"Saya rasa wanita penjual bunga itu berpikir sajang-nim menyukainya. Karena hampir setiap hari sajang-nim membeli bunga di sana," ucap supir yang membawa Mark menjauh dari toko bunga tempat biasa dia memesan bucket untuk Y/n.
Mark menoleh sekilas keluar kaca mobil. Wanita itu memang memperhatikannya. Mark terkekeh pelan. "Sepertinya besok aku akan membeli bunga di tempat lain."
Supir itu tertawa. "Wanita itu pasti merasa dirinya beruntung karena disukai oleh sajang-nim."
Mark mengulum senyum. Dalam hati membatin. Nyatanya, wanita yang belakangan ini mulai menarik perhatiannya, terlepas dari wanita itu merupakan kembaran dari cinta pertama Mark, malah sangat membenci Mark.
Keluarga harmonis, lingkungan pertemanan yang baik, karir yang bagus tanpa harus berusaha keras. Yang kurang dari hidupnya adalah orang yang disukai olehnya, tak pernah menyukainya kembali. Perasaan bertepuk sebelah tangan yang bertahun-tahun Mark rasakan.
Ketika hatinya melepaskan cinta pertamanya dan kembali tertarik dengan seorang wanita lagi. Kesialan masa lalu kembali terulang.
"Sajang-nim, kita sudah sampai."
"Kalau aku tidak kembali dalam waktu satu jam, jemput aku di tempat yang sudah aku beritahu."
"Baik sajang-nim."
Mark membuka pintu mobil, seraya membawa bunga dia melangkah ke tempat Y/n berada. Dapat Mark lihat lewat gps yang terpasang di ponselnya, tepat sekali dia datang ketika wanita itu berada di lapangan.
Mark mempercepat langkahnya ketika Y/n tertangkap di pengelihatannya.
Wajah sumringah wanita itu ketika memegang mic, yang sama sekali tidak pernah Mark lihat ketika Y/n sedang bersamanya.
Senyuman wanita jauh berkali-kali lipat lebih cantik dari wajah masamnya yang hanya dia tunjukan pada Mark.
Mark berdiri di bagian belakang, berjaga aagar dirinya tak dilihat oleh Y/n, dia tidak ingin mengganggu wanita itu. Karena Mark yakin, saat menyanyi adalah satu-satunya hal yang membuat wanita itu sedikit menikmati hidupnya.
Musik terdengar, beberapa orang yang berada di belakang Y/n memainkan alat musik bagiannya masing-masing. Tak lama setelah intro terdengar, untuk pertama kalinya Mark mendengar Y/n menyanyi dengan suara indahnya.
Nose to nose
Palm to palm
We were always just that close
Wrist to wrist
Toe to toe
Lips that felt just like the inside of a rose
So how come when i reach out my fingers
It feels like more than distance between us
Wanita itu bersinar di atas panggung. Mungkin Y/n juga menyadari itu, sehingga dia memperjuangkan mimpinya yang dia sendiri pun tahu terbilang mustahil dengan kondisinya kemarin.
Mark menyukainya, bagaimana wanita itu sangat percaya diri dengan usahanya sendiri.
Wanita itu terlihat hebat dengan sinar bintangnya sendiri.
In this california king bed
We're ten thousand miles apart
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker » Mark X You✔
Fiksi PenggemarObsession Series Book 3 WARNING! Rating 22+ Rape, Mature, Angst 🚫Not Children *** "Aku menyukaimu. Bahkan sebelum kau menjadi bintang besar seperti sekarang." Y/n menelan ludah. Tak mungkin dia melupakan pria itu. Pria yang pernah menyewanya untuk...