Pilihan Mamah 🍣 36

5.1K 177 4
                                    

Rony memasuki ruangan dan melihat Salma terbaring lemah di atas kasur rumah sakit, kepalanya terbalut perban, dan tampak selang di hidungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rony memasuki ruangan dan melihat Salma terbaring lemah di atas kasur rumah sakit, kepalanya terbalut perban, dan tampak selang di hidungnya. Salma terlihat begitu lemah, sangat berbeda dari sisi yang selalu emosi dan aktif yang biasa ditunjukkannya. Kini, Salma hanya terbaring tanpa daya.

Duduk di kursi yang tersedia, Rony hanya bisa menatap Salma yang masih memejamkan matanya. Dalam diam, Rony merasakan kecemasan yang mendalam melihat kondisi Salma yang begitu rapuh saat ini.

"Sal, lo nggak sopan tau, ada tamu masa lo tidur gimana si," ucap Rony sambil menatap mata Salma yang tertutup.

"Gue punya tebak-tebak an Sal, lo tebak ya, Ikan apa yang bisa terbang? Salma."

"Aelah nggak asik lo Sal diem aja," ucap Rony terus memanyunkan bibirnya.

Rony terus berbicara sendiri di depan Salma yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit, hingga menyadari bahwa dia telah berada di dalam ruangan itu hampir dua jam, namun Salma belum juga membuka matanya.

Ketika keluar dari ruangan, Rony hanya melihat laki-laki itu. "Lo siapa sih?" tanya Rony dengan heran.

"Danil, mantan terindahnya Salma," Danil menjulurkan tangannya pada Rony.

Rony pun membalas jabat tangannya. "Rony, calon suaminya Salma," ucap Rony dengan senyum ramahnya.

"Denger ya kudanil, nggak ada namanya mantan terindah, mending lo sekarang pulang Salma juga nggak mau lo ada disini," ucap Rony ngasal saja untuk mengusir Danil agar segera pergi.

"Gue disuru tante Dian buat jagain Salma, tante Dian lagi pulang buat ambil barang-barang," ucap Danil.

"Lo nggak liat udah ada calon suaminya disini."

"Masih calon kan? belum suami."

Banyak bacot anj nih bocah. Batin Rony.

Meskipun Rony telah mencoba berbagai cara untuk mengusir Danil, Danil tetap teguh pada pendiriannya untuk tidak pergi. Rony mulai merasa kebingungan hingga akhirnya terlintas dalam pikirannya untuk menghubungi Paul.

Si Paul
Chat

Ul dimana lo?
BALES!!
Urgent woi Ul

Apaan sih Ron
Al ul al ul
Notif lo ganggu tay
Lagi romantisan ini gue sama Nabila

Naj*s Powl!
Bantuin gue ngusir kudanil ini
CEPET!!

Emang lo doang nggak bisa liat temen bahagia sedikit jing.
Kudanil siapa njir

BURU!

Otw!

Paul dan Nabila muncul, mencoba mengajak Danil pulang, namun tetap tidak berhasil. Meskipun Paul berusaha akrab, Danil tetap pada pendiriannya.

Pilihan MamahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang