[Alangkah baiknya follow dulu sebelum membaca]
Rony! dekat dengannya pilihan yang salah bagi Salma, bukan Salma yang ingin dekat dengan Rony tetapi semesta yang mempertemukannya.
Siapa sangka masalah datang selalu darinya!
Pilihan mamah? siapa?
Gima...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nabila bangun Nabila," ucap Salma sambil mengoyang goyangkan Nabila yang tengah tidur siang.
"Apa si Sal," jawab Nabila dengan suaranya yang khas bangun tidur.
"Nab, Rony mau dijodohin, AAAAA NABILA TOLONG LAH," rengek Salma, ia menarik selimut Nabila yang menutupi wajahnya.
"Ya bagus dong," Nabila.
"Kok bagus sih Nab," kesalnya. "Malah merem lagi anak curut, Nab bangun elah," protes Salma.
Nabila pun duduk, dengan matanya yang baru saja bangun tidur itu. "Apa?"
"Rony mau dijodohin."
"HAH, kok bisa?" kaget Nabila.
"Ya mana gue tau, dia nya nggak mau cerita dijodohinnya sama siapa."
"Kenapa lo nggak nanya, markonah," ucap Nabila hingga bantal melayang pada wajah Salma.
"Rony nya juga nolak dijodohin, jadi ngapain gue nanya."
"Terus ngapain? ngapain lo ngerengek-rengek sekarang HAH GUE TANYA."
Salma hanya menyengir kuda. "Ya gue nggak mau aja Rony jatuh ditangan orang yang salah."
"Ck, makan tuh ludah sendiri," Nabila.
"Wah parah lo Nab, lo udah nggak dukung gue sama Rony?"
"Nggak, males," Nabila.
"Kata gue mah, mending lo mandi sana," Salma.
"Heleh."
Setelah meninggalkan rumah Nabila, Salma bertemu dengan Amanda di sebuah kafe yang sudah mereka janjikan sebelumnya. Entah bagaimana perasaannya saat ini, ia merasa sedikit lega setelah pertemuan misuh-misuh dengan Nabila tadi. Ketika ia tiba, Amanda sudah duduk sendirian di meja yang telah mereka tentukan sebelumnya.
"Hai, sorry ya gue telat," ucap Salma. Suasana sangat cangung.
"Oh, its oke Sal," jawab Amanda. "Tumben banget lo ngajak gue ketemu, ada apa Sal?"
"Nggak ada kok, cuma pengen ngobrol aja," ucap Salma setelah duduk. "Oh ya, sebelumnya gue minta maaf udah selalu nuduh lo Manda, gue bener-bener ngerasa bersalah sama lo," lanjut Salma.
"Sal, ngapain jadi lo yang minta maaf, seharusnya disini gue yang minta maaf sama lo, gue udah ganggu hidup lo, gue udah banyak niat jahat sama lo," jelas Amanda sambil menatap dalam dalam mata Salma.
"Hm."
"Lo maafin gue kan Sal, gue janji gue nggak akan ganggu hubungan lo sama Rony."
"Gue udah maafin lo kok," jawab Salma dengan senyum tulusnya, walaupun diingatannya teringat sangat jelas Amanda selalu melabrak Salma.
"Btw gimana hubungan lo sekarang sama Rony?" tanya Amanda tiba-tiba.
"Hah."
"Udah Sal, nggak usah pura-pura sama gue, gue tau kalian berdua tuh sebenernya saling sayang kan, kenapa nggak jadian aja."
