16

9 2 0
                                    

Happy reading 💐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 💐

Follow akun mereka💎:

@wp_mondfijell
@wp.happiness
@diamondangel_family
@Wor.ldbalance
@ayyara_nayyara
@diamond_satria
@avel_arvel
@ren_darrenn
@alfaris_reyhan
@haikal_anteng
@malvian_alvi
@aksa_angkasa01
@ziel_ciel
@xyguandra
@algafari_raka
@dianravela

ᥫ᭡ᥫ᭡ᥫ᭡

Hari senin adalah hari dimana seluruh siswa-siswi school Margatha akan upacara di lapangan. Mereka semua juga mendengarkan ceramah dari kepala sekolah.

Kabar baik, Letta mati karena darah yang keluar dari jantung nya sangatlah banyak. Dan kabar buruk nya adalah bakalan ada siswi baru yang sikapnya seperti Letta.

"Baiklah anak-anak, jadi kita kedatangan murid baru, beliau ini adalah cucu donatur keempat. Jadi kalian harus baik-baik sama dia, ya!"

"Idih cuman cucu donatur doang!"gumam Zoya yang di dengar oleh seluruh siswa-siswi dan kepala sekolah.

"Zoya Almeera! Dia cucu donatur! Kamu harus sopan sama dia!"tegas kepala sekolah.

*Sejak kapan Margatha harus sopan sama cucu donatur keempat?*batin Aruna menaikkan sebelah alisnya.

Ke depan lagi, tepatnya kepala sekolah yang tak henti-henti nya memuji cucu donatur keempat, yang membuat Aruna dan Biru menutup telinganya.

"Tanpa lama-lama kita sambut beliau, silahkan naik ke atas panggung"ucap Kepala sekolah lalu seorang gadis nai ke atas panggung lalu memperkenalkan dirinya.

"Hai semuanya, kenalin aku Nella Anastasya. Semoga kita bisa berteman baik"

Setelah perkenalan diri dari Nella, seluruh siswa-siswi di bubarkan dan kembali ke kelas.

ᥫ᭡ᥫ᭡ᥫ᭡

Bel istirahat berbunyi, Aruna dan Zoya yang ingin ke kantin malah melihat segerombolan orang-orang yang berkerumun.

Karena kepo mereka berjalan menghampiri kerumunan dan melihat Nella yang menjadi artis dadakan, seluruh siswa-siswi sedang meminta foto dan tanda tangan Nella.

*perasaan gue sama Biru masuk ke sekolah ini kagak kayak gini deh*batin Aruna.

"Halangin jalan aja nih pada hama!"gumam Zoya sambil berkacak pinggang.

"Woi! minggir gak lo pada?!"Teriak Zoya namun mereka semua seakan tuli dan tidak ingin minggir.

"WOI ANJENG!"Kini giliran Aruna yang teriak, dan alhasil mereka semua menatap Aruna dengan gugup.

ARALVI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang