4

126 10 4
                                    

Setelah kepergian Anaya Bima menghembuskan nafas lega  ini pertemuan pertamanya hanya berdua dengan Anaya  meski mereka kerap berpapasan tapi selalu ada orang lain selain keduanya.

"Lo cantik Nay " gumam Bima tersenyum miris " tapi gw ga punya waktu buat sekedar deket dengan cewek manapun pasti sibrengsek Baskara sudah mempersiapkan Segalanya" Bima kembali bermonolog.

Sementara Anaya kini berada di dalam kelasnya dia terus menatap buku yang berisikan tulisan dari tangan Bima bukan pernyataan cinta yang Bima tulis melainkan rumus logaritma tapi membuat Anaya senyum- senyum sendiri layaknya orang gila.

Anaya mengetuk- ngetuk dagunya  sambil bergumam " ternyata gini rasanya  ngobrol sama Bima, ish bukan ngobrol Nay lo cuma liatin dia ngerjain PR lo  " gumam Anaya sambil cengar- cengir

"Naya kenapa tuh senyum- senyum gak jelas " ujar Siska teman sekelas Anaya

" ga tau tuh kesambet kali " Riska menyahut acuh

" tadi dia darimana? Kenapa dia balik jadi senyum- senyum ga jelas"siska merasa penasaran

" kepo deh lo, udah biarin aja kenapa sih? Ribet banget " Riska kembali menyahut

" mungkin dia stress karna Tari gak masuk hari ini? " ucap Siska

Sebenarnya dari tadi Anaya mendengar obrolan Siska dan Riska tapi dia tidak terlalu ambil pusing .

bahkan teman- temannya terkadang memandang Anaya dengan remeh karna Anaya kerap membawa bekal ke sekolah di saat kantin bak Restoran ala hotel bintang lima tersedia di sekolah.

Ini memang sekolah elit, dan Anaya selalu bertingkah seperti orang sulit, dia bahkan tanpa malu memperkenalkan semua cake atau pastry buatannya kepada teman- temannya.

dan yang paling terkenal di kalangan teman- temannya adalah macaron buatan Anaya yang khas, bahkan Virgo memesan macaron hampir setiap hari, mungkin Virgo bersimpati pada gadis yang tanpa kenal lelah meladeni semua pesanan teman- temannya kalau saja mereka tau Anaya itu tidak hanya sekedar kaya.

Bima datang ke sekolah sengaja lebih pagi  dari biasanya,dia ingin segera memakan  bekal sarapan buatan Anaya yang biasa Anaya taruh di kolong meja Milik nya.

Namun yang Bima dapatkan hanya kolong meja yang kosong  jujur itu membuatnya kesal tak lama virgo datang dengan 2 kotak macaron di tangannya Bima yang sudah kelaparan dari tadi langsung merebut kotak macaron tersebut lalu memakannya, namun 2 menit kemudian Bima langsung memuntahkannya

"Bim, iuhh jorok banget lu "

" itu makanan apaan gak enak banget "

"Lu kira ini dari Anaya? " Virgo tertawa melihat raut wajah kesal Bima

" emang itu dari siapa? " tanya Bima kesal

"Si jessica bagi- bagi macaron gue ambil aja lumayan, ga taunya ga enak " Virgo tertawa puas bisa mengerjai sahabatnya.

"Gue ke kantin laper" Bima meninggalkan Virgo di kelasnya

"Tumben tuh anak ke kantin" Virgo melirik ke dalam kolong meja milik Bima

" ko tumben gak ada bekal cinta dari Anaya? "

3 hari kemudian

Bima masih setia dengan rasa penasaran nya kemana perginya Anaya kenapa dia tidak membuatkannya bekal seperti biasanya?.

Akhirnya Bima menurunkan gengsinya dia berjalan ke lorong kelas IPA 3  sontak kehadiran Bima membuat heboh satu kelas tersebut.

Tari yang sudah tahu maksud kedatangan Bima memilih bersikap acuh

"Siapa teman sebangku Anaya? " tanya Bima to the poin

Sontak satu kelas menunjuk ke arah Tari

"Buat apa lo nanyain dia? " Tari bertanya dengan ketus

"Kemana Anaya? " tanya Bima balik

"Kenapa lo kangen sama orangnya atau bekalnya? " tanya Tari tepat sasaran.

" bukan urusan lo, sekarang Jawab kemana Anaya?"

" kalau gue gak mau? "

" lu cewek paling menyebalkan yang pernah gue temui"

" dan lu cowok paling gak berperasaan yang pernah gue temui"

Menyadari tatapan sengit keduanya ketua kelas menarik tangan Bima lalu membawanya keluar

"Sorry gue ga maksud buat keributan " aku Bima jujur

" Anaya sakit makanya dia gak masuk  tiga hari ini "

" bisa minta alamat rumah dia "

" kita semua ga ada yang tau alamat rumah dia termasuk Tari sepertinya Anaya menutup rapat semua kehidupan pribadinya "

" oke thanks infonya "

Dengan langkah malas akhirnya Bima menuju ruang TU bermaksud untuk bertanya dimana alamat Anaya namun lagi -lagi Bima kembali ke kelasnya dengan tangan hampa, virgo dan Raka merasa kasihan pada Bima tapi ini permintaan Anaya untuk merahasiakan keberadaan dirinya, ya Raka  dan Virgo tahu dimana keberadaan Anaya gadis itu di rawat di sebuah rumah sakit elit benar dugaan Raka kalau Anaya bukan cewek biasa.

Dan sore itu setelah pulang sekolah

" kamu siap- siap kita akan menjenguk anak kolega papah yang sedang sakit "

" iya pah"

"Ah iya papa lupa dia juga calon tunangan kamu papa harap kamu bisa kenalan dengan  dia" Bagaskara menepuk pundak Bima putra satu- satunya lalu meninggalkan nya

Setelah kepergian Bagaskara  Bima mengusap wajahnya kasar Bagaskara tidak pernah berubah selalu berbuat seenaknya tanpa mau tau keinginan dari putranya tersebut.

Persoalan Anaya belum kelar sudah muncul masalah lain dan sekarang Bima bingung harus melakukan apa .

Sementara di rumah sakit Anaya sedang merengek pada papanya dia ingin segera sekolah dan keluar dari rumah sakit tentunya

Hanya karena Anaya jatuh pingsan dan sekarang Anaya terkurung di rumah sakit selama berhari-hari bahkan tak tanggung - tanggung valentino mengundang 10 dokter ahli gizi untuk memeriksa keadaan Anaya

Anaya tidak bisa kabur karena setiap kali dia berusaha ingin kabur maka kamera CCTV sudah pasti mengintainya.

Valentino benar- benar gila

                 Bersambung

BimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang