bagaimana dengan kita?

134 17 0
                                    

Irene pov.

Aku fikir perasaan ku pada jisoo cuma sesaat dan akan hilang jika jisoo bermesraan dengan pacar nya.
Namun ternyata aku salah,semakin melihat mereka bermesraan.
Aku semakin mencintainya lalu menangis sendirian di dalam kamar.

Pernah suatu hari sejak pulang dari puncak itu aku menyatakan perasaan ku pada dia.ya tapi begitulah,dia menolakku secara halus dan mengatakan kalau kami mana mungkin mengikuti jejak jenlisa.
Dia juga mengatakan kalau dia adalah anak tunggal di keluarga nya,cucu sulung tercinta untuk kakek dan nenek nya yg ada di luar negeri.jadi harapan besar keluarga itu ada semua di pundaknya.

Sekali lagi aku tidak mundur untuk mencintainya.justru aku kasian karena beban itu harus dia tanggung sendirian demi menjaga nama baik keluarga nya.dari jauh terkadang dia masih memperhatikan ku,aku tahu semua itu.
Aku cuma tersenyum saja jika kami bertemu langsung namun aku tetap perhatian jika itu hanya lewat pesan.

Di malam minggu itu aku melihat dia datang lagi bersama pacar nya di cafe kami.Aku tidak mau melayani mereka,tapi dia melirikku dari meja nya dan bersikap sangat romantis didepan ku.
Untung saja adikku sudah datang untuk bergantian menjaga meja kasir.jadi aku bisa di dapur sampai tutup cafe agar menghindari tontonan menyakitkan itu untuk hatiku.

Hari ini di sekolah tiba2 saja seulgi memberikan ku coklat mahal.
Aku kira tumben sekali si medit ini menjadi baik sejak kalah bertanding itu.
Namun dia bilang kalau coklat itu dari jisoo yg sebelumnya ingin di titipkan pada jennie namun sahabatku menolaknya sambil marah2.

"Buka dong ren.bagiin dikit yak".

" Ini aja buat lu.habisin sampe gigi lu sakit".

"Pelit lu! Gue juga mau cicipin coklat mahal jangan silverqueen terus yg lu kasih".

" Masih untung gue bagiin lu coklat.biasa nya gue jual tu coklat ke teman2 dikelas".

Dia berhenti mencela ucapan ku tapi saat aku ingin meninggalkan ruangan loker itu,seulgi menarik tanganku agar duduk dulu didekat dia.

"Ren,itu geng lampir lu terutama jennie kenapa benci banget sama jisoo?".

" Mana gue tau".

"Terus juga ya,si lisa keluar dari tim basket barengan sama gue dan wendy. padahal dia kapten nya tapi memilih pergi dan lisa juga nampak musuhan sama jisoo".

" Yang bener lu? ".

" Serius.. Barusan mereka berantem di kelas karena jisoo tidak mau lisa keluar dari tim basket".

"Sampe berantem pake tangan? ".

" Kagak! Pake santet".

"Serius dikit napa sih! Jadinya gimana itu? ".

" Ya gitulah.gue jadi mikir gini,lisakan pacaran sama jennie.
Terus si jennie akrab banget sama elu.
Lalu menurut pandangan gue cara lu sama jisoo itu hampir mirip juga dengan kisah juliet dan juliet.. Jadi nya.. Jadi nya apa ya? ".

" Gue yakin lu ngak akan lulus tahun ini seul.otak lu koreng,jadi perbaiki dulu sebelum nanti ujian akhir".

Yg ingin aku lakukan saat ini adalah melihat kondisi jisoo yg kata nya habis bertengkar dengan lisa.
Dia tidak ada di kelasnya,jadi aku coba ke kantin juga namun dia tetap tidak ada disana.

"Nyari siapa kak?".

"Ngak nyari siapa2 byul".

"Aku fikir nyariin jisoo".

Bagaimana caraku mengatakan kalau memang dia yg aku cari.aku takut teman2 jisoo curiga kalau kami pernah ada masalah hati dan membuat dia menjadi malu.

" Kalau kakak nyariin si koyaa,dia ada di lapangan basket indoor sekarang.gue duluan ya kak".

