Setelah Anaya membujuk Bima dengan susah payah akhirnya hari ini Anaya bisa masuk sekolah.
Dia memang tinggal bersama Bima namun ia tetap berangkat naik ojol langganannya, meski lagi- lagi ia harus membujuk Bima dengan susah payah.
" aku udah bikinin kamu bekal buat makan siang, buahnya juga jangan lupa di makan, aku perhatiin bibir kamu kering karna kurang makan buah dan sayur" cerocos Anaya namun dia sadar apa yang baru saja dia katakan membuat Bima tak kuasa menahan senyumnya.
Laura yang memperhatikan keduanya lantas tersenyum lega calon menantunya ternyata sangat perhatian pada putra semata wayangnya.
"Kamu bangun jam berapa Nay? "Tanya Laura.
" jam 5 tante"
"Ya ampun Nay udah di bilangin berapa kali juga, jangan panggil tante mama aja ya?! "
Anaya menggigit rongga dalam mulutnya sebelum berkata
" I.. Iya Mah " saut Anaya namun di sela obrolan ketiganya
Tin... Tin....
"Ojek aku udah datang Mah Nay pergi dulu "
"Hati- hati sayang, eh kamu gk pamit sama Bima"
"Iya Mah " dengan cepat Anaya meraih tangan Bima lalu menciumnya
"Aku.. Duluan" ucap Anaya
Bima tidak bisa untuk tersenyum sialan dirinya benar- benar salting sekarang.
»»----> <----««
Sementara di sekolah Virgo nampak menunggu seseorang dia membawa satu kresek besar macaron.
"Pagi kak " ucap seorang gadis yang tak lain adalah Anaya
" pagi Nay, oh ya ini pesenan kamu " ucap Virgo sambil tersenyum ramah
"Ya ampun makasih banyak loh kak repot- repot mampir ke toko "
" tadi kebetulan mampir, nyokap suka banget lapis legit buatan lo Nay "
" serius kak? " tanya Anaya girang
" serius bahkan nyokap mau banget ketemu sama lo beliau sangat penasaran "
Di saat keduanya terus berbincang seru ada sepasang mata yang memperhatikan keduanya dengan raut tidak suka
"Woy Vir" Raka segera turun dari mobil Bima lalu menghampiri keduanya
"Ka Raka pagi " sapa Anaya tersenyum hangat
"Nay gue masih sayang muka gue lo jangan senyum ke gue deh gue ngeri liat muka cowok lu"
"Ka.. Ssst" Anaya memberi isyarat
Dengan cepat Raka menutup mulutnya rapat- rapat
" salah mulu gue " celetuk Raka
Bima keluar dari mobilnya lalu menghampiri ketiganya, dia seolah minta jawaban dari tatapan matanya.
"Gue cuma bantu Anaya, kan gak mungkin dia bawa kresek sebesar ini yang pasti berat " ucap Virgo masuk akal
Bima mengangguk meskipun aura dingin itu kian menusuk.
Anaya mengambil satu kotak macaron lalu menyerahkannya
" buat kamu " ucap Anaya Bima lalu mengambil nya seulas senyum terbit dari bibirnya hal yang jarang Bima lakukan di lingkungan sekolah .
Apa yang Bima lakukan menjadi bahan perbincangan anak -anak seantero sekolah, terlebih Anaya yang selalu mengejar Bima selama 2 tahun terakhir sudah menjadi rahasia umum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bima
أدب المراهقينmenceritakan tentang perjuangan seorang gadis bernama Anaya untuk meluluhkan hati Bima lelaki yang di sukainya sejak masuk SMA akankah Bima membalas perasaan Anaya?