Eps.35🐯

1.5K 104 19
                                    

                Dia sudah berpakaian rapih, bersiap untuk bekerja siang ini di sebuah toko yang tidak begitu jauh dari flatnya.

Tapi melihat jam yang kalau dikira-kira sepertinya dia akan terlalu cepat sampai jika berangkat sekarang. Y/n pun memilih menunda meninggalkan flatnya ini.

Dia membuka buku catatannya dan mengambil uang sebagai upah seminggu dari dia bekerja sebagai pengantar minuman.

"Sepertinya aku harus membeli beberapa perlengkapan untuk masak. Boros jika aku membeli makan diluar terus," gumamnya. Dia menghela napas panjang, "seharusnya aku tidak kabur ke Swiss kalau aku tahu biaya hidup di sini mahal sekali."

Seminggu lebih dia berada di sini. Beruntung dia bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah meski hanya pekerja harian lepas.

Malam hari harus bekerja di club malam, sementara dari jam 12 siang sampai jam 5 sore dia bekerja sebagai penjaga toko.

Uangnya memang tidak seberapa, bahkan nominalnya sangat jauh dari pekerjaan sebelumnya sebagai pemusik. Tapi paling tidak dua pekerjaan ini bisa membuatnya hidup selama berada di sini, walaupun terbilang pas-pasan.

Tak menyangka harus kembali hidup seperti ini lagi.

Sangat disayangkan, tapi itu lebih baik dari pada harus terjebak hidup bersama Mark.

"Bagaimana kabar pria gila itu sekarang ya," monolog Y/n.

Dia menutup catatannya setelah menuliskan apa yang harus dibelinya ketika hari libur nanti. Dia menyimpan uangnya di kotak bawah kasur miliknya sebelum mengambil tas dan keluar flat.

Seminggu berada di sini, dia sudah bisa menyesuaikan diri mencoba akrab dengan beberapa tetangga, merasa tidak mungkin hidup sendirian di sini. Karena pasti kedepannya dia pasti membutuhkan seseorang.

Toko tempatnya bekerja menjual oleh-oleh untuk turis. Tidak begitu ramai, itu mengapa pemilik toko hanya mempekerjakan satu orang saja. Y/n bisa masuk ke sini, karena pekerja sebelumnya sudah mendapatkan kerjaan yang lain.

"Kau datang lebih cepat," sambut Jade. Dia wanita pemilik toko ini.

Y/n tersenyum kecil dan mengangguk, "supaya kau bisa pulang lebih cepat."

"Kalau begini 'kan aku jadi tidak tidak ingin kau dapat pekerjaan lain agar tidak keluar dari toko ku."

Y/n tertawa, dia menaruh tasnya di meja kasir. "Sepertinya aku memang akan lama bekerja untukmu."

Jade menanggapinya dengan kekehan pelan. Dia mengambil kotak ukuran sedang dan memberikannya kepada Y/n.

Jade menunjuk toko coklat sebrang toko mereka. "Pemilik toko sana menitipkan ini untukmu. Sepertinya dia tertarik padamu."

Y/n mengibaskan tangannya. "Tidak mungkin. Kami hanya bertemu beberapa kali saja saat kebetulan tutup toko di jam yang sama." Dia membuka kotak itu, mengambil satu coklat putih.

"Paling tidak kau dapat cemilan gratis."

Jade mengambil jaketnya, dia pamit ke Y/n sebelum pulang.

Begitu hanya Y/n yang sendirian di toko. Dia melihat ke luar, lebih tepatnya ke toko sebrang jalan yang menjual coklat.

Pemilik toko tersebut ada di sana, saat pandangan mereka bertemu. Pria yang sepertinya seumuran dengannya itu melambaikan tangan padanya.

Stalker » Mark X You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang