⚠️Masa Lalu

4.5K 62 7
                                    



💜 VOTE DULU YUKK💜

Pagi ini Kanina seperti biasa hendak berangkat kesekolah bersama Zio. Tadi ia sengaja bangun lebih awal agar Zio tak meninggalkannya lagi seperti kemarin.

"Gak sarapan dulu, Na?" Tanya Jo sambil mendongak menghadap Kanina yang sedang berjalan turun tangga bersama dengan Zio yang mengekor dibelakangnya.

Kanina menggeleng cepat dengan bibirnya yang melengkung manyun "gak ah nanti ditinggalin lagi sama Zio."

"Udah sini sarapan dulu— gue marahin si Zio kalo berani ninggalin lo lagi" sahut Harsa yang yang baru saja mulai menyantap sarapannya.

Malik yang juga baru saja turun dari lantai atas lantas merangkul pundak Kanina dan Zio lalu membawa kedua bocah itu untuk bergabung dengan Harsa, Jo, Dylan, Xabian dan Willy yang sedang berkumpul di meja makan.

Kanina dan Zio akhirnya hanya bisa pasrah menyantap sarapan yang telah dimasak oleh Xabian dan Dylan. Setiap pagi suasana didapur memang seperti ini, jarang sekali ke 20 penghuni kostan tante Vera berkumpul dengan formasi lengkap karena beberapa dari mereka ada yang sudah berangkat bekerja, kuliah dan juga ada yang masih berada di alam mimpi.

"Makan yang banyak.." ujar Harsa sambil menyiapkan piring beserta sendok juga segelas air untuk Kanina. Entah apa yang sedang terjadi pada lelaki berambut coklat itu, tetapi Kanina juga merasa kalau hari ini cara Harsa menatapnya tampak aneh tak seperti biasanya.

"Nanti pulang jam berapa, Na?" Kali ini Jo yang berbicara setelah ia meletakkan secangkir kopinya diatas meja.

"Hmm, jam 3 an kak. Kenapa emangnya?"

"Gue jemput yah? Kan biasanya kalo hari selasa Zio ada rapat osis" tawar Jo sambil menatap Zio dan Kanina bergantian.

Kanina lantas mengangguk setuju "boleh kalo kakak gak sibuk."

Setelah mendengar jawaban Kanina, senyuman lebar langsung mengembang menghiasi wajah tampan lelaki bertubuh jangkung itu "gak kok tenang aja."

"Roman-romannya ada yang lagi modus nih" gumam Harsa sambil melemparkan lirikan julidnya kepada Jo.

"Modus apaan? Lo pikir gue sama kaya lo, suka modusin anak orang?"

Harsa hanya bisa merotasikan bola matanya dengan ekspresi malas, ia tak bisa menentang Jo kali ini, karena kenyataannya memang benar seperti itu "Na— malam minggu sama gue mau gak?"

"Hmm?" Kanina dengan cepat mengangkat kepalanya untuk membalas tatapan Harsa yang baru saja bertanya.

"Nunggu dapet gaji dari kerjaan part time gue soalnya."

Kanina rupanya langsung mengerti dengan apa yang Harsa maksud kali ini "Ohh oke-oke siap."

Oke?? Mau ngewe tiap hari Na? Sepertinya gadis kecil ini sudah lupa kalau rencana diawal ia hanya akan melakukan pekerjaan ini untuk membiayai sekolah dan hidupnya. Tapi sekarang nyatanya Kanina malah tampak mulai nyaman dengan pekerjaan ini.

"Gue juga mau dong Na. Sebisanya lo aja deh, langsung chat gue yah" sahut Xabian dengan antusias. Kanina pun lantas mengangguk cepat untuk mengiyakan perkataan lelaki tampan beralis tebal itu "iyaaa abangg Biann."

Dylan yang sedari tadi hanya diam sambil menikmati sarapannya, tiba-tiba berdiri dengan kesal, tatapan dingin itu kini juga tergambar jelas diwajahnya setelah ia mengetahui bagaimana respon Kanina terhadap penawaran teman-temannya.

"Udahan bang? Tumben, biasanya lo paling anti nyisain nasi" tanya Willy ketika laki-laki yang sebelumnya duduk disebelahnya itu sekarang tengah bergegas melangkah kearah wastafel padahal isi piringnya masih lumayan banyak.

KAMAR 21 [NCT OT20]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang