12. And much more

250 46 20
                                    

Emily melihat salju turun diluar rumah sewa ayahnya dari dalam rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emily melihat salju turun diluar rumah sewa ayahnya dari dalam rumahnya. Ia sedang membayangkan dirinya dan kedua orangtuanya bermain salju. Ah, ia jadi merindukan sang ibu sekarang, sudah sekitar satu mingguan ia berada di negara tempat ayahnya menimba ilmu bersama ayah dan salah satu adiknya.

Mami na lagi apa ya sekarang?

"Mami!" pekik Axl tiba-tiba saat bermain mainannya sendirian di ruang televisi.

"Mami ndak ada!" jawab Emily lalu menghampiri adiknya itu.

"Jancok!" suara sentakkan keras dari kamar ayahnya membuat Axl kaget langsung memeluk kakaknya takut. "Akhikss....,"

Emily menepuk-nepuk punggung adiknya yang sedang menangis karena kaget. "Ndakpapa itu suara papi na ndak usah takut."

Refal keluar kamarnya mendengar putranya tengah menangis. "Maafin papi reflek nyentak barusan." katanya pada Emily dan Axl.

"Papi kenapa malah-malah?" tanya Emily sambil memangku adiknya.

"Pacare mami mu gendeng. Masa ngechat papi ngancem-ngancem mau bunuh kamu padahal papi juga udah setuju sama hubungan mereka." jawab Refal sambil mengelus belakang kepala Axl.

"Mami na benelan mau sama om Lonald?"

"Nggak ngerti juga sama pola pikir mami mu." jawab Refal membuat Emily bingung tidak paham.

"Papi na mau berangkat ke kampus ada acara disana. Kamu bisakan jaga Axl di rumah? Nanti jam satu siang papi pulang," sambungnya.

Emily mempoutkan bibirnya dengan puppy eyes-nya. "Mau ikut papi na ke kampus..., pwease...."

"Diluar lagi hujan salju kasian Axl nanti kalau diajak."

"Aaaa papi pwease nonik bosen di dalam lumah telus...," rengek Emily sambil memohon.

"Kalau nda boleh ikut nonik minta pulang nih," ancamnya kepada sang papi.

Refal menghela nafas panjang, "Iya wes ayo tapi harus nurut sama papi disana."

"Sip wopyu!" seru Emily lalu mencium pipi ayahnya.

Kemudian Refal mengajak Axl ke dalam kamarnya untuk dipakaikan pakaian tebal karena diluar cuacanya sedang hujan salju. Sementara Emily memakai jaketnya yang tergantung dibelakang pintu rumah. Tak lupa ia juga memakai beanie hat di kepalanya berwarna pink.

Drrt... drrt...

Leona is calling....

"Papi, ada yang telepon." panggil Emily melihat hp ayahnya berdering diatas lantai depan kamar.

"Coba kamu angkat papi masih gantiin baju Axl biar ndak kedinginan nik."

Emily mengangguk lalu mengambil hp ayahnya yang sudah pecah-pecah karena sering dibanting. Ia mengangkat panggilan dari telepon tersebut.

NONIK CORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang