⚠️Projek Ultah

4K 59 15
                                    



💜Jangan lupa vote dan ramein
kolom komentar💜

Suasana pagi di dapur kostan tante Vera hari ini terasa begitu ramai, hampir semua penghuni kostan berkumpul disini. Mungkin karena hari ini tanggal merah jadi mereka punya lebih banyak waktu untuk bersantai dipagi hari.

Kanina tampak sedang menggoreng telur karena Malik baru saja meminta tolong kepadanya. Dibalik kesempurnaan seorang Malik yang rupawan dan pekerja keras, ada satu kekurangannya yang tak banyak orang tahu, dia sebenarnya tak bisa melakukan hal sesederhana menggoreng telur mata sapi.

Tyo yang baru keluar dari kamarnya tiba-tiba memeluk tubuh Kanina dari belakang sambil mengendusi aroma tubuh Kanina yang wangi sabun khas habis mandi, "mau isi daya bentar aja kok, boleh yah, Na?"

Gadis itu tak menjawab, ia hanya mengangguk dan memberikan belaian lembut pada rambut Tyo, tanda ia mengizinkan Tyo untuk tetap memeluk tubuhya.

"Lo gorengnya pake api cemburu apa api neraka sih Na, ireng banget kaya pantat panci?" Tawa receh Malik seketika pecah setelah ia melihat bagaimana bentuk telur mata sapi buatan Kanina.

"Udah gausah bawel, cobain dulu. Apapun yang dibuat dari sentuhan tangan Kanina, pasti rasanya muwanteb parah." Tegas Kanina sambil mengusap-usap dada Malik dengan ujung jari telujuknya.

Ting tung ting tung

Suara bel yang berbunyi beberapa kali berhasil mengalihkan fokus semua orang yang berada disini. Kanina lantas melepaskan rangkulan Tyo dipinggangnya lalu segera berjalan menuju pintu utama kostan tante Vera.

Dan ternyata yang baru saja memencet bel adalah kurir paket.

"Jemmy Narendraa.." eja Kanina pada nama penerima yang tertera di paket berwarna hitam yang ia pegang.

"Makasih cayankk." Ucap Jemmy dengan nada manjanya sambil menerima paket yang Kanina berikan kepadanya. Senyuman manis dari laki-laki tampan itu berhasil membuat Kanina ikut tersenyum malu-malu.

"Bagus yah namanya kak Jemmy. Tapi bakal lebih bagus lagi kalo sejajar sama nama aku di undangan pernikahan." Goda Kanina, padahal pipinya tadi langsung memerah setelah melihat senyuman Jemmy, tapi sekarang ia malah sempat-sempatnya mengutarakan gombalan mautnya.

"Oaaaa." Semua yang berada ditempat ini seketika bersuara lantang dan juga ada beberapa yang menertawakan perkataan Kanina.

Oh iya— kali ini yang berkumpul disini ada Tyo, Malik, jemmy, Willy, Renzy, Cello, Yanu, Keenan, Harsa, Henry, Yoga, Bian, dan Juna.

"Buset si bocah udah jago ngegomball aja." Ejek Harsa sambil memegangi perutnya yang terasa kram setelah ia puas menertawai raut wajah kesal Kanina.

Tentu saja gadis itu kini makin merengut kesal, apalagi kalian semua tau sendiri kan kalau Kanina itu paling tak suka dianggap sebagai bocah. "Bocah-bocah!! Gue isep sampe ampun-ampun baru tau rasa lo kak." Ketus Kanina.

Bukannya takut dengan peringatan Kanina, semua orang yang berada disini lagi-lagi tertawa receh, apalagi Harsa, suara tawanya kini terdengar paling lantang. Padahal gadis itu sudah susah payah memasang ekspresi penuh ancaman.

Tyo lantas berjalan mendekat pada Kanina dan kembali memeluk tubuh gadis itu dari belakang setelah ia melihat betapa geramnya Kanina sekarang. Ia seakan berusaha menenangkan amarah Kanina lewat pelukan hangatnya.

"Hmm mauu dong diisepp." Goda Harsa lagi.

"Iya nih, jadi pengen diisep." Tambah Xabian.

Kedua laki-laki itu tentu saja langsung mendapat tatapan tajam dari Kanina. "Yaelah— masa pagi-pagi gue udah harus sarapan kontol!"

KAMAR 21 [NCT OT20]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang