Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya
"This not twins kata papi na!"
Emily menyeru melihat dua adiknya tidur di dalam box bayi dalam kamarnya di rumah Ruce.
Fyi orangtua Emily ini belum memiliki rumah sendiri di daerah Surabaya. Dream house yang dibangun ayah dan ibunya belum selesai karena suatu kendala. Jadinya Emily dan orangtuanya masih satu atap dengan orangtua sang ayah.
Namun sebenarnya papi dan mami Emily ini sudah memiliki rumah di luar kota. Akan tetapi rumah-rumah diluar kota itu dijadikan investasi jangka panjang seperti disewakan sebagai villa, di kontrakan, dan di buat kost-kostan.
Kembali ke topik,
"Terus kalau bukan twins opo non?" tanya Raffi.
Jari telunjuk kanan Emily mulai mengetuk-ngetuk pelipis kepalanya berpikir, mencoba mengingat perkataan ayahnya mengenai adiknya yang bukan kembar melainkan—
"Supelfetasi!" jawab Emily.
"Emang supelfetasi itu apa?" tanya Rimba.
"Itu loh kata papi na titi na yang satu tumbuh dulu di pelut mami na telus nunggu bebelapa minggu muncul titi na kedua di pelut mami na jadi na nah two," jelas Emily sesuai penjelasaan dari sang ayah membuat Rimba dan Raffi bertepuk tangan karena bocah kecil itu memiliki daya ingat yang kuat.
Kemudian Emily menoel-noel salah satu pipi adiknya yang tertidur.
"Cece Emily udah cuci tangan habis peluk-peluk cupil tadi?" tanya Leona—sang ibu datang ke dalam kamar tersebut.
"Don't say cece! Emily na nah mau dipanggil nonik aja wes!" seru Emily mengingatkan sang ibu.
"Nonik udah cuci tangan kok."
"Bentar lagi temen-temenku mau jenguk ce. Boleh?" tanya Rimba kepada Leona.
"Boleh tapi dari depan pintu sini aja ya. Soale aku sek trauma sama Emily dulu baru lahir terus dijenguk banyak orang face to face langsung besoknya kena batuk, flu, sama bisulan." ucap Leona lalu duduk dipinggiran ranjang Emily.
"Ko Simon kemali?" tanya Emily sambil tersenyum kepada Rimba.
Rimba menganggukkan kepalanya iya. "Heem, Ko Simon, Ko Noel, Ko Willy, Ce Meera, Ce Christine, sama Ce Rebecca bentar lagi kesini."
"Daisy ora ikut?" tanya Leona.
"Ora ce, dia pulang ke rumah Bandung."
"Pacarmu gak kesini pisan Rim?"
"Ora duwe pacar sek stay cool single," jawab Rimba.
"Wah ko Simon kemali bawa apa ya?" tanya Emily penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
NONIK CORE
Fanfiction«ᵇᵉᵇᵉʳᵃᵖᵃ ᵖᵃʳᵗ ᵖʳⁱᵛᵃᵗᵉ, ᵈⁱ ʰᵃʳᵃᵖ ᶠᵒˡˡᵒʷ ᵈᵘˡᵘ ˢᵉᵇᵉˡᵘᵐ ᵐᵉᵐᵇᵃᶜᵃ» Daily in Emily life, bocah kecil perempuan berusia empat tahunan memiliki panggilan kecil nonik. Nonik ini sangat berbeda dengan gadis-gadis kecil seusiannya, Bahkan paman-pamannya menye...