Pilihan Mamah 🍣 41

4.7K 218 4
                                    

Salma tengah berada dikafe milik Leon, ia sangat gabut berada dirumah, job nyanyi pun Salma sudah jarang ambil, tetapi ia tetap nyanyi untuk kafe Leon, jati dirinya tetap lah penyanyi hanya saja ia tidak mengambil dalam acara-acara besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salma tengah berada dikafe milik Leon, ia sangat gabut berada dirumah, job nyanyi pun Salma sudah jarang ambil, tetapi ia tetap nyanyi untuk kafe Leon, jati dirinya tetap lah penyanyi hanya saja ia tidak mengambil dalam acara-acara besar.

Salma mengantarkan pesanannya pada pelanggan, namun pesanan yang ia antarkan ternyata milik Amanda siapa sangka. Saat Salma hendak kembali, namun tangannya berhasil ditahan oleh Amanda.

"Mau apa lo, gue nggak ada lagi deket-deket sama Rony," ucap Salma, langsung to the point. Karena setiap Salma bertemu Amanda pasti masalah dengan Rony.

"Lo salah paham, gue mau bicara sama lo sebentar, duduk dulu ya," pinta Amanda, dengan lembutnya, tidak perti biasanya yang selalu ingin menerkam Salma.

"Hm."

Salma pun duduk dibangku kosong, depan Amanda hanya terhalang meja bundar kecil, yang berada didepannya itu.

"Sal, sebelumnya gue minta maaf sama lo, gue sadar dengan perlakuan gue ke lo selama ini, itu nggak bisa bikin Rony sayang sama gue, yang ada dia malah sebenci itu sama gue."

"Mau lo apa sih?"

"Sal, gue emang jahat, gue emang bajiangan jadi cewek, asal lo tau, yang udah nyerempet lo tengah malem dijalan sepi itu gue, gue sengaja ngelakuin itu semua, karna gue nggak suka lo deket-deket sama Rony, dan kafe lo hancur ini, orang suruhan gue, gue lakuin karna gue bener-bener nggak suka liat lo bahagia sama Rony, sedangkan gue menderita Sal," ucap Amanda. Air matanya sudah menetes membasi plipisnya.

Salma pun bingung harus apa, ia benar-benar terkejut mendengar semua yang keluar dari mulut Amanda. Seseorang yang membencinya, saat ini membongkar kebusukannya sendiri.

"Jadi, yang hampir ngebuat nyawa gue melayang itu-," raut wajah Salma sudah tidak bisa terkontrol lagi, ia ingin sekali membaku hantam wanita yang berada didepannya ini sekarang juga.

"Itu bukan gue Sal, demi Allah, bukan gue,"  Amanda bersih keras untuk meyakinkan Salma untuk percaya padanya. "Gue emang selalu merencanakan hal buruk buat lo, tapi soal itu bukan gue Sal, percaya sama gue."

Bruk Suara pukulan meja yang kucup keras. Hingga semua mata pengunjung kafe tertuju pada Salma dan Amanda. "Jelas-jelas mobil yang nabrak gue itu, sama persis sama mobil lo, waktu nyerempet gue malem itu!"

Kesabaran Salma sudah tidak bisa dikontrol lagi. Salma tidak perduli, dengan orang-orang disekitarnya yang terus melihat kearah mereka.

"Itu emang mobil gue! dan itu semua udah gue jual sebelum kejadian lo kecelakaan," tegasnya. Amanda ikut berdiri.

"BISA AJA KAN, LO JUAL MOBIL ITU, SEHABIS LO BERHASIL NYELAKAIN GUE, LO KIRA GUE BODOH!"

"Sal, plis, percaya sama gue sekali ini aja, hiks."

"NGGAK USAH PAKE DRAMA NANGIS SEGALA, NGGAK MEMPAN BUAT GUE!"

"OKE FINE! Lo boleh nggak percaya akan hal itu sama gue sekarang, tapi satu hal lo harus percaya sama gue. Cari Rony sekarang, dia butuh lo disampingnya sekarang, Sal hiks. Asal lo tau Rony sesayang itu sama lo, dia rela nerima gue lagi supaya lo nggak kenapa-kenapa, yang aslinya gue tau Rony benci banget sama gue, hiks."

Pilihan MamahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang