"Makasih ya bi"
"Non sebaiknya bawa supir saja ke sekolah bahaya Non kalau gini terus"
"Bi, ini cuma luka kecil doang gak perlu bawa sopir" ucap Anaya sambil tersenyum.
"Den Bima"
"Bibi tolong kemasin beberapa baju Anaya"
"Bim, aku gak papa mau istirahat di sini aja "
"Lo mau bikin gue jadi cowok gak guna Nay?, lo udah berhasil bikin gue gak berguna banget sukses Nay "
"Bim, aku gak maksud gitu HP aku mati waktu kamu chat ngajak aku pulang bareng, makanya aku gak bales dan milih nunggu kamu di halte"
" terus kenapa gua gak liat lo di halte? "
"Aku ngumpet, karena kamu pulang bareng jessica maaf" cicit Anaya sambil menunduk.
"Sekarang kamu liat apa yang terjadi kamu luka- luka kaya gini dan gue gak bisa ngapa- ngapain, mulai besok dan seterusnya lo berangkat dan pulang sekolah bareng gue titik "
"Tapi Bim kamu pasti malu "
" gue gak perduli Nay lo calon istri gue dan gue gak mau sesuatu terjadi lagi sama lo, paham! "
Tanpa banyak bicara lagi Bima langsung menggendong Anaya ala brydalstyle menuju mobilnya dengan langkah tergesa sang bibi menyodorkan tas berisi pakaian Anaya Bima mengambilnya lalu memasukannya ke dalam mobil.
Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan diantara keduanya hanya Bima yang terus menggenggam tangan Anaya tanpa ingin melepaskannya melihat luka di lutut dan di siku Anaya rasa bersalah kembali menjalar dalam diri Bima.
Sesampainya di rumah Bima kedatangan Anaya di sambut hangat oleh Laura.
"Ya ampun Nay kenapa bisa luka- luka gini? "
"Nay keserempet motor tante "
"Bima.. Kamu gak
"Tante bukan salah Bima kok salah Nay karna kurang hati-hati "
"Ya udah Nay sekarang istirahat ya! "
"Bima mau mempercepat pertunangan kami Mah"
Anaya menatap bingung pada Bima
"Bim kita nunggu papa pulang kan? "
"Papa besok pulang Nay tadi di telpon Bima "Laura memijat pangkal hidungnya
" lo udah makan? " tanya Bima lembut
"Udah tadi Bim "
"Besok gak usah sekolah istirahat aja di rumah! "
"Tapi besok aku ada ulangan Bim" cicit Anaya perlahan
Menatap Bima dalam keadaan marah begini membuat Anaya takut pria itu tidak kasar namun melihat sorot tajam matanya mampu membuat nyali Anaya menciut.
"Oke besok kamu sekolah, tapi bareng gue gak ada ojol atau taksi online"
"Tapi...
" gak ada penolakan Nay, kaki kamu pincang gitu nanti siapa yang bantu kamu "
"Aku bisa minta tolong Tari, ya please nanti aku di amuk fans kamu kalau ketahuan aku bareng kamu"
"Fans? " beo Laura
"Iya tante fans Bima banyak di sekolah apa lagi murid-murid cewek"
"Mah itu.. "
"Iya mama tau gak heran juga sih tapi bahaya juga kalau Anaya berangkat bareng kamu kenapa kamu gak berangkat bareng Virgo aja Nay? "
Mendengar kata Virgo raut wajah Bima berubah seketika dia terlihat kesal bukan main
"Gak usah tante Nay sama Tari aja sekolahnya tadi Nay udah telpon dia dan dia juga mau "
"Ya udah Nay sekarang kalian istirahat besok sekolah kan "
"Iya tante "
" kenapa tante terus sih? "
" maksud Nay mama"
Laura memeluk Anaya erat
"Kamu cantik banget sih, gemesin pokoknya besok pulang sekolah kita masak bareng "
" siap mah" ucap Anaya memberi hormat
Keesokan paginya
Tari benar-benar menjemput Anaya dan Anaya merasa senang Tari benar-benar mau membantunya
" makasih banget loh Tar kamu mau jemput aku nanti aku ganti uang bensin kamu "
" apa sih Nay gak usah kita temen kan masa sama temen itung- itungan sih? "
"Tapi aku gak enak rumah kamu sama Bima jelas- jelas beda arah "
"Nay gue ikhlas kok lakuin nya "
" ini buat lo " Bima menyerahkan uang 100 ribuan sepuluh lembar pada Tari
"Apa ini? "
"Anggap ini upah karena lo jagain cewe gue dan antar jemput dia "
"Gak perlu Bim Anaya temen gue "
" lo jangan nolak, gue tau lo butuh uang itu anggap itu hadiah karena lo jagain cewek gue "
"Udah Tar terima ya !"
" ya udah makasih Bim "
" gue ke kelas dulu " Bima mengusap kepala Anaya dengan sayang
"Ya udah kalau gitu, aku juga mau ke kelas " ucap Anaya sambil tersenyum
Keduanya berpisah di lorong sekolah
Baru saja Anaya masuk ke dalam kelas Virgo dan Raka menyambut kedatangan Anaya Tari benar-benar tidak percaya dua pemuda most wanted di sekolahnya kini benar-benar ada di depannya"Gimana kaki kamu Nay? " ucap Virgo yang terlihat khawatir
" udah gak apa- apa Vir, cuma masih sakit aja kalau jalan "
"Lo gak ngasih tau Bima yang sebenarnya Nay? " tanya Raka misterius
"Gak usah, aku juga gak apa- apa kok "
"Tapi ini tindakan kriminal Nay orang itu bisa balik nyelakain lo "
"Raka, aku mohon masalah ini cukup kita yang tau aku gak mau nanti Bima kepikiran dan konsentrasinya pecah sebentar lagi dia Olimpiade kan? "
" lo tau ciri- cirinya gimana? " Tari mencoba bertanya namun Anaya hanya diam .
Bel istirahat sudah berbunyi dari lima belas menit yang lalu
Namun Anaya hanya diam di kelas kepalanya rasanya mau pecah dia baru saja menyelesaikan ulangan matematika sampai detik-detik terakhir meski yang bisa dia kerjakan hanya tiga nomor sisanya dia kerjakan asal- asalan
Tari menatap iba sahabatnya tersebut
" gimana ulangan lo Nay? ""Aku gak tau Tar kepalaku pusing banget rasanya"
"Padahal tadi soalnya gampang semua "
"Buat kamu gampang tapi buat aku itu susah "
" emang semalam kamu gak belajar? "
"Aku ketiduran " ucap Anaya tanpa dosa
Tari menepuk jidatnya prustasi Anaya mungkin jago memasak tapi untuk pelajaran matematika dan fisika jelas otak gadis ini benar-benar nol besar.Suasana kelas yang hening tiba-tiba menjadi ramai begitu tiga orang most wanted sekolah memasuki kelas Anaya
Anaya merasakan Bima menguar aura dingin lelaki itu terlihat marah
Tari segera menghampiri Anaya dia seolah bertanya ada apa namun Anaya pun bingung.
Ada apa dengan Bima?

KAMU SEDANG MEMBACA
Bima
أدب المراهقينmenceritakan tentang perjuangan seorang gadis bernama Anaya untuk meluluhkan hati Bima lelaki yang di sukainya sejak masuk SMA akankah Bima membalas perasaan Anaya?