16. Since you born

130 23 0
                                    

Vyn tak lupa pada sunchatcher pemberian Axter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vyn tak lupa pada sunchatcher pemberian Axter. Saat ini pukul 21.00, Vyn berdiri di samping Axter yang tengah memasangkan gantungan itu di jendela kamarnya.

Axter telah berhasil menggantungkan suncatcher dengan baik. Ia menolehkan wajahnya ke arah Vyn yang masih berdiri di sampingnya.

Axter selanjutnya bergerak mengukung tubuh Vyn di dinding membuat gadis itu menelan salivanya kasar. Iris coklat legamnya menatap indah pada bola mata Vyn.

"Cantik kan? Suncatchernya?" Lembut Axter bertanya.

"Iya." Jawab Vyn yang jantungnya berdetak kencang di tatap sedemikian rupa. "Cantik banget malah."

"Sekali lagi, terima kasih banyak ya, honey?" Tulus Vyn.

"You're wellcome." Balas Axter masih dengan suara lemah lembutnya. "Sekarang aku minta balasannya dari kamu." Pinta lelaki itu.

"Balasan?" Beo Vyn.

"Iya, balasan karena udah kasih suncatcher."

Ada-ada saja. Tulus atau tidak sih Axter memberi? Mengapa Vyn di harapkan membayarnya? "Ya udah. Mau minta apa?" Pasrah gadis itu.

Axter kian menatap Vyn dalam. Terangkat senyuman tipis namun manis di bibir lelaki itu. "Berikan seluruh cintamu untukku, sayang."

Apa? Cinta? Axter meminta cinta? Vyn hanya memutar bola matanya malas dan tersenyum miring. Axter tertegun melihatnya.

Melihat reaksi Axter, tidak ada perasaan bersalah dalam hati Vyn. Mengapa Axter memilih tak percaya jika cintanya telah dikerahkan penuh untuk lelaki itu. "Tidak perlu memintanya. Aku sudah memberikan itu sejak kamu lahir." Vyn setelahnya menyingkir begitu saja dari hadapan Axter dan naik ke kasur.

Seulas senyum tipis kembali terbentuk di bibir Axter. Termenggemaskan di dunia. Bahkan ketika Axter lahir, Vyn masih dalam kandungan sang Ibunda. Axter lalu menyusul Vyn yang sudah merebah di atas kasur.

Di tatapnya lekat paras cantik Vyn oleh Axter. Satu tangan Axter terangkat membelai rambut Vyn. "Really?" Axter memastikan pernyataan gadisnya beberapa saat lalu.

"Yes. I swear." Balas Vyn sungguh-sungguh.

Axter terdiam di kerubuni rasa tak percaya. Gadis yang senantiasa menghuni ruang hatinya, membuat hatinya tak ragu untuk tersenyum, gadis itu benar-benar mencintainya.

"Kenapa? Perlu bukti?" Vyn menawarkan melihat Axter masih saja terpaku diam.

"May I kiss your chest?" Pinta Vyn. "Sebagai bukti kalau aku sudah memberi semua cintaku untukmu sejak kamu lahir."

Di dalam dada Axter, kupu-kupu berkelebat berterbangan disana. Axter masih membeku di tempat apalagi setelah mendengar permintaan Vyn.

"You serious wanna kiss my chest?" Axter akhirnya kembali sepenuhnya tersadar. Bukan dari lamunan, tetapi kekaguman. Kagum jika gadisnya dapat mengungkapkan pernyataan yang terangkai begitu indah.

Axter menanggalkan baju yang dikenakanya. Vyn meminta mencium dadanya, bukan bajunya bukan?

Kini tampaklah sudah pahatan otot-otot perut serta dada bidang milik Axter. So sexy. "Silahkan."

Pemadangan indah itu membuahkan senyum di bibir Vyn. Gadis itu lalu mencium cukup lama dada bidang milik Axter.

Mata Axter memejam merasakan bibir yang lembut menyentuh dadanya. Setelah bibir Vyn menjauh, mata Axter baru terbuka dan kembali bertemu dengan manik mata Vyn.

"You are the person I love most in the whole world." Ungkap Vyn.

"I love you." Dalam konteks hubungan romantis, 'I love you' dapat merujuk pada perasaan kasih sayang yang terdalam dan cinta yang tulus terhadap pasangannya. Vyn akan menambahkan jika ungkapan itu mempunyai makna yang lebih dari sekedar kasih sayang nan cinta, yakni kata penenang.

Mwah

Axter mendaratkan bibir manisnya ke bibir Vyn membuat darah Vyn seolah berdesir. Banyak sekali kupu-kupu berterbangan di perut Vyn maupun Axter.

"I love you too." Balas Axter tulus di sertai deep voice-nya yang menenangkan. Vyn mencetak senyum menerimanya.

Dekapan adalah hal yang paling menyembuhkan. Vyn telah berada di dalam dekapan erat seorang Axter. Apa yang Vyn rasakan, ketenangan juga kesembuhan memenuhi dirinya berkat dekapan itu.

 Apa yang Vyn rasakan, ketenangan juga kesembuhan memenuhi dirinya berkat dekapan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote⭐

Thank you🖤

Juliet Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang