunya gimana? Mau puter balik aja pulang?" tanya Kaivan memelankan suaranya.
"Nggak, mau ke rumah ibu kamu," tolak Mega membuang muka.
Kaivan yang tidak tau lagi harus bagaimana pun memilih menurunkan sandaran kursi Mega sampai terlentang.
"Kamu tidur aja kalo capek, nanti aku bangunin kalo mau makan," ucap Kaivan lembut seraya mendorong pelan tubuh Mega untuk berbaring.
Kali ini Mega menurut. Wanita itu membaringkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya sambil menggenggam tangan Kaivan yang sedang mengelus lengannya.
"Jangan dilepas sebelum aku tidur," ucap Mega parau.
Kaivan tidak mengatakan apapun dan tetap mengelus lengan Mega sampai wanita itu tertidur. Setelah memastikan istrinya tertidur, barulah Kaivan melepaskan tangannya dan mulai menghidupkan mesin mobilnya untuk kembali melanjutkan perjalanan.
Perjalanan menuju kampung halaman Kaivan yang normalnya hanya memakan waktu kurang lebih 6 jam kini menghabiskan waktu sampai 9 jam karena banyak sekali drama dari Mega. Ada yang meminta berhenti di pinggir jalan untuk berfoto, makan di berbagai tempat karena tidak sesuai dengan selera Mega, sampai menangis karena Kaivan memarahi Mega di sebuah warung makan. Bagaimana tidak? Mega terang-terangan mengatakan makanan yang ia makan tidak enak di depan penjualnya langsung, bahkan wanita itu juga memaki penjualnya karena penjual itu tidak terima dikatai.
Jadilah Kaivan harus membujuk Mega dulu karena istrinya merajuk dan tidak mau melanjutkan perjalanan. Mega sempat menelepon Gavin untuk menjemputnya di tengah perjalanan yang membuat Kaivan benar-benar marah. Tapi Kaivan harus menelan kemarahannya begitu saja karena membawa Mega sampai tujuan lebih penting.
***
Kedatangan Kaivan dan Mega disambut dengan sukacita oleh ayah dan ibu Kaivan. Mereka tidak menyangka Kaivan mau mengunjunginya di hari-hari biasa seperti ini, padahal tidak ada sesuatu yang penting. Hal yang sangat langka.
"Ivan, Ibu seneng banget kamu pulang," ucap ibunya Kaivan memeluk sayang putra sulungnya.
"Tumben kamu mau pulang tanpa Bapak suruh," kali ini giliran ayah Kaivan yang menyapa Kaivan sambil menepuk bahu putranya.
"Iya, Mega mau main ke sini katanya," jawab Kaivan jujur.
Ibu Kaivan langsung menghampiri menantunya yang tampak kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh.
"Sayang, kamu pasti capek banget kan, sini ayo duduk," ucap ibu Kaivan membawa Mega yang saat ini sudah tersenyum senang.
"Mega nggak papa Bu, Mega seneng bisa ketemu Ibu," balas Mega memeluk wanita yang sudah melahirkan Kaivan ke dunia itu.
Kaivan menatap istrinya dengan raut melembut. Ia kira Mega hanya beralasan ingin pergi ke sini, ternyata wanita itu benar-benar terlihat senang setelah sampai dan bertemu ibunya. Bahkan tidak terlihat raut kelelahan sedikitpun di wajahnya. Padahal sebelumnya wanita itu sangat rewel bersamanya.
Mereka segera masuk ke dalam rumah untuk beristirahat. Terlihat seorang pemuda yang keluar dari kamarnya terkejut melihat kedatangan Kaivan di rumah ini.
"Loh Abang? Tumben pulang?" tanya pemuda itu yang merupakan Haidar, adiknya Kaivan.
"Hm, sini bantuin bawa barang," jawab Kaivan sambil melambaikan tangannya meminta Haidar mendekat.
Haidar pun segera mendekat, namun pandangannya tak beralih menatap sosok cantik yang sedang bercengkerama dengan ibunya. Gadis yang sangat cantik seperti peri bisa ada di rumah ini?
"Bang, itu siapa?" tanya Haidar masih menatap Mega dengan wajah takjub.
"Istri Abang, Bos yang udah bantuin masalah lo," jawab Kaivan enteng, membuat Haidar langsung melotot.
"Serius? Jadi yang Abang bilang harus nikah sama Bos kaya buat nyelesaiin masalah gue itu cewek cantik itu?" tanya Haidar terkejut.
"Nggak usah pake toa ngomongnya, Bapak sama Ibu bisa denger suara lo yang kayak petir," ucap Kaivan datar. Adiknya benar-benar memancing keributan.
"Hehe sorry Bang, tapi beneran itu orangnya? Gue kira lo nikah sama tante-tante Bang, makanya gue ngerasa bersalah banget sama lo," ucap Haidar dengan wajah polosnya.
[Sebagian chapter telah dihapus. Baca kelengkapan ceritanya hanya di ebook yang tersedia di Google Play.
Link pembelian ada di bio profil author.
Yuk baca kelengkapannya sekaligus support author untuk terus berkarya 😊]
KAMU SEDANG MEMBACA
My Powerful Wife (COMPLETED)
RomanceMenjadi suami kontrak nona kaya yang sombong? Kenapa tidak? Kaivanlah orangnya. Kisah Kaivan Prawira, seorang dokter bedah saraf yang harus menikah kontrak dengan CEO muda yang ambisius bernama Mega Sanjaya demi membayar hutang peninggalan adiknya...