Pergi,tidak, pergi, tidak.. Aku sangat ingin menghampiri nya tapi aku juga takut kalau monbyul memergoki kami saat aku sedang duduk bersama dia.
Terserahlah! Banyak orang bisa duduk berdua bukan bearti mereka pacaran.

Di lapangan basket indoor itu aku melihat dia yg duduk sambil menundukkan kepala nya.
Di sini sangat sepi,tidak ada siapapun karena bel masuk kelas sudah berbunyi sejak 5menit yg lalu.

"Ji".

" Ee.. Kakak kenapa disini,bukan nya bel masuk udah bunyi dari tadi? "

"Aku cuma mau bilang makasih untuk coklat nya".

" Sama2 kak.aku fikir bakal di makan sendiri sama beruang itu".

Sekarang apa lagi.dia diam dan aku tambah diam namun aku ingin tetap berada didekat nya.

"Duduk kak".

" Hah? ".

" Daripada berdiri terus. Mending duduk deh disini".

Aku menyisahkan 1bangku penonton agar kami masih ada jarak.tapi dia yg datang mendekatiku,lalu menyenderkan kepala nya di pundakku.

"Kata nya,kamu habis berantem sama lisa ya? ".

" Pasti tahu dari seulgi kan?".

"Iya sih.orang itu adalah toa manusia yg selalu membawa gosip kemana mana".

" Tapi itu bukan gosip kak.aku memang berantem sama lisa karena dia ingin menginggalkan tim kami karena urusan pribadi kita".

"Maksudnya? ".

" Sejak kapan kakak menyukaiku?".

"Ji.. Aku.. Aku ke kelas dulu ya".

" Kalau aku berpaling dari pacarku,bisakah kita selama nya? ".

Airmataku jatuh sendiri.aku langsung menghapusnya lalu dia menggantikan tanganku untuk menghapus airmata itu.

" Aku orang jahat kak.aku takut berada didunia penuh warna itu karena aku satu2 nya harapan dikeluarga kami.
Tapi Jika kakak ingin tahu bagaimana perasaan ku saat kita sedang dekat seperti ini,coba kakak jelaskan sendiri saat tangan kakak aku tempelkan di tempat ini".

Jantung nya berdetak sangat cepat.1menit setelahnya dia memelukku lalu mencium pipiku juga.
Saat ini kaku nya patung kayu mungkin tidak sekaku tubuhku yg sekarang.dia lari sesudah membuatku lumpuh berdiri,aku tidak tahu ucapan nya tadi apakah bermaksud baik untuk hubungan kami.

"Ren,lu jadikan mau kuliah di ugm?".

Jennie menanyaiku tapi aku gugup mau menjawab nya.

" Dia sih mungkin saja bisa masuk.la kita gimana jen?".

"Memang nya lu mau kuliah di mana nay?".

" Di ugm juga kalau bisa.tapikan nilai gue  paling gede nya cuma 70,itupun di penjaskes ".

" Nanti gue tanya papi deh gimana nya.
Yg penting mama siapin aja uang puluhan juta buat jaga2".

"Eeh ren.. Lu nganga doang tapi ngak ngomong2.jennie nanya tu,lu pastikan kuliah di ugm? ".

" Kejauhan ngak sih?".
Aku ingin mengubah jalur kuliah ku karena ingin tetap dekat dengan jisoo.

"Cuma di jateng ini.kita bisa ngekost bareng,trus bisa nyari mas2 jawa juga yg cakep2 kayak lee minho".

" Lu aja, gue ada mas lisa! ".

" Mas lisa!! Ngimpi lu,sejak kapan lisa ada burung".

"Inti nya gue belum bisa pastiin mau kuliah di kampus mana.bisa jadi di ugm atau nanti bisa juga di ITB".

"Oke,asal jangan sampai ke UI".

" Memang kenapa di UI? ".

" Denger ngak ren! ".

" Eeh kenapa dulu kalau di UI? ".

" Iya gue tau.. Udh ya,gue mau pulang duluan".

Mana mungkin aku memilih kampus itu jen.disana ada lelaki yg paling aku benci,karena dia sudah merebut jisoo ku  selama ini.

Irene pov end.




straightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang