Hari berganti, minggu bertukar. 4 bulan telah berlalu dan Vyn masih saja tinggal dalam bayang-bayang saat ia bersama Axter. Ia hanya membuang waktunya untuk terus termenung, memikirkan Axter. Vyn tidak bisa move on dari Axter.
Hari-hari yang Vyn jalani terasa hampa tanpa kehadiran Axter di hidupnya. Keadaan Vyn pun tak sebaik dulu saat bersama Axter. Ia mati setiap hari menunggu matahari kembali bersinar. Kegelapan menjadi temannya.
Berdiri Vyn di atas balkon yang mengarah ke jalan depan rumahnya. Netranya menangkap bulan purnama yang bersinar indah malam ini. Ia bertutur kata kepada Sang rembulan, berharap bulan bisa memberitahu Axter jika ia sangat merindukannya.
Vyn sangat mengagumi bulan maka di sebut selenophile. Sinar yang diberikan bulan menerangi langit yang gelap, menerangi hatinya, memberi ketenangan dan kehangatan baginya.
Vyn sesekali tersenyum saat mendapati bayangan Axter, wajah teduh Axter. Help, he's so handsome and the moon would melt.
DORRRRRRRR!
Vyn yang tengah tersenyum sendiri di atas balkon itu tiba-tiba terperanjat karena suara tembakan pistol. Vyn mencari sumber suara. Ia menoleh ke bawah dan mendapati seorang pria berdiri menatapnya tersenyum miring. Parang yang memang ia bawa, dijulurkan tepat ke arah wajah Vyn dan pistolnya ia turunkan.
Vyn yang mengenali pria itu bahkan ia tau namanya, terkena serangan panik. Dia seketika berlari memasuki rumahnya dan menutup pintunya rapat. Otaknya sigap ia langsung menyambar ponsel di atas laci dan mencari nama Mareta di daftar kontaknya. Vyn akan mengirim pesan kepada Mareta. Gadis itu lalu mengetikkan pesan dengan jari-jemari yang telah bergemetar dan hembusan nafas tidak teratur.
Mareta
Mareta, tolong cepetan ke rumah gue
Dia dateng, dia bawa pistol sm parang
Gue jadi ga tenang
Gue takutLo tenang dulu Vyn,
Gw gass ke rumah lo sekarang
Kebetulan gw lagi di kafe dekat perumahan lo
Tenang dulu ya, gw pasti ke sanaVyn sedikit bernafas lega karena Mareta gesit meresponsnya. Vyn bergegas ke ranjang kamarnya dan bersembunyi di balik selimut. Ia tidur meringkuk dan memejamkan mata seraya terus berusaha mengontrol nafasnya yang terasa berat. Degupan jantungnya saat ini ibarat kuda yang berpacu kencang.
DORRRRRRRR!
Vyn terperanjat kembali mendengar suara tembakan dari luar. Sial. Mengapa pria itu harus menjajah hidupnya lagi?
Vote⭐
Thank you🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Juliet Rose
RomanceSevyn Augusta kembali dipertemukan dengan Axter Edward Ebravo, seseorang yang selama ini setia tinggal di hatinya. Seseorang yang sangat ia kagumi, lebih dari siapapun. Sevyn adalah pengagum rahasia Axter yang bersembunyi di balik kata 'teman'. Jan...