52. Glorious Mom

40 16 0
                                    

Hari berikutnya pada jam 8 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari berikutnya pada jam 8 malam. Axter, Morgan dan Leo, menjalani aktifitas di resto Morgan. Morgan dan Leo tengah duduk berdiskusi menghitung penghasilan hari ini di laptop. Sedangkan Axter, lelaki itu tengah menyapu serta membereskan sisa makanan pelanggan.

Saat Morgan dan Leo masih fokus menghitung, seorang wanita memasuki kedai menghampiri Morgan. “Hai, Morgan.” Sapanya seraya tersenyum.

Mendengar seseorang memanggilnya, Morgan mendongak menatap orang itu yang berdiri di hadapannya. Ternyata itu adalah Ana, Mamanya. “Eh, mama. Hai juga ma.” Sapa balik Morgan.

Morgan salim dengan Ana di susul Leo. Setelah menyalami Morgan dan Leo, Ana mendudukkan diri di hadapan Morgan—yang dimana meja itu terdapat 4 kursi.

”Mama apa kabar?” Tanya Morgan pada Ana.

“Alhamdulillah baik.” Sahut Ana. “Kamu juga bagaimana kabarnya Morgan?” Ana balik menanyai kabar pada Morgan.

“Aku baik ma.”

“Syukurlah.”

“Oh iya ma. Kenalin, yang ini partner Morgan, namanya Leo.” Morgan mengenalkan Leo yang berada di sampingnya pada Ana.

“Hai tante, saya Leo.” Leo memperkenalkan diri kepada Ana setelah dia di tunjuk oleh Morgan. Tak lupa memampangkan senyum ramahnya.

Ana mengangkat senyum. “Oh iya Leo, salam kenal, nama saya Ana.”

“Baik tante,” Leo mengangguk mengerti.

“Ma, itu Axter nya lagi lap meja.” Tunjuk Morgan pada Axter yang tengah sibuk mengelap meja di seberang.

Ana menoleh ke arah Axter dan seketika wajahnya berbinar mendapati putra kesayangannya. “Edward!!!” Panggilnya nyaring sembari melambaikan tangan. “Sini!” Suruhnya setelah Axter menoleh ke arahnya.

Axter tak menyangka Ibunya kembali hadir ke hidupnya. Di hatinya ia senang sekali bisa melihat Ibunya lagi yang selama ini ia rindukan. Namun Axter sepertinya lebih mengedepankan ego sehingga menampakkan raut biasa-biasa saja. Axter menghampiri Ibunya. Sesampainya ia menjulurkan tangan kanannya meminta salim.

“Hai Edward,” sapa Ana tersenyum penuh seraya menyalami Axter. Axter tak membalasnya dan setelah salim, Axter mendudukkan diri di kursi sampingnya Ibunya.

Satu tangan Ana terangkat meraih tengkuk Axter dan mengusapnya pelan. “Edward gimana kabarnya?”

“Baik.” Singkat Axter—namun ia juga balik menatap Ibunya yang cantik itu.

Juliet Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang