57. Big prize

48 17 0
                                    

“Ada apa bang? Kenapa gue di suruh ke sini lagi?” Tanya Leo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ada apa bang? Kenapa gue di suruh ke sini lagi?” Tanya Leo.

Setelah bubar makan malam bersama, Leo mengecek ponselnya dan mendapati pesan dari Morgan yang menyuruhnya untuk kembali ke resto. Kini Leo dan Morgan duduk berhadapan di resto Morgan.

“Gue punya hadiah buat lo.” Morgan menyodorkan kotak kecil ke arah Leo.

Leo menerimanya dan tanpa ragu membuka kotak itu. Seketika kedua mata Leo terbuka lebar, tercengang karena yang ia dapatkan adalah kunci mobil Ford Mustang.

“Ada satu koleksi mobil gue yang udah  nggak gue pake. Karena sekarang Lucy udah ketangkep, dan sesuai janji gue, mobil itu buat lo aja.” Kata Morgan.

Leo menatap Morgan tak percaya sekaligus bingung. Leo telah mempunyai Ferrari f8 Spider. Leo akan memberanikan diri menyuarakannya. Leo menelan salivanya sebelum itu. “Tapi maaf bang, gue kan udah punya.”

“Iya tau. Gue cuma nggak mau mengingkari janji gue.” Morgan tahu Leo memiliki mobil kuda jingkrak yang kerennya tak tertolong. Ia tulus memberi hadiah itu lantaran tak ingin mengingkari janjinya.

(Ferrari f8 Spider)

“Nggak perlu serius gitu lah bang, gue nggak berharap kok soal hadiah besar yang lo janjiin itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Nggak perlu serius gitu lah bang, gue nggak berharap kok soal hadiah besar yang lo janjiin itu.” Jujur Leo. Ia sungguh tak berharap perihal hadiah besar itu.

“Nggak apa-apa, please terima aja.” Desak Morgan.

Mengapa Morgan teringin sekali Leo menerimanya? Leo masih di hujani rasa tak percaya. Morgan sudah terlampau baik padanya. “Seriusan bang?” Tanya Leo memastikan.

“Iya.” Morgan menampilkan ekspresi meyakinkan. Tiada kebohongan atau drama disini.

“Ya udah kalo gitu, thank you ya bang?” Ucap Leo. “Terima kasih banyak lah pokoknya. Semoga lo makin sukses, usaha lo bisa berkembang pesat. Dan semua hal baik yang lo kasih ke gue, bisa balik ke lo. Terima kasih banyak ya.” Leo mendoakan Morgan dan mengakhirinya dengan berterima kasih. Leo seakan tak hentinya berterima kasih kepada lelaki itu.

“Iya,” sudut bibir Morgan terangkat sembari menjawab.

“Jadi sekarang udah nggak perlu pantau-pantau lagi 'kan?” Tanya Leo.

"Iya, itu udah nggak perlu."

“Tapi, lo masih mau 'kan? Kalau tetep jadi partner gue dan tetep kerja di resto gue? Gue butuh lo soalnya.” Imbuh Morgan. Morgan berharap Leo tetap setia dengannya sebagai partner. Sebenarnya dari awal pun getaran mereka lebih dari sekedar mitra, mereka selayaknya teman dekat.

Terlihat seperti Morgan membutuhkan Leo. Tidak ada penolakan. “Oke siap! Gue masih mau kalo jadi partner lo. Gue juga bakal tetep kerja di resto nya lo.” Putus Leo. Sudah banyak jasa dan imbalan yang Leo peroleh dari Morgan. Tidak mungkin jika Leo berkhianat.

“Thank you.” Ucap Morgan pada Leo yang masih bersedia menjadi partner-nya.

“Iya bang, gue juga terima kasih banget.” Leo melempar ucapan terima kasih kepada Morgan. Mengingat hadiah besar yang diberikan Morgan untuknya.

“Yoi.” Balas Morgan asik.

“Besok ambil mobilnya di rumah gue.” Instruksi Morgan. “Sekalian bertamu ke rumah calon kakak ipar.” 

'Calon Kakak ipar'? Leo bergejolak mengingat Mareta. Hal itu menjadikan Leo semakin dalam dan yakin akan rasa sukanya terhadap Mareta. Akankah Leo bisa menggapai gadis itu?

“Apaan sih,” hindar Leo yang tidak ingin ke-gr-an.

Vote⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote⭐

Thank you🖤

Juliet Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang