Prolog

168 28 13
                                    

Stupid in LoveWritten by Raveoulli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stupid in Love
Written by Raveoulli

.
.
.

"I just love you, like I love my self."

[REUPLOAD + REVISI TAMBAHAN]


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Edgar's POV

Gue benci kenapa kalender gak mencantumkan hari apes. Gue sebel karena gue jadi gak bisa memprediksi dan menentukan strategi untuk menghadapi kemalangan yang akan menimpa gue. Contohnya seperti TOD sialan anak-anak basket ini.

"Alhamdulillah bukan gue," gue melihat Chandra langsung sujud syukur di lantai. Begitu pula yang lainnya.

Ada raut lega di wajah mereka yang membuat gue serasa ingin membakar wajah mereka satu-satu. Sialan.

"Gak sah, gak sah, lo muternya sengaja ya babi." Gue menuntut, melotot ke arah Shaka yang kini tersenyum puas.

Brengsek, gue tahu akhir dari permainan absurd ini. Kata lainnya adalah, sama aja kayak lo disuruh telanjang lari keliling lapangan sambil goyang dumang. Apapun yang lo pilih, pasti konsekuensinya kurang lebih sama kayak hal yang gue sebutin barusan.

"Eh, buat ketua ekskul mah kita aja gak sih yang pilihin." Ide brengsek itu baru aja keluar dari mulut Shaka.

Gue langsung protes. "Apaan, gak ada, gak ada, gue mau pilih truth ya." Alias gue mencoba menyelamatkan nyawa gue.

"Halah, masa ketua basket mentalnya cupu gini sih." Gue melotot ke arah Chandra yang baru saja bersuara.

"Sorry ya, harga diri gue lebih penting."

Chandra mencibir, seolah tidak puas dengan jawaban gue. Dan hal menyebalkan selanjutnya adalah dia mencari dukungan dari yang lain hingga semua orang bersorak kompak menyuruh gue untuk melakukan dare alias APA-APAAN INI ANJENG! PEMAKSAAN!

Stupid In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang