⚠️Better With You 2🐰

5.4K 63 5
                                    



PART INI MENGANDUNG UNSUR 18+
HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN

💜Jangan lupa vote dan ramain
kolom komentar💜

💜Percaya deh kalo komentar kalian itu bikin aku jadi lebih semangat nulisnya💜

Kanina tertawa renyah sambil menangkup wajah Dylan yang saat ini sedang menampilkan ekspresi frustasi yang terlihat sangat lucu baginya.

"Kenapa ketawa?" Tanya Dylan keheranan.

"Habis kak Dylan lucu mukanya— ehh tapi beneran gamau cobain dulu nih? Dikit aja," tawa Kanina langsung terhenti dan berganti dengan nada bicaranya yang terdengar begitu manja.

Kedua lengannya kini juga sudah mengalung sempurna pada leher jenjang laki-laki dihadapannya.

Tapi kali ini godaan maut Kanina sepertinya tak bekerja pada Dylan, laki-laki itu malah menggeleng dengan yakin sampai Kanina tercengang dibuatnya, "gue lagi gak ada duit."

"Gratis kok. Khusus buat kak Dylan," suara Kanina sengaja dilembut-lembutkan dengan raut wajahnya yang penuh permohonan, "promonya cuma berlaku malam ini aja lho." Ujar Kanina sambil membelai rahang Dylan dengan sensual.

Kanina sampai sejauh ini bukan karena ia benar-benar sedang banting harga. Ia sepenuhnya hanya ingin menghibur Dylan, dan gadis itu juga cukup paham kalau aktifitas sex dapat membuat suasana hati lebih tenang.

"Gimana hmm?" Kini ia juga menggoyang-goyangkan kedua payudaranya mendekat pada wajah Dylan. Tapi laki-laki itu tetap saja menggeleng  penuh penolakan, wajahnya bahkan terlihat sangat lempeng seperti tak tergoda sama sekali pada gundukan indah dihadapan matanya, "gamau."

Dylan dan pertahanannya yang kuat malah membuat Kanina semakin penasaran rasanya, "kak Dylan cuma tinggal diem aja, nanti aku yang—"

Drdddd drdddd drdd

Handphone Dylan yang berhetar karena ada panggilan masuk dari Tyo berhasil mengacaukan suasana yang memang sudah kacau.

Kanina langsung merotasikan bola matanya dengan ekspresi malas. Huft Tyo mengganggu saja. Sia-sia sudah perjuangan Kanina untuk membangkitkan gairah Dylan, yah meskipun sejak awal usahanya juga belum tentu berhasil.

"Halo..kenapa?". Dylan beranjak dari posisi duduknya dan menjauh dari Kanina untuk menerima panggilan telepon dari Tyo.

"Hah—beneran nih?! Gue ditolak? Bisa-bisanya dia nolak kesempatan emas kaya gini? Atauu— gue harus lebih binal lagi nih kayanya, bodoh amat lah keliatan murahan, yang penting gue harus bisa naklukin tuh cowo gensian," gadis itu kini hanya bisa terus memperhatikan Dylan dari jauh sambil mengigit ujung jari telunjuknya dan bergumam dalam hati.

Dylan tampaknya sedang berbicara panjang lebar dengan Tyo dalam telefon. Entah apa yang sedang mereka berdua bahas kali ini, padahal bisa saja Tyo langsung menemui sahabatnya itu tanpa menelfon, jarak kamar mereka berdua saja kurang lebih hanya 5 meter.

Ehh tapi kalau Tyo datang kemari sekarang, rencana Kanina untuk membangkitkan adik kecil Dylan pasti akan gagal total. Tidak-tidak, Kanina tak akan membiarkan hal itu terjadi.

Bagaimanapun keadaanya, ia harus bisa menaklukkan Dylan malam ini. Hwaitingg Kanina!

Tiba-tiba laki-laki jangkung itu berjalan menuju kamar mandi sambil tetap mengobrol serius dengan Tyo. Sepertinya Dylan sedang kebelet pipis.

"Akkhhhh Nhaa— apa-apaan sih lo?!" Tubuh Dylan sampai terperanjat hebat ketika tangan Kanina tahu-tahu sudah menangkap kejantannya.

Ia tentu saja langsung berusaha menyingkirkan tangan kecil Kanina dari benda berharganya. Tapi gadis itu kini malah tersenyum lebar dengan raut wajahnya yang tampak cerah gembira seperti baru saja mendapat sebuah harta karun.

KAMAR 21 [NCT OT20]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang