Cincin dengan batu permata sapphire yang melingkar pas di jari manisnya.
Y/n menyentuh cincin permata tersebut, cantik sekali. Dia menyukainya.
"Terimakasih," ujarnya pada pria yang sedang membawakan dua cangkir coklat hangat serta selimut yang berada di lengannya.
"Kalau kuhitung, sepertinya ini adalah ucapanmu yang kelima kali."
Y/n tertawa pelan. Dia menggeser posisi duduknya di sofa panjang agar kekasihnya bisa menempati sisi kosong di sampingnya.
Jungkook mematikan lampu ruangan, sehingga hanya mendapatkan cahaya dari film yang diputar di televisi. Dia melebarkan selimut untuk dipakainya bersama dengan Y/n. Dia merangkul pundak wanita itu dan menyandarkan kepala Y/n di bahunya.
Dia mengecupnya sekilas dengan lembut.
"Terimakasih."
Y/n mengernyit bingung. "Untuk apa?"
"Tetap mau menerima lamaranku setelah perdebatan hebat kita, bahkan kau meminta pisah," dia menggenggam erat tangan Y/n yang jauh lebih kecil dari tangannya, dia mengusap punggung tangan wanitanya ini, "aku kira kau akan memilih Mark. Aku kira dia akan kembali mendapatkanmu dan dia akan membuatmu tidak bisa lepas darinya."
Y/n menoleh, dia menyinggungkan senyum kecilnya. "Aku akan memilih pria yang aku cintai. Jika sampai pada keadaan dia akan mendapatku kembali dengan cara yang salah. Aku akan menemukan cara yang lebih banyak agar bisa kembali padamu."
Pernyataan cinta yang diibaratkan seperti, aku akan melakukan apa pun untuk mu tanpa kau harus melakukan timbal balik yang sama dihubungan kita.
Terkesan bodoh, Y/n juga mengakuinya, juga merasa, jika dihubungan ini hanya dia yang memperjuangkan.
Pun ketika Jungkook hanya membalas ungkapan romantisnya dengan, "terimakasih."
Seolah pria itu hanya bisa menerima tanpa memberikan usaha yang sama.
Y/n menutup mata dengan bendera merah pada hubungan mereka yang jelas-jelas ada di depannya.
Jungkook menarik tengkuknya hingga bibir mereka bertemu.
Ciuman tanpa ada yang menuntut sama sekali. Dia menikmatinya saat pria itu menciumnya dengan hati-hati yang memberikan kesan lembut.
Jantungnya berdebar hebat. Namun ketika tangannya bersinggungan dengan dada pria itu, Y/n tidak merasakan debaran yang sama.
Y/n mencoba tidak peduli. Mencoba mengenyampingkan hal itu.
Jungkook melepaskan ciumannya. Napas keduanya terengah, beberapa kali pria itu memberikan kecupan manis pada bibirnya.
"Bolehkah?" tanya pria itu dengan suara beratnya.
Y/n tahu arti dari pertanyaan pria itu. Dia mengangguk kecil sebagai isyarat setuju.
Pria itu lebih dulu membuka kaos yang dipakainya, hanya menyisahkan celana panjang saja. Kemudian mendorong pelan Y/n agar berbaring di sofa dengan dirinya yang berada di atas tubuh mungil wanita itu.
Dia melepaskan satu kancing teratas kemeja Y/n. Membuat Y/n melenguh lirih ketika kekasihnya mulai memberikan tanda di leher jenjangnya serta satu tangannya yang lain menelusuri lekuk tubuhnya, memberikan remasan di beberapa tempat yang sensitive sehingga dia mendesah pelan menyebut nama pria di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker » Mark X You✔
FanfictionObsession Series Book 3 WARNING! Rating 22+ Rape, Mature, Angst 🚫Not Children *** "Aku menyukaimu. Bahkan sebelum kau menjadi bintang besar seperti sekarang." Y/n menelan ludah. Tak mungkin dia melupakan pria itu. Pria yang pernah menyewanya untuk...