“Honey, sebenernya kita mau ketemu siapa sih?” Tanya Vyn pada Axter sebelum keluar dari mobil.
Axter memberitahu Vyn bahwa seseorang ingin bertemu dengannya. Pukul 16.00 hari ini, Axter mengajak Vyn ke sebuah restoran sesuai tempat yang telah di tentukan. Mereka pergi menggunakan mobil Vyn dan Axter yang menyetirkan.
“Ada-lah. Nanti kamu juga tahu.” Axter merahasiakan.
Axter melepas seatbelt-nya. Setelah itu ia keluar dan berjalan membukakan pintu untuk Vyn. Axter menjulurkan tangannya dan Vyn tersenyum menerimanya. Gadis itu lantas keluar dari mobil oleh genggaman Axter.
Axter dan Vyn bergandengan tangan memasuki restoran itu. Langkah Vyn terhenti. Netranya menangkap seorang wanita di salah satu meja yang membuatnya merasa deja vu. Bukankah wanita itu yang membunuh Sam?
“Honey itu bukannya cewek yang waktu itu?” Tanya Vyn pada Axter di sampingnya.
“Iya. Dia yang mau ketemu kamu.”
“Kamu kenal sama dia?” Tanya Vyn lagi.
Axter mengangguk. “Ya udah ayo.” Lelaki itu menarik Vyn, melanjutkan langkah mereka yang tertunda. Axter lantas menuntun Vyn hingga ke meja yang di tempati wanita tadi yang tak lain tak bukan adalah Haylee.
“Sore Haylee, udah lama nunggu?” Sapa Axter tersenyum ramah pada Haylee.
Di tatapnya Haylee oleh Vyn. Haylee begitu cantik. Dia adalah wiski di dalam cangkir teh. Dia berpenampilan simple, tidak berbahaya dan polos seperti cangkir teh. Tetapi, di dalam dirinya dia adalah kepribadian yang kuat, liar dan menarik.
“Nggak, santai aja, gue baru aja dateng kok.” Sans Haylee.
Axter dan Vyn mendudukkan diri di hadapan Haylee. Setelah mereka duduk, Haylee menjulurkan tangan kananya ke arah Vyn. “Kenalin, gue Haylee.” Ujarnya memperkenalkan diri pada Vyn.
Vyn balas menyalami Haylee. “Oke, aku Vyn.”
Setelah perkenalan singkat, Haylee dan Vyn saling melemparkan senyum. Hal yang wajar jika pertama kali mengenal seseorang adalah canggung. Namun tidak untuk kali ini. Vyn merasa, rasa canggung tidak berlaku untuk Haylee.
“Gue minta cowok lo buat ketemuan sama lo karena ada yang mau gue tanyain. Sekaligus, gue nyari salah satu korban Sam. Kita sama-sama berhak buat pulih.” Terang Haylee. Dan apa maksud Haylee? Kita sama-sama berhak pulih? Memangnya Haylee korban Sam begitu? Keterkejutan sekaligus ketidaktahuan menggelembung besar di benak Vyn.
Vyn ingin bertanya namun suara Haylee membuat Vyn mengurungkannya. “Dan yang mau gue tanyain, lo punya trauma sama Sam?”
Hembusan nafas lolos dari bibir Vyn. “Iya.”
“Trauma kenapa?” Tanya Haylee lagi. Ia sungguh penasaran akan hal itu.
“Aku bakal ceritain. Tapi aku minta tolong, jangan sebarin cerita ini ke siapapun ya?” Pinta Vyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juliet Rose
RomanceSevyn Augusta kembali dipertemukan dengan Axter Edward Ebravo, seseorang yang selama ini setia tinggal di hatinya. Seseorang yang sangat ia kagumi, lebih dari siapapun. Sevyn adalah pengagum rahasia Axter yang bersembunyi di balik kata 'teman'. Jan...