💜JANGAN LUPA VOTE💜"Lanjut aja bang— gue tunggu diluar" ujar Dylan sebelum ia dan rekan Jo kembali menutup pintu dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Jo diam untuk beberapa saat dengan satu alisnya yang terangkat, ia lalu lanjut menghentakkan pinggulnya, menerjang vagina Kanina sampai membuat gadis itu kembali mendesah kenikmatan.
Pada akhirnya Jo menyemburkan spermanya 3 kali dan mengisi penuh kondom yang ia pakai "akhhhhh."
Keduanya tampak masih terengah-engah, tetapi Jo dengan cepat mencabut penisnya dari vagina Kanina, membuang kondom yang penuh dengan spermanya lalu ia memakai kembali celana jeansnya.
"Bentar yah Baby" Jo beribicara dengan nada lembutnya sambil mengusap kepala Kanina dengan lembut. Sedangkan Kanina hanya mengangguk sambil mengatur nafasnya.
Lelaki bertubuh bongsor itu lalu segera keluar dari ruangannya, menemui Dylan yang ternyata sedang menunggu di kursi panjang tepat didepan ruangan.
"Kenapa Dy?" Tanya Jo sambil duduk disebelah Dylan yang terlihat seperti sedang melamun. Tatapannya begitu kosong, sepertinya ia saat ini sedang mengalami masalah yang cukup berat.
Dylan diam beberapa saat sebelum ia menoleh dan mulai membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Jo "gue sebenernya nemuin lo karena ada sesuatu yang pengen gue ceritain. Tapi gak tau kenapa, sekarang perasaan gue malah makin berantakan bang."
Ia juga bingung kepada perasaannya sendiri, hatinya yang semula sudah kacau kini rasanya bertambah kacau setelah melihat Kanina dan Jo berhubungan bada secara langsung dihadapannya.
Lagian bisa-bisanya Dylan lupa kalau tadi saat sarapan Jo menawarkan diri untuk menjemput Kanina. Yang artinya sudah pasti mereka akan menghabiskan waktu bersama setelah Kanina pulang dari sekolah.
"Gue balik aja bang— nanti kalo udah tenang gue bakal ceritain semuanya" Dylan tiba-tiba beranjak dari posisi duduknya, sepertinya ia sudah tak nyaman lagi berada di tempat ini.
Jo hanya mengangguk mengiyakan perkataan Dylan, kali ini ia tak akan menahan Dylan dan memaksanya untuk menceritakan semua masalahnya. Jo seolah sudah mengetahui alasan mengapa Dylan bersikap seperti ini.
Dylan yang hendak melangkah pergi lantas menghentikan kakinya ketika rekan Jo kini tengah berlarian kearah mereka berdua "Jo, lo bisa nggak ikut dampingin anak-anak kejuaraan nasional ke Bandung? Soalnya Rafi baru ngabarin kalo dia abis kecelakaan tadi pagi."
"Kapan emang berangkatnya?" Tanya Jo sambil ikut berdiri disebelah Dylan.
"Sekarang."
Jawaban singkat dari rekan kerjanya tentu saja langsung membuat kedua mata Jo melotot sempurna "Hah!! Gila nih anak— Dy lo mau langsung balik ke kostan?" Dylan lantas mengangguk tanpa membuka mulutnya
"Gue titip Kanina yah."
Dylan nyatanya tak bisa menolak permintaan Jo meskipun ia sebenarnya sedang berusaha menghindar dari gadis penghuni kamar nomor 21 itu. Ia kini sudah berada diatas mobilnya bersama dengan Kanina yang duduk disebelahnya.
Tak ada percakapan apapun, mereka saling diam sepanjang perjalanan pulang. Lagipula Dylan juga tampaknya enggan untuk memulai pembicaraan dengan Kanina.
"Emang harus yah Na? Sampe sejauh ini" tanya Dylan yang sejak tadi hanya bungkam sambil terus fokus ke jalan raya.
Kanina lantas menoleh kesamping, menatap Dylan yang ternyata saat ini juga sedang menatapnya dengan tatapan yang entah apa artinya.
"Ak—" tapi ketika Kanina hendak menjawab pertanyaannya, Dylan malah menggeleng penuh penolakan sambil membuang muka ke arah depan "stop! Gak perlu dijawab, gue gak butuh penjelasan apapun. Anggep aja gue tadi gak ngomong apa-apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMAR 21 [NCT OT20]
Fanfiction⚠️ADULT ROMANCE ⚠️HAREM STORY Kisah Kanina dan 20 penghuni kostan tante Vera. Clarissa Kanina Adhani, gadis 18 tahun yang masih duduk di bangku SMK. Awalnya kehidupan Kanina berjalan normal seperti anak lain seusianya. Namun semuanya berubah setelah...