12

38 3 0
                                    

"Kalian darimana? " tanya Bima pada kedua sahabatnya

" kita dari kelas Anaya " jawab Virgo jujur.
Sementara Raka cowok itu hanya diam dia masih kesal pada Bima sahabatnya tersebut.

" lo kenapa Ka? "

"Gak " sahut Raka acuh

" lo dari kemarin aneh tau gak "

Ingin rasanya Raka mengatakan semuanya tapi dia sudah berjanji pada Anaya

"Gue bilang gue gak apa- apa lo kenapa sih? "

" gue kenal sama lo Ka kita sahabatan dari Tk dan gue tau ada yang lo sembunyiin dari gue kan? " tanya Bima tepat sasaran

"Bim tenangin diri lo " ucap Virgo berusaha menengahi kedua sahabatnya

" apa yang gue gak tau? Jawab bangsat!" tanya Bima yang mulai tersulut emosi  dia meraih baju Raka lalu menekannya dengan kuat

" cewek lo nyaris di perkosa kemarin anjing"  Raka menyentak kasar tangan Bima

"APA? " Bima shok bukan main pasalnya Anaya justru tidak menceritakan apa yang menimpa dirinya kemarin

Siapa pelakunya?  Siapa?" tanya Bima berteriak marah

Sesaat Virgo menatap Raka lalu seolah memberi kode  untuk Raka menceritakan semuanya.

"Ardi kelas X11 IPA 2 dia sudah lama naksir cewek lo tapi Anaya gak pernah ngerespon dia , semua ini salah lo kalau saja kemarin lo gak nganter cewek lain semuanya gak akan terjadi " ucap Raka dengan kesal .
gue masih gak habis pikir sama jalan pikiran lo Bima  bisa- bisanya lo malah nganterin jesica sementara lo udah janjian sama Anaya  brengsek lo Bim" ucap Raka panjang lebar.

" gue harus cari dia, gue bakal bikin perhitungan sama cowok brengsek itu "

"Bim, tenang dulu " ucap Virgo

"Gak, gak bisa Vir kalau di diemin tuh anak bakal berulah lagi, gue minta rekaman CCTV kemarin "

" kejadiannya di halte depan sekolah di sana gak mungkin ada CCTV " sahut Raka

"Ada baru- baru ini gue pasang  " ucap Virgo

Dan di sinilah ketiganya Bima menguar aura dingin di balik kacamata yang dipakainya tangannya menyeret seorang pemuda yang berjalan terseok-seok dengan lebam di beberapa bagian wajahnya .

" minta maaf sama dia.... " Bima mendorong keras tubuh pemuda tersebut kehadapan kaki Anaya

"Nay... Maafin gue " ucap pemuda itu sambil meringis

Anaya berjalan mundur melihat tangan Ardi yang ingin menyentuh kakinya membuatnya ketakutan bukan main, Tari yang melihat perubahan sikap Anaya dengan sigap memeluknya

"Sebaiknya bawa dia pergi dari sini Anaya ketakutan! " Ucap Tari

"Tar, aku takut" cicit Anaya wajah gadis itu pias begitu melihat laki-laki yang nyaris melecehkan nya.

"Kita ke UKS biar lo bisa istirahat"

Anaya mengangguk dan berjalan meninggalkan tempat tersebut.

Sementara di ruang UKS  Raka, Virgo dan  juga Tari tengah menemani Anaya yang baru saja tertidur.

" Bima kemana? " tanya Tari
" dia lagi ngurus semuanya " sahut Raka
" tadi gw sempet denger ada polisi juga, apa Bima ngelaporin Ardi? "

"Iya, Bima marah besar baru kali ini gue liat Bima mukul orang sampai wajahnya hancur" Raka bergidik ngeri

Tak lama berselang orang yang mereka bicarakan pun datang .

" gimana Bim? " tanya Virgo

"Gue udah ijin untuk bawa pulang Anaya lebih dulu, nanti gue balik lagi kesekolah" sahut Bima dia menggendong Anaya ala bridal style  lalu membawanya ke dalam mobilnya.

Semua siswa dan siswi nampak kaget bukan main pasalnya Bima menggendong Anaya  kabar Anaya yang mengejar- ngejar Bima dari tahun pertama mereka sekolah memang santer terdengar namun Bima tak pernah terdengar merespon Anaya atau bahkan menolak Anaya dan setelah kabar itu berlangsung bertahun-tahun kini Bima seolah menjawab kabar tersebut dengan tindakannya sekarang.

Semua siswa dan siswi nampak saling berbisik jelas mereka membicarakan keduanya

Ada yang terang- terangan patah hati  dan sirik pada Anaya ada juga yang diam-diam merencanakan rencana jahat untuk keduanya.

"Sial jadi rencana gue kemarin gagal dasar cowok gak becus "

Sementara kini di dalam mobil  Bima benar-benar mendiamkan Anaya, Anaya bingung harus menceritakan nya darimana  .

Baru saja Anaya ingin bicara mobil yang mereka tumpangi justru kini berhenti Anaya melihat ke sekitar ternyata mereka sudah sampai di rumah Bima.

Bima membukakan pintu mobil lalu dengan sigap dia menggendong tubuh Anaya, Anaya yang replek segera mengalungkan tangannya ke leher Bima

Kejadian tersebut tak luput dari perhatian Laura dia tersenyum melihat pemandangan yang terjadi  Bima terus melangkah masuk tanpa memperdulikan   pandangan orang-orang yang dia lewati termasuk ibunya sendiri.

Setelah sampai di kamar tamu Bima menurunkan Anaya di atas kasur

"Ganti baju terus istirahat" ucap Bima lalu dia bergegas ingin keluar namun langkahnya urung begitu Anaya memeluknya dari belakang

" maaf " cicit Anaya sambil terisak Bima segera berbalik lalu membawa Anaya kedalam pelukannya dia mengusap punggung gadis itu yang kini berguncang hebat karena menangis

"Nay, ssst udah jangan  nangis lagi! "

" maaf aku gk bilang, aku takut kamu marah " ucap Anaya gadis itu mendongak menatap wajah Bima yang kini juga menatap wajah Anaya.

Bima hanya mengusap wajah Anaya yang kini bersimbah dengan air mata

" kalo soal marah, jelas gue marah lo hampir di rusak sama cowok bajingan itu dan gue gak terima Nay, jadi wajar kan kalau gue kasih dia pelajaran?"

"Maksud kamu? " tanya Anaya bingung

"Enggak, kamu istirahat ya jangan banyak pikiran kalau kamu butuh sesuatu telpon aku "

Anaya melongo apa yang barusan Bima katakan membuat Anaya kebingungan

"Kamu bilang Aku kamu? "

"Iya sayang Aku kamu " ucap Bima dia mencium dahi Anaya sebelum pergi meninggalkan Anaya di kamarnya.

Anaya memegang dahinya

"Kenapa sih kamu selalu bikin aku salting Bim? " gumam Anaya gadis itu kini berguling-guling tidak jelas di atas kasur.

Bima benar-benar membuat Anaya gila



BimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang