8

43 3 0
                                    

Anaya mengusap rambut Bima yang kini Ter tidur di pangkuannya dia benar- benar bingung dengan perubahan sikap Bima

"Kamu capek banget keliatannya, kenapa gak istirahat di rumah? "

" karna lo gak dateng ke rumah jadi gue ke sini"

" bukan nya kamu lagi marah? " tanya Anaya dengan raut wajah bingung

" siapa yang marah? " Bima justru balik bertanya

" tapi di sekolah kamu nyuekin aku Bima"

Mendengar pernyataan Anaya Bima terkekeh lalu berkata" siapa juga yang marah Nay, kan kamu sendiri yang minta buat rahasiain hubungan kita "

" jadi kamu gak marah? " tanya Anaya polos

Bima bangkit dari pangkuan Anaya dia mengikis jarak keduanya

"Enggak " ucap Bima dia membingkai wajah Anaya yang nampak shok dengan apa yang Bima lakukan saat ini

"Bim nanti ada yang liat " ucap Anaya sesekali dia melirik dengan ekor matanya

Namun bukan Bima namanya kalau dia akan menurut begitu saja Bima  justru semakin mengikis jarak keduanya 

"Gue laper " ucap Bima tepat di telinga Anaya

Anaya terkekeh lalu berkata

" ya udah kita masuk dulu " ucap Anaya sambil tersenyum

" gue pingin nasi goreng buatan lo " ucap Bima tanpa ragu

"Iya aku masakin " ucap Anaya sambil tersenyum

Lalu keduanya masuk ke dalam dapur begitu melihat Anaya dan Bima memasuki ruangan beberapa maid yang berada di sanapun memilih pergi, sejujurnya mereka begitu takjub melihat wajah Bima yang terlihat tampan dan berkarisma namun apalah daya jelas mereka tidak berani untuk bersaingan dengan Nona mereka sendiri.

Di saat Anaya  mulai berkutat  dengan pisau dan bumbu dapur sebuah tangan justru kini telah melingkar diperut ratanya

"Bim" Anaya bergerak gelisah ketika Bima justru mencium pipinya  bahkan beberapa kali Bima memberinya kecupan- kecupan basah di area lehernya

"Bima.. Ahh nan.. ti ada orang " ucap Anaya terbata- bata

Bima tidak perduli dia membalik tubuh Anaya lalu mulai mencium bibir Anaya dengan lembut tindakan Bima tersebut membuat Anaya terkejut namun terbuai di waktu yang sama

Bima melerai tautannya dia tersenyum sesaat lalu mencium dahi Anaya singkat

"Nasi gorengku " pekik Anaya Bima terkekeh melihat raut wajah panik milik Anaya

" untung gak gosong" ucap Anaya sambil cemberut

Bima terkekeh kenapa Anaya begitu menggemaskan pikirnya.

Tanpa mereka sadari kedua orang tua mereka justru tengah mengintip keduanya

"Ayo pah nanti ketahuan Bima bisa ngambek anaknya "

" iya- iya mah awas aja mamah jangan sampai keceplosan "

***

Setelah selesai makan malam Bima justru mengajak Anaya keluar dia ingin menghabiskan waktu berdua setelah seminggu tak bisa bertemu Anaya.

"Maaf seminggu kemarin gue gak ngasih kabar " ucap Bima terdengar nada penyesalan dalam setiap ucapannya

" iya gak apa- apa kok tapi lain kali bilang biar aku gak cemas! "

" handphone kamu  mana? "

"Buat apa Bim? "

" pinjam dulu sebentar "

BimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang