06. First kiss

117 43 0
                                    

Axter memberhentikan mobilnya di halaman rumah Vyn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Axter memberhentikan mobilnya di halaman rumah Vyn. Lelaki itu mengantarkan Vyn ke rumahnya. Tak ada niatan kembali ke apartemennya, Axter menyusul Vyn yang hendak membuka pintu rumahnya.

"Kamu mau ikut masuk? Kamu nggak balik ke apart? Atau kemana gitu?" Bukan masalah besar jika Axter bermain di rumahnya. Vyn mencoba menanyai barangkali Axter ada kepentingan lain?

"Nggak." Jawab Axter percaya diri melambungkan senyumnya.

"Bentar, ada yang lupa." Axter teringat. Lelaki itu berjalan ke arah mobilnya dan mengambil sesuatu yang terlupakan, strawberry cheesecake.

"Thank you." Senyum Vyn terulas setelah Axter kembali ke hadapannya dan memberikan kotak kue padanya. "Ya udah, ayo masuk!" Ajak gadis itu.

🌹

Axter mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu. Sementara Vyn tengah pergi ke dapur mengambil piring guna meletakkan kue.

Vyn duduk bersebelahan dengan Axter selesai dirinya mengambil piring dan sendok. Gadis itu meletakkan kue di piring lalu memasukkan kue yang telah ia cuil dengan sendok ke dalam mulutnya. "Mmm, so delicious." Komentar gadis itu.

"Axter mau?" Tawar Vyn dan menyendokkan kue lagi untuk disuapkan kepada Axter. Lelaki itu menerima suapannya membuat Vyn senang.

"Enak nggak?" Tanya Vyn dan Axter mengangguk-anggukkan kepalanya setuju.

Melihat pipi dan tingkah Axter yang tengah mengunyah kue itu, membuat Vyn gemas. Tangan gadis itu terulur mengacak-acak rambut Axter tak lupa senyuman yang melekat, sengaja membuat hati Axter goyah.

Axter yang mendapat perlakuan barusan seketika mematung. Setelah menelan kuenya, ia merogoh sebuah firetric di saku celananya. Ia mengambil sebatang rokok dan menyalakannya dengan pemantik api. Ia menghembuskan asap rokoknya perlahan diupayakan agar rasa saltingnya tertutupi.

Axter membenahi rambutnya yang berantakan akibat ulah Vyn. Kupu-kupu berterbangan memenuhi rongga dadanya, dia senang diperlakukan seperti ini. Jantungnya berdenyut kuat namun dia tetap terlihat tenang seperti biasa.

Vyn masih sibuk dengan kuenya dan memakannya sampai kenyang. Kini di dalam benaknya terlintas sesuatu. "Kamu boleh tidur di rumah aku lagi malam ini." Tuturnya kepada Axter yang masih merokok di sampingnya serta menampilkan ekspresi meyakinkan.

"Really?" Tanya Axter memastikan.

"Yes."

"Can I room with you?"

Belum akan mengeluarkan jawaban, Vyn membawa kue untuk dimasukkan ke kulkas. Ia bangkit dan Axter mendongak menatapnya. "Of course." Vyn membelai dagu Axter lalu pergi begitu saja ke arah dapur.

Axter kembali menyesap rokoknya seraya menyipitkan matanya yang mengibaratkan; senang, terangsang, namun tertahan. Kiranya begitulah. Namun apakah baik membiarkan perasaan tertahan? Sepertinya tidak. Axter bangkit dan mengejar Vyn yang sudah berada di dapur.

Vyn baru saja memasukkan strawberry cheesecake ke dalam freezer. Ia berbalik badan namun seketika terperanjat karena Axter sudah berdiri di belakangnya. Ia pun refleks memegangi dadanya.

"Apa?" Tanya Vyn malas, mengapa Axter sembrono tiba-tiba mengejutkannya seperti itu? Untung Axter tampan.

Axter menghisap rokoknya seraya menyipitkan matanya lagi. Saat ini menurut Vyn damage Axter tidak ada obat, namun lelaki itu juga membingungkannya. Axter hanya terus menatapnya dan tak kunjung memberi jawaban.

Vyn mengamati bola mata Axter yang turun menatap bibirnya. Bagaimana kalau Axter mendadak menciumnya? Tidak akan. Vyn tidak akan terlalu percaya diri.

Mwah

Woah, Axter mencium bibir Vyn! Tanpa seizin Vyn, Axter menerabas mencium bibir Vyn. Gadis itu yang menerima ciuman pertama dari Axter, seketika mematung.

Berhasil mendapatkan bibir Vyn, Axter langsung masuk ke kamar mandi. Ia menyembunyikan saltingnya disana dan melanjutkan merokoknya.

Vyn masih terpaku di tempat. Rona merah sudah menyerbu pipinya, ia lantas menyentuhnya dan tersenyum. Tadi Vyn menggoyahkan hati Axter dan sekarang ia mendapatkan balasannya? Dan karena Axter kini ia kalang kabut menunggu kepastian apakah Axter akan serius dengannya.

"Kamu nggak mikir aku salting gini? Tanggung jawab Axter!"


Vote⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote⭐

Thank you🖤

Juliet Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang