22 Tidak Berarti

8.8K 394 27
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Gimana kabarnya? Ada yg kangen sama Mega dan Kaivan?

Setelah acara unboxing Mega di part sbelumnya, sekarang kita kembali ke realita nih...

Baca sambil diresapi baik-baik ya. Biar kerasa feelnya.

Langsung aja kita baca sama-sama. Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading.

*
*
*

Mega membuka kedua matanya dengan sangat berat. Pagi ini tubuhnya terasa sangat lelah. Bahkan untuk menggerakkan lengannya saja ia merasa kelelahan. Ia menghela napas kesal. Kekesalannya bertambah kala Gavin meneleponnya pagi ini dan mengatakan rapat akan segera dimulai 15 menit lagi.

"Tunda sampe nanti siang." Lagi-lagi Mega merutuki suaranya yang bahkan terdengar begitu parau.

"Ibu baik-baik saja?" tanya Gavin dengan ragu dari seberang sana.

"Ekhem. Baik. Jangan lupa siapin semua tim. Aku tutup." jawab Mega mengelak untuk ditanyai lebih lanjut.

Mega merutuki dirinya sendiri yang malah mengeluarkan suara seperti itu di depan Gavin. Meskipun dia sudah mengenal Gavin begitu lama, tapi dia tetaplah atasan Gavin. Ia tidak mungkin menghilangkan wibawanya sebagai seorang atasan dengan menunjukkan kelemahan di depan bawahannya. Begitulah prinsip yang selalu ia tanamkan.

Ini semua gara-gara ulah Kaivan yang menyerangnya habis-habisan semalam. Mega tidak mengerti kenapa Kaivan melakukan itu padanya. Selama ini bahkan Kaivan selalu menolak mentah-mentah godaan yang ia berikan untuk menghamilinya. Tapi tadi malam pria itu seperti binatang buas, tidak membiarkannya lengah sedikitpun.

Mengingat Kaivan, ada dimana suaminya itu sekarang? Setelah membuatnya tak berdaya seperti ini sekarang sudah menghilang entah kemana. Apa memang begitu sifat laki-laki? Ck, sangat tidak bisa diharapkan.

Mega beranjak duduk untuk mengambil segelas air di nakas. Dapat ia rasakan beberapa tulang punggungnya berbunyi, dan tubuhnya terasa remuk. Mega meringis merasakan semua efek pasca malam pertama itu.

"Ck. Malam pertama nggak seindah yang orang-orang bayangin. Well. Emang indah pas prosesnya, tapi sesudahnya malah menderita." gerutu Mega.

***

Sementara pelaku utama ketidakberdayaan Mega kali ini sedang berkutat dengan tubuh manusia yang tengah dibedah. Ya Kaivan sedang melakukan operasi sekarang. Ia lupa kalau ada operasi pagi ini. Salahkan saja Mega yang membuatnya lupa segalanya, terbuai dalam fatamorgana.

Operasi berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil yang baik. Pasien selamat dari ancaman yang menyerang tubuhnya. Kaivan dapat bernapas lega setelah mengatakannya langsung pada pihak keluarga.

"Terimakasih Dokter. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan Dokter." ucap seorang wanita paruh baya.

Kaivan hanya tersenyum dan mengucapkan beberapa kata kepada pihak keluarga terkait kondisi pasien sebelum melangkah menuju ruangannya.

Melirik jam dinding di ruangannya dimana waktu menunjukkan pukul 11 siang. Ia mulai merasa lapar. Tentu saja Kaivan tidak sempat untuk sarapan karena ia juga bangun kesiangan dan menyadari ada operasi pagi itu.

Ia menghela napas menyadari kebodohannya yang sampai lepas kendali tadi malam. Bisa-bisanya ia menyerang Mega seperti itu? Tapi usaha Mega patut diakui karena gadis itu telah berhasil mencapai keinginannya.

My Powerful Wife (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